Islam

Kenapa Aku Meninggalkan Salafi?


 

Perjalanan spiritualku dalam mengenal Islam menemui babak baru ketika memulai studi di Jogjakarta. Bertemu dengan senior satu kamar di asrama mahasiswa Sumatera Barat yang memiliki penampilan aneh. Berjenggot tebal dan celana di atas mata kaki. Namanya anak kampung yang baru sekali merantau, aku hanya bisa banyak mendengar apa yang seniorku itu sampaikan. Tiap malam aku dibombardir dengan istilah-istilah baru yang belum kuketahui sebelumnya tapi memiliki indikasi negatif dalam agama.

Berjalannya waktu dan semakin intensnya pembicaraan kami, akhirnya aku mengenal sebuah aliran baru “Salafi”. Sebuah ajaran yang diklaim sebagai ajaran yang paling benar dan paling teguh memegang Al Qur’an dan As Sunnah. Sementara gerakan atau ajaran lain dianggap bid’ah dan tidak sesuai dengan Islam “yang sebenarnya”.

 

Meski tanpa didampingi oleh sang senior, aku melakukan pencarian lebih lanjut tentang “Salafi”. Lewat pamflet-pamflet pengajian yang disebar di kampus, akupun mulai mengunjungi masjid-masjid tempat berlangsungnya kajian yang bertitel “mengikuti sunnah Nabi” ini. Aku terpukau dengan kapabilitas ustadz-ustadznya yang hafal ayat-ayat Al Qur’an dan Hadist. Banyak hadist-hadist baru yang kudengar. Tampilan tawadhu’ para pendengar yang terdiri dari bapak-bapak dan pemuda-pemuda berjenggot-berjubah, serta wanita-wanita bercadar membuat kepincut untuk terus mengikuti pengajian-pengajian Salafi, karena sejak SMA aku sudah memilih memelihara jenggot sebagai sunnah Nabi, sampai-sampai aku berdebat keras dengan seorang guru berjilbab yang menyuruhku untuk memotong jenggot. Aku berpikir, inilah tempat aku menemukan teman-teman yang melaksanakan hadist yang dulu pernah kutemui bahwa memilihara jenggot merupakan bagian dari sunnah Nabi.

Meskipun masih menjadi orang “aneh” dengan penampilan modern (celana panjang dan kemeja), keinginanku untuk belajar mengalahkan rasa risih. Seringkali para jama’ah lain menatap diriku agak lama. Mungkin karena dirasa sebagai orang baru, gaya penampilanku yang tidak lazim dapat mereka maklumi. Minggu-minggu berlalu, aku semakin asyik dengan pengajian demi pengajian. Di Asrama,  sang senior satu kamar semakin intens menceritakan kejelekan-kejelekan ajaran di luar Salafi.

Aku tak ingat lagi sejak kapan memotong celana hingga di atas matakaki. Semua celana panjangku kukirim ke tukang jahit untuk “dirapikan” agar sama seperti celana-celana yang dipakai oleh anggota pengajian. Jenggotku mulai memanjang dan celanaku tidak lagi celana lipatan. Mulailah beberapa peserta pengajian mendekatiku dan mengajakku ngobrol. Aku mulai merasa diterima sebagai bagian mereka. Aku merasa enjoy karena mulai mendapatkan teman-teman baru. Lambat laun hubunganku semakin intens dan mengenal lebih banyak lagi teman-teman Salafi. Sampai suatu kali perkenalan tentang kuliah, aku bilang kuliah di Filsafat UGM. Sontak saja raut teman bicaraku berubah. Awalnya aku tak mengerti, kenapa setiap memperkenalkan diri sebagai mahasiswa Filsafat mereka mencoba mengalihkan pembicaraan?

Akhirnya aku tahu sebab-musabab, kenapa raut wajah mereka berubah ketika kubilang kuliah di Filsafat. Ternyata memang Salafi “mengharamkan Filsafat”. Berkali-kali ketika membahas peran akal dalam memahami wahyu atau kajian-kajian mengenai firqoh-firqoh Islam, istilah filsafat dikatakan dengan ucapan sinis. Berbagai istilah dilekatkan kepada filsafat, “ilmu syetan”, “ilmu sesat”, “ilmu tak bermanfaat”.

Kegelisahan mulai menderaku. Apakah benar kuliah yang sedang kujalani saat ini adalah kuliah yang mempelajari ilmu yang dilarang dalam Islam? Suatu ketika kuberanikan diri bertanya empat mata kepada beberapa Ustadz. Jawaban dari Ustadz yang kudatangi SAMA. Mempelajari filsafat itu haram. Pertahananku jebol. Aku benar-benar binggung. Semester 3 aku mulai malas-malasan pergi ke kampus. Pagi hari dan siang hari aku hanya termanggu di asrama, berkata pada diri sendiri, “betapa bodohnya aku telah salah memilih jurusan”. Aku menghindar memilih jurusan hukum atas dasar asumsi “Islami”, hukum di Indonesia adalah hukum thagut (kafir, sesat). Dan pilihan jurusan filsafat kusandarkan kepada sebuah artikel dalam terjemahan Al Qur’an yang dikeluarkan oleh Departemen Agama. Tapi, di Jogja aku menemukan hal sebaliknya, “Filsafat Haram dalam Islam”.

Akibat jarang mengikuti perkuliahan, IP-ku jeblok. Padahal semester 1 dan 2 aku berhasil meraih IP di atas 3. Sementara, aktivitas pengajianku di Salafi semakin intens. Beberapa kajian yang kuikuti telah melewati batas kota Jogja.

Suatu ketika, aku berpikir tak mungkin lagi melanjutkan kuliah di filsafat. Kuberanikan diri bicara lewat telpon kepada Bapak untuk berhenti kuliah. Aku ingin masuk pondok pesantren, mempelajari ilmu agama yang lebih mulia dari ilmu-ilmu lain. Kusampaikan kepada Bapak dalil-dalil keharaman filsafat sebagaimana yang kudapatkan dari ustadz. Bapak marah besar kepadaku. Aku cuek, karena yakin apa yang sampaikan benar menurut “agama”. Aku bersitegang dengan Bapak. Beberapa hari setelah percekcokanku dengan Bapak, Ibu datang ke Jogja. Tak henti Ibu menangis. Memberitahukan bagaimana Bapak kecewa berat dengan “kegilaan-ku” meninggalkan kuliah di UGM. Ibu memintaku untuk mengurungkan niat berhenti kuliah. Jiwaku masih memberontak waktu itu.

Beberapa hari Ibu menginap di kamar. Tak henti tangisan beliau ketika memintaku untuk memikirkan kerja keras Bapak menguliahkanku dengan biaya yang besar di UGM. Akupun luluh. Tak sanggup rasanya melihat Ibu bercucuran airmata. Hati kecil berontak, bimbang antara memilih “agama” dan keinginan orang tua. Terlintas ucapan ustadz-ustadz Salafi bahwa hormat kepada manusia tidak perlu jika melanggar perintah Tuhan, hatta itu orangtua sendiri. Di sisi lain sanubariku berkata, bukankah agama melarang seorang anak durhaka kepada orang tua?

Aku menghadapi dilema ini sendirian. Seniorku satu kamar yang mengenalkanku dengan Salafi diam masa bodoh. Sibuk dengan kerja dan kuliahnya yang memang begitu padat. Menjelang kepulangan Ibu kembali ke kampung karena sudah tak bisa berlama-lama di Jogja demi kerja dan mengurusi adik-adikku yang masih kecil-kecil, beliau kembali memintaku untuk mengurungkan niat berhenti kuliah. Aku tak bisa melawan Ibu dab melepas kepergian beliau dengan tangisan. Kukuatkan tekad dan bilang sama Ibu bahwa aku mengurungkan niat berhenti kuliah. Aku akan kembali masuk kuliah dan mengejar ketertinggalan selama ini. Berusaha keras meraih IP seperti 2 semester awal dulu. Dalam hati aku menguatkan tekad, “persetan dengan kata-kata Ustadz kalau akhirnya aku membuat Ibu menangis dan Bapak menjadi kecewa. Terserah dibilang membuang umur untuk mempelajari ilmu yang haram, terserah dibilang sebagai pengkhianat agama. Persetan dengan semua dalil dan argumen agamis yang mereka sampaikan. Aku mau menghormati orangtuaku meskipun dianggap sebagai “kedurhakaan” kepada Tuhan.

Titik balik itu berlangsung saat liburan semester 6, persis tiga tahun aku menjalani hidup sebagai mahasiswa di Jogja. Kudatangi kampus untuk registrasi masuk kuliah semester 7. Kuminta transkrip nilai. Tak sampai 40 sks mata kuliah yang telah kuambil. IPK-pun hancur di bawah 2,5. Hanya satu tekad kukobarkan, aku tak boleh mengecewakan Bapak dan Ibu lagi.

Aku mulai kuliah. Kajian Salafi masih tetap kuikuti. Aku masih senang dengan uraian hadist dan Al Qur’an dari Ustadz, meskipun sesekali sentilan negatif terhadap filsafat tetap memerahkan mukaku. Aku kemudian menjadi orang aneh. Pergaulanku dengan teman-teman Salafi semakin luas, karena aku adalah santri yang unik bagi mereka, menjadi Salafi tapi kuliah di filsafat.

Suatu hari di tahun awal 2006, aku memutuskan untuk masuk Muhammadiyah lewat Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah UGM. Aku mulai intens mengikuti kajian tafsir Ustadz Dr. Yunahar Ilyas, Lc di kantor pusat Muhammadiyah Yogyakarta. Ada hal lain yang kutemui. Ustadz Yunahar lulusan Saudi Arabia, sama dengan Ustadz-Ustadz kenamaan Salafi yang juga menempuh studi di negeri yang didirikan Keluarga Saud itu, yakni gaya ceramah Ustadz Yunahar yang lebih soft dan lebih mengedepankan analogi. Tidak pernah beliau menyerang filsafat, malahan mengatakan filsafat dibutuhkan untuk menghadang musuh-musuh Islam. Aku terheran-heran. Kok bisa beda ya? Kuperhatikan face ustadz Yuhanar, kumis menghiasi wajahnya. Jenggot hanya sedikit. Tak pernah kulihat Ustadz Yunahar memakai kopiah haji meskipun beliau sudah naik haji berkali-kali. Hanya kopiah hitam nasional yang menurut beberapa teman Salafi, tidak Islami. Kuperhatikan celana beliau, berjuntai melewati mata kaki. Aku bertanya, kenapa “Ustadz” satu ini berbeda dengan Ustadz-Ustadz Salafi-ku?

Keherananku semakin kentara ketika Ustadz Faturahman Kamal mengantikan beberapa kali kajian Ustadz Yunahar. Ustadz Faturahman adalah alumni Universitas Islam Madinah yang diklaim sebagai salah satu pusat keilmuan Salafi. Gaya ceramah beliau berbeda. Bahkan sesekali beliau membicarakan geliat dakwah kampus yang menguraikan ketidakwajaran halaqoh dakwah, yang secara eksplisit mengarah kepada Salafi.

Aku kembali bertanya-tanya, apakah klaim Salafi sebagai firqoh yang paling benar sebagaimana yang berbuih-buih disampaikan oleh para Ustadznya BENAR? Sementara itu, senior satu kamarku yang melepasku dalam kebimbangan sendirian, meninggalkan Jogja. Dia sudah lulus kuliah dan hendak pulang kampung untuk mencari pekerjaan demi mempersiapkan lamarannya kepada salah satu teman dari asrama putri.

Kuliahku berjalan lancar. IPK-ku semakin hari semakin naik. Aku semakin menikmati perkuliahan dan uraian-uraian filosofis yang disampaikan dosen. Kajian Salafi mulai jarang kuikuti, kecuali kajian Ustadz Ridwan Hamidi yang tak bisa kutinggalkan sama sekali. Aku teramat suka dengan Ustadz Ridwan, yang seringkali mendapat ejekan dari kelompok Salafi yang lain, karena ceramah beliau yang lembut dan sering membuat jiwaku tentram.

Singkat cerita, bulan Februari ini aku akan diwisuda. Menjadi lulusan terbaik fakultas Filsafat UGM untuk wisuda periode pertama di tahun 2010 dengan IPK 3,61. Penampilanku sudah biasa. Tak ada lagi celana jingkrang di atas mata kaki dan jenggot panjang yang awut-awutan. Aku menjadi orang biasa. Aku tetap normal tidak menjadi gila dengan filsafat yang kupelajari. Aku masih sholat, baca Al Qur’an dan mempercayai Tuhan. Filsafat telah membuka wawasan dan perspektifku lebih luas dalam memandang dunia. Tidak seperti saat di Salafi dengan pola hitam-putih yang dibangun. Hidup dikurung dan dihiasi kebencian kepada orang lain dengan sekat “Kafir”, “Ahlul Bid’ah” dan “Kaum Sesat” yang didasarkan bingkai agama.

Bulan ini, aku bisa mengobati airmata Ibu dan kekecewaan Bapak beberapa tahun lalu. Hari ini aku bahagia tanpa harus kehilangan keIslamanku. Malahan aku menemukan Islam yang damai lewat uraian Ustadz Yunahar Ilyas dan Ustadz Faturrahman Kamal.

Aku tak peduli dengan sindiran keputusanku keluar dari Salafi. Terserah dibilang orang yang futur, tersesar dari jalan dakwah, atau sebutan menyakitkan lainnya. Aku tak peduli sama sekali. Yang penting aku masih menyembah Tuhan, masih mendengarkan Al Qur’an dan Hadist, masih sholat, puasa, mendengarkan ceramah, dan bisa berbakti kepada orangtuaku. Aku punya jalan hidup sendiri dan punya kekuatan pikiran untuk mengarahkannya kemana. Aku sudah tak peduli dengan omongan-omongan negatif tentang keadaanku sekarang. Terserah mereka mau bilang apa…

*********************

NB: Kutuliskan cerita ini setelah membaca berita penerimaan mahasiswa baru Universitas Islam Madinah diadakan di Pesantren Gontor yang notabene bukan pesantren Salafi. Kenapa pemerintah Saudi lebih percaya kepada Gontor daripada Pesantren-Pesantren Salafi yang saat ini sudah berdiri di berbagai kota di Indonesia??? Entahlah…

369 tanggapan untuk “Kenapa Aku Meninggalkan Salafi?”

  1. Jadi Anggun mau melanjutkan ke Univ Islam Madinah nih ceritanya? ALhamdulillah gun, ii ga menyangka kalo kisah yg anggun lewati begitu menyentuh hati.
    Selamat ya gun atas predikat lulusan terbaik nya.. Semoga ilmu anggun bermanfaat bagi kita semua. Amiien

      1. HATI-HATI. ORANG2 OTAK DANGKAL DALAM AGAMA (WAHABY & KHILAFAH) SEKARANG MEMECAH BELAH UMAT. MENGADU DOMBA.
        AKARNYA YANG HARUS DIBERANTAS.⁣ Paham baru impor dr arab (wahabisme & qutbisme).
        ===
        LARANG WAHABY SALAFY MOVEMENT
        Wahaby: Slogannya indah2 tp NIPU “kembali ke quran & sunah”, “mengikut manhaj salaf”, ASLINYA isinya dangkal (PAHAM LITERAL) atas agama.

        INI ADALAH PAHAM SESAT, karena :
        1. Agama diartikan LITERAL/harfiyah sehingga :
        a. SYIRIK :Tuhan di”manusiakan” ( antropomorphism )
        b. TAKFIRI, menyempitkan cakupan agama, sehingga membid’ahkan, mengkafirkan dan membatalkan amalan2 umat Islam, bahkan membatalkan keislaman umat yang tidak sepaham dengan mereka.
        2. Aliran ini digunakan oleh POLITIK ARAB SAUDI melawan Iran Syiah dan untuk menancapkan hegemoni atas nama agama (Wahabisme) ke seluruh dunia. Dulu paham digunakan untuk meruntuhkan kejayaan kekhalifahan Islam.

        Ini adalah fitnah agama dan fitnah umat, semenjak munculnya pemikiran ibn Taimiyah dan Muhammad bin abd Wahab dari NAJD. Persis yang sudah diisaratkan oleh hadits nabi. Akar kemunculan ISIS ALQAEDA SALAFY DARUL HADITS dll.

        Ingat KARENA KELOMPOK INI MENGKAFIRKAN, maka cara2 PKI pun halal bagi mereka. Bahkan bisa lebih biadab (ISIS). Sekarang baru kulit, belum aslinya.
        ===
        Qutbisme adalah paham negara agama ala khilafah, mengusung hegemoni (PENGUASAAN) umat/golongan atas umat/golongan yang lain atas nama agama, seperti dibawa HTI dll.

    1. Afwan, ana juga kuliah difakultas psikologi dimana ada mata kuliah filsafat logika. Filsafat logika bisa antum gunakan untuk perkara dunia, tapi untuk perkara akhirat jangan karena sudah jelas hukumnya menurut para salaf (Nabi, para sahabat, dan tabiin tabiut) satu pertanyaan buat antum, jika antum keluar dari salaf artinya antum keluar dari pengikut nabi dan para sahabat. Karena secara definisi salaf adalah orang terdahulu (Nabi muhammad dan para sahabat) orang yang mengikuti sunnah nabi pun disebut sebagai salafi. Karena salaf bukan golongan atau aliran. Itu adalah jalan atau metode yang sesuai pada pemahaman nabi dan salaful ummah(para sahabat) . Selama ana mengikuti kajian sunnah, tidak pernah dari para ustadz ataupun teman” sunnah saling menyela meskipun ana belajar filsafat juga. Mereka justru mendukung dan tetap pada pemahaman salafush shalih atau para sahabat. Wallahu A’lam semoga antum diberikan petunjuk oleh Allah Azza wa jalla dalam mengikuti jalan yang haq yaitu jalan dari nabi muhammad dan para sahabat

      1. Siapa tuh orang “salafi” yg mengecam kuliah filsafat.?? Sekarang aja salafi tidak ada yg berbentuk organisasi,, jd yg di maksud cerita di atas, “salafi” yg mana nihh.?? Kita aja sering dengar disana “salafi”,, disini “salafi”,, tp apakah sama.?

      2. ente pakai definisi dan maksud yang mana nih?
        semua orang islam merujuk pada al-quran dan as-sunnah pasti, dan juga para sahabat, itulah yang dibilang salafi.
        satu lagi kata salafi, yaitu perbaikan dari pemikiran MUHAMMAD BIN ABDUL WAHHAB. dulu namanya WAHABI tetapi seiring berjalannya waktu berganti nama menjadi salafi.

      3. beda salaf dengan salafi… itu identik seperti muhammadiyah. muhammadiyah artinya pengikut muhammad… apakah selain orang muhammadiyah menjadi kafiriyah? tentu tidak. salafy hanyalah satu bentuk aliran yang mengklaim mengikuti salaf (orang terdahulu yang sholeh). tapi perlu diketahui bahwa Muhammadiyah, Nu, persis dan banyak kelompok lain dalam islam juga mengikuti orang2 salaf tapi mereka tidak memberi nama mereka dengan salafy.

      4. amin…
        i think so.
        salafi bukan golongan
        i love prophet muhammad
        more then i love my parents…

      5. ane tanggapin ya, ane ga mau jawab karna antum bukan bertanya tp memvonis. salaf bukan milik orang atau kelompok yg menamakan diri salafiy, istilah salaf juga milik umat islam sebagaimana hasan husein bukanlah milik syiah tetapi milik umat islam. mksud penulis adalah dia meninggalkan kajian “salaf” yg seperti disebutkan diatas dengan segala peristiwanya ke kajian salaf lainnya. ane kira ini lumrah saja, biasa saja. dia tidak meninggalkan islam sebagaimana yg antum tuduhkan, dia masih ngaji, belajar Quran, belajar Hadits dll yg berkaitan dengan keyakinannya. tolak ukur mengaji itukan bertambah baik iman, islam dan ihsan nya. wallahualam…

      6. wallahi salaf bukan merasa paling benar maka dri itu harusnya di tuntun buka scara otodidak SALAF BUKAN ALISAN BUKAN KELOMPOK wahabi mungkin memang salaf tpi TIDAK SEMUA SALAF ITU WAHABI apa dia tau apa itu SYUHBT YG SIFATNYA SANGATTT SAMAR?WALLAHI SALAF BUKAN MEMBENCI TPI MENJAUHI APA YG DI LARANG DI AL QURAN

      1. Smoga Allah Azzawajalla membukakan pintu hidyah utk antum.. Klo memang antum punya prinsip lain tlg jgn menjelek2an salafi… Betapa indah nya hidup dibawah tuntunan nabi, selama ana mengikuti kajian ustd. Salafi.. Mereka tdk pernah menjelekkan siapa pun..
        Bahkan yg sdg ramai sekarang masalah pemimpin, betapa lembutnya hati mereka.. Mereka selalu mengucapkan jgn hujat pemimpin kalian.. Do’akan do’akan… Karena hanya Allah Azzawajalla yg bisa membolak balikkan hati.. Tolong jgn buat tulisan yg akan memecah belah muslim.. Jdilah muslim yg cinta akan kedamaian di indonesia.. Assalamualaikum

    2. Dari memposting ini ketahuan..seolah olah salafy itu sesat ..satu keluar ribuan orang yang mau masuk sakafy

  2. Sungguh mengharukan kisahmu Gun…
    Segala puji dan syukur hanya pantas utk- Nya. Alhamdulillah…

    1. Artikel ini justru menunjukkan kejahilan penulisnya, kenapa?, Dia tidak tau bahwa salafi bukan sebuah firqoh, salafi bukan ormas, salafi adalah paham, sering disebut para ulama sebagai Manhaj, jalan yang dilalui nabi dan para sahabat nya, semoga hidayah untuk kita semua, aamin

  3. dinamika hidup yng jd guru dlm hidup,biar ada crita esok hari,but selamat ya… sukses ses ses…..

  4. Assalamualaikum
    Mudahan mas anggung bisa menjadi salafi lagi seperti dulu. Apapun keadaan mas anggung sekarang, saya tetap menyayangi mas anggung meski tidak jadi salafi lagi. Salafi tidak seperti yang mas anggun gambarkan. salafi itu indah, mudah, dan sesuai dengan fitrah manusia. Saya dulu juga menjadi mantap dengan salafi dan senang dengan ikhwah salafi dengan sebab mas anggun juga. saya ingat dulu mas anggun baik sekali sama saya ketika masih tinggal di wisma.

    memang saya dulu merasa kurang sreg dengan salafi seperti apa yang mas anggun gambarkan. akan tetapi, sejak saya belajar ilmu agama dengan benar, baru saya menyadari bahwa inilah ajaran islam yang benar.
    Terima kasih kepada mas anggun dan semoga mas anggun diberi hidayah lagi untuk menerima ajaran salafi.

      1. kita harus percaya faham salafi itu benar, hanya hati kecil kita kurang sreg,di indonesia ga ada universitas seperti di madinah di tempat islam lagi,di indonesia sy perhatikan ormas -ormas islam hanya salafiyah persis pui dan muhammadiyah hti itu yg baik yg lainnya kurang wallahua’lam

    1. Koq diberi hidayah menerima ajaran salafy..??? Harusnya diberi hidayah menerima ajaran Islam yg benar menurut Allah SWT, bkn menurut salafy…

      Salafy hanya cocok bagi mereka yg kurang menggunakan akalnya. Ustadz Ridwan Hamidi, sebenarnya bukan salafy dalam arti fahamnya ga sempit kayak anak2 salafy. Beliau tawadhu, lemah lembut thd sesama muslim dari harakah apapun dan beiau juga mumpuni dlm ilmu syariah.

      1. Salam.. Lah Mas2.. ya Salafy itu jalan yg benar.. Saran saya sampean belajar lagi lbh dalem agama islam mas… sebaiknya mas pikir dahulu sebelum berucap seperti itu, Pake akal dlu mas..
        berfikir blom pake akal ud berani bilang “Salafy hanya cocok bagi mereka yg kurang menggunakan akalnya” mungkin akal ud pake sampean, cuman ilmunya masih dangkal..

      2. hmm. Komentar Caknur seperti inilah yang menuai kontroversial, padahal tadinya harusnya berjalan aman dan damai.

        Bahasa-nya yang sopan mas, dipikir sebelum berkomentar. agama ente, islam, mengajarkan tidak ada paksaan dia mau islam atau enggak, mau sesat apa enggak, salaf apa enggak, jadi jangan diejek begitu salafy-nya. ajaran agama ente sendiri masa tidak tahu? orang kristen/kafir aja dilarang kita ejek2, masak sesama muslim mengejek?

        Semoga allah menghidayahi kita

      3. assalammualaikumm saudara seiman, kenapa kita harus ribut dan saling mengklaim siapa yang paling benar, apakah kalian pasti tau kalian orang orang yang selamat di jalan Allah, saya memang tidak begitu memiliki pemahaman yang mendalam mengenai islam,orang orang seperti kami yang ingin belajar lebih mengenai islam mengalami di lema, selain saling mendoakan tentang keselamatan umat muslim yok kita perbaiki dulu ibadah kita, saling menyayangi dan tidak mengusik

      4. Hakikatnya, tak ada persoalan dengan istilah “salafi”. Sebab, secara harfiah berarti mengikuti kaum salaf, yakni Rasulullah Saw dan para sahabat. Setiap Muslim tentu bertekad untuk meneladani Rasulullah Saw dan, para sahabat dan tabi’in nya. Generasi beliau (Nabi Saw), sahabat dan tabi’in adalah generasi terbaik umat ini. Generasi iniah yang disebut Salaf ash-Shalih.
        Hakekatnya umat islam itu harus berpegang pada Alquran dan sunnah rasul

      1. lo…lo…lo siapa yg nambah-nambah syariat mas? sampean itu keliru yg benar mungkin nambah-nambah firkoh (golongan). klw di bilang nambah-nambah golongan, salafy itu bukan golongan, salafy bukan organisasi dan ndak pernah ada tuh struktur organisasinya, sipa ketuanya, sekretarisnya… dan ikut ngaji disalafy juga gak pernah diminta utk berbaiat.. salafy hanya penamaan untuk pernyataan mengikuti rasulullah dan para sahabat-sahabat beliau saw. emang jika kita masih ingin improfisasi dalam agama susah utk terima ajaran salafy..

      1. Madzhab Albany??? ada ya??? gak tau gue!!! stau gue Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albany karya diterima atau dipakai oleh ustadz-ustadz atau da’i-da’i diluar salafy, misalnya kitab-kitab shahih hadits, dari hadits bukhori, muslim, abu daud, ibnu majah, tirmidzi, nasa’i, dairami, ibnu khuzaimah dan yg lainnya..

      2. hati2 menuduh orang dengan perkataan buruk apalagi menyebarluaskan klo ga terbukti tuduhan itu kembali kepada tuannya,yang saya tau untuk menjadi ISLAM BENAR IKUTI AL QUR’AN DAN HADIST YANG SAHIH,bukan ikut kelompok ini dan itu,ada yg mau membantah tunjukan DALIL nya.

    2. Assalamu’alaikum, mas rizki, saya ingin berkenalan dengan anda. saa ingin memperdalam salafi.

    3. Saya Setuju dengan Mas Rizki, Saya dulu juga sama baru mengenal kajian salafi…
      persis sama seperti itu. sampai sampai Bapak marah mau memutuskan hubungan anak dengan orang tuannya. Lama kelamaan setelah saya menjalani kehidupan dengan pemahaman salaf. akhirnya kedamaian ku dapatkan… orang Tua pun memahaminya setelah saya faham lebih jauh tentang pemahaman salaf.

      pemahaman salaf menjadikan saya jadi lebih bebas dan terarah…
      Moga kita semua diberi keindahan dengan pemahaman salaf…
      jangan menyerah, dan alangkah baiknya setiap masalah kita adukan kepada yg lebih faham.
      jangan apa kata hati sendiri. krn dikhawatirkan hati kita sudah terkena penyakit.

      1. lebih cocok jika pendapat tersebut bukan ‘apa kata ustadz’, tapi ‘apa kata keputusan ustadz-ustadz / ulama-ulama’.
        ulama-ulama tersebut jg harus punya asas bersama yg disepakati’ kalau tidak, maka keputusannya bersifat lemah.
        misal ‘muhammadiyah memutuskan bla bla bla’, atau ‘para ulama salafy memutuskan bla bla bla’ yg tidak akan ada perbedaan di antara ulama salafy lainnya, sebab ketika berbicara suatu hal- maka diputuskan berdasarkan ajaran salafy; bukan ajaran/pendapat ustadz.

    4. Belajar agama itu jgn cuman satu ulama bro. ulama ini banyak.trus kita itu jngan mnggangga kitalah yang paling benar.kebenaran itu hanx dtangnx dari allah.coba anda baca surat arrum tentang golongan.anda asti akan paham.wassalam

    5. jangan mau salafi itu tidak bermahzab,salafi itu suka membid’ahkan,alhamdulillah kamu udah keluar dari salafi,semoga kamu di jalan yg benar……..

    6. semoga salafi bertobat,dan kembali kejalan yg benar,salafi itu salaaaaah….tidak bermahzab,jangan pernah masuk salafi..

      1. Interupsi: wala dan baro itu apa? Biar saya ngerti istilah2 yg ngono iku
        Makasig

    7. Salafi dari segi aqidah memang bagus, tapi salafi tidak jelas wala dan baronya, tidak jelas harus berteman sama siapa dan tdk jelas harus memusuhi siapa, pemimpin dzolim harus di patuhi , sedangkan kita tau syarat syahnya iman islam kita adalah iman kepada Alloh dan kufur terhadap thogut , thogut nggak cuma berujud setan, tapi thogut adalah orang yg mengubah hukum Alloh kepada hukum buatan manusia, lihat para ustadz ustadznya , kaya khalid basalamah, reza basalamah, dengan ucapannya bahwa kita harus patuh pada ulil amri, pantaskah jokowi kita katakan ulil amri????
      Lihat kiblatnya salafi raja salman, berteman dengan amerika dan sekutunya memerangi sebuah negara yg diberlakukan syariat islam 100%, padahal negara tersebut tdk menyerangnya duluan….mikirlah salafi, kita beragama harus ngikuti Alqur’an dan sunnah ,bukan kata ustadz ini dan ustadz itu….

      1. Berdasarkan pendapat anda artinya dapat disimpulkan, kalau kaum salafi itu lebih “cenderung” sesat, presiden jokowi itu thogut dan tidak boleh di patuhi, arab saudi itu negara zhalim (menyerang negara lain TANPA SEBAB), dan mengikuti alqur’an dan sunnah berdasarkan pendapat sendiri (tanpa mempertimbangkan pendapat ustad)

        benar begitu? Silahkan di koreksi jika saya salah menyimpulkan…

        Semoga allah memberi anda hidayah saudara/i,

        amiin…

  5. assalamualaikum
    maaf banget ya, mas… itu nama mas anggun salah tulis…. Afwan….

  6. Assalaamu’alaykum.
    Ni uda Gunawan yang dulu ikut ‘arabic for all’ bareng saya ya? Gimana kabarnya? Lokasi di mana sekarang? Dah balik Solok ya? (wew, banyak kali pertanyaannya ya? (tanya lagi)).
    Membaca artikelnya, kok judulnya ‘akhirnya aku keluar dari salafi’? Memangnya dulu pas masuk ada ngisi formulir atau bayar pendaftaran ya Uda? He..he.. Becanda
    Mungkin maksud Uda, judulnya harusnya ‘akhirnya aku tidak bermanhaj salafi’. Tapi kalau beneran ni judulnya, jadinya ada 3 kemungkinan yakni 1. Tidak berlandaskan Al Quran 2. Tidak berdasarkan hadits Nabi, atau 3. Tidak memahami Al Quran dan hadits sesuai dengan pemahaman para shahabat dan shalafus shalih, secara yang disebut salafy kan manhaj dalam berislam dengan berpedoman pada Al Quran dan hadits nabi sesuai dengan yang dipahami para shahabat dan salafus shalih. Tapi jika Uda tidak bermaksud demikian (dan saya yakin uda tidak bermaksud demikian), mungkin Uda khilaf ya sehingga meninggalkan sunnah memelihara jenggot dan memakai celana di atas mata kaki (dan dibawah lutut tentunya)?
    Afwan Uda, bukan maksud menggurui nih. Hanya hendak memberikan hak Uda yang ada sama saya.
    Wassalaamu’alaykum

    1. Imam al-Qusyairi rahimahullah menegaskan dengan tegas sekali:
      “Mereka (golongan yang menolak takwil, termasuk salafi wahabi) ini di mana ruh-ruh kami berada dalam kekuasaanNya, lebih memberi mudarat terhadap Islam dari golongan Yahudi dan Nasara serta Majusi yg juga penyembah berhala. Ini kerana kesesatan orang-orang kafir jelas kelihatan, boleh di jauhkan oleh orang-orang Islam, sedangkan mereka ini datang kepada orang yang beragama dan orang biasa melalui cara menipu golongan yang lemah (yaitu kurang mantap ilmu agamanya)” (Murtadha al-Zabidi, 2 / 108-109)

      1. ngomong apa si abdullah… kagak ada yang naggepin..
        anda orang syiah ya ?… gencar banget jelekin salafi nya….
        bertaubatlah kawan… semoga Allah memberi hidayah kepadamu

      1. Salafus shaleh yg anda maksudkan siapa?
        Dan bagaimana cara mengikutinya?

    2. Perhatikan anak-anak salafy jika di kampus-kampus: Mereka lebih akrab dan ramah berteman dengan orang-orang non muslim darpada terhadap sesama muslim haraki (dari harakah lain non salafy spt Tarbiyah/IM, HTI atau Hijbut Tahrir dll). Kadang saya suka aneh melihat sikap tmn2 salafy saya, mereka spt ada sekat yg membatasi hati mereka dgn sesama mukmin yg samas sholat di masjid, tp mereka begitu akrab dan dekat hatinya thd orang2 kafir non muslim.

      Silahkan amati dan perhatikan mereka, pasti anda akan melihat itu. Padahal nabi SAW bersabda, “hati itu ibarat tentara, dia akan merasa dekat dengan yang memiliki corak serupa”. Dan saya lihat hatinya anak2 salafy lebih dekat kepada orang kafir daripada hatinya sesama muslim yg mereka anggap beda harakah.

      1. bismillah.. apa benar antum mampu mengetahui hati hamba yang memiliki tunjuan yang di mana antum tidak mengetahuinya ?? kalau benar antum mampu, maka berwaswaslah antum sebeb antum mengabaikan kebenaran,,

      2. afwan akhi-akhi yang dirahmati allah,,, jangan pernah berdebat kusir, islam menganjurkan untuk menghindari perdebatan,, afwan akhi-akhi tidak bermaksud menggurui, cuma ingin mencoba menengahi

      3. ini pasti si abdullah pake nama lain nih…. sampe sampe bawa bawa nama cak nur
        tobat atuh abdullah…. insap…
        keluarlah dari syiah… sesungguhnya syiah adalah pembuat kerusakan dengan tujuan utama untuk menghancurkan islam…

        semoga Allah memberikan hidayah kepadamu kawan

  7. akhi…ketika ustadz mengatakan ilmu filsafat adalah haram, bukan berarti dia mencela antum,tapi dia ingin menjelaskan kepada antum kebenaran…akhi..manhaj salaf bukan organisasi tapi dia adalah metode dalam beragama sebagai mana generasi salaf dahulu..jangan jelekkan manhaj salaf, karena dia manhaj para sahabat..perkuat iman antum ya akhi dengan ketaatan pada Allah, kembalilah menjadi orang yang meniti genarasi sahabat sedikit demi sedikit, semampu kita dan bersabarlah di atas manhaj salaf.ana sedih melihat keadaan antum karena antum tidak merasakan manisnya manhaj salaf yang berdasar alqur’an dan sunnah pemahaman sahabat dan antum tidak bisa bersabar dalam menitinya, maka mintalah hidayah pada Allah..

    1. Imam al-Qusyairi rahimahullah menegaskan dengan tegas sekali:
      “Mereka (golongan yang menolak takwil) ini di mana ruh-ruh kami berada dalam kekuasaanNya, lebih memberi mudarat terhadap Islam dari golongan Yahudi dan Nasara serta Majusi yg juga penyembah berhala. Ini kerana kesesatan orang-orang kafir jelas kelihatan, boleh di jauhkan oleh orang-orang Islam, sedangkan mereka ini datang kepada orang yang beragama dan orang biasa melalui cara menipu golongan yang lemah (yaitu kurang mantap ilmu agamanya)” (Murtadha al-Zabidi, 2 / 108-109)

      1. Imam Ahmad pernah Berkata: “Aku melihat seorang salafussholih bagaikan seorang sahabat rasulullah”

        Maksudnya bukan sahabat itu sendiri, melainkan perumpamaan sifat.

    2. Kayaknya secara umum ada semacam kesalahan berfikir di kalangan ikhwan salafi. Selalu saja mereka apabila di kritik mengatakan ” salafi adalah manhaj, jangan jelekkan manhaj salaf, karena dia manhaj para sahabat , tabi’in dan tabi’ tabi’in. Jadi mereka mendudukkan diri sejajar dan sama mulianya dengan generasi terbaik sepanjang sejarah peradaban manusia. Subhanallah ! Begitu buruknya cara berfikir semacam ini. Tolong di bedakan antara kelompok salafi dan Generasi Salafus Shaleh. Kelompok salafi tidak akan pernah bisa menjadi generasi shalafus shaleh karena banyak sekali yang membedakannya. Diantaranya ; akhlaqnya, keikhlasannya dalam berdakwah, dicintai oleh kawan dan lawan, mereka menjadi asbab turunnya hidayah, tidak pernah menghujat baik kawan maupun lawannya, menghabiskan waktu, harta dan dirinya untuk agama dan masih banyak lagi sifat-sifat mulia mereka yang terlalu panjang apabila disebut satu-persatu. Sedangkan kelompok salafi sifat-sifatnya semua bertentangan dengan generasi salafus shaleh. Bagaimana mungkin mereka bisa mengatakan menjelekkan salafi berarti menjelekkan salafus shaleh. Salafi kan sekedar sekumpulan orang yang mendudukkan dirinya sebagai pengikut setia generasi salafus shaleh. Jadi kalo ada yang mengkritik salafi berarti mengkritik orang-orangnya. Jangan melakukan pembenaran dengan cara justifikasi semacam itu dong. Kayaknya ikhwan-ikhwan salafi perlu banyak istighfar dan introspeksi. Jangan sampai dakwahnya justru membuat larinya hidayah ikhwan-ikhwan yang lain. Kalo tidak, pasti akan banyak melahirkan gunawan-gunawan yang lain. Allahummaghfirlana wa li ikhwan salafi, wa li jami’il muslimin wal muslimat. Fa ilallahil mustakaa wallahul musta’aan. Subhanakullah wa bihamdika, asyhadu’anlaa ilaaha illa anta, astaghfiruka wa atuubu ilaik.

      1. Saya cuma ingin membenarkan statemn anda,
        Anda bilang kalo shahabat tidak pernah menghujat baik kawan ataupun lawan”
        Dari tulisan anda ini, saya lihat anda adalah orang yg kurang ke-ilmuan-nya dalam islam, padahal dalam sejarah perjalanan islam ini, terdapat waktu dimana para sahabat memboikot tiga orang sahabat yg tidak ikut berperang di tabuk, yaitu sahabat ka’ab bin malik dan dua yg lain di mana Rasulullah dan para sahabat takut adanya sifat kemunafikan pada tiga sahabat, singkat cerita, tiga sahabat ini didiamkan diboikot tidak diajak bicara bahkan tiga sahabat ini tidak dijawab salamnya ketika menberi salam, mereka di boikot oleh Rasulullah dan seluruh sahabat selama 50hari, silakan lihat kisah lengkapnya pada sabab nuzul di dalam surat at taubah yang maknanya “dan kepada tiga orang yg tidak ikut perang………
        Saya cuma orang bodoh yg mencoba memahami islam dari berbagai sisi, bukan hanya dari satu sisi yg mengatakan islam tak pernah menghujat….
        Hadakumullahu wa iyyana

      2. Tolong tanykan juga pada mas nazar azis : Sedangkan kelompok salafi sifat-sifatnya semua bertentangan dengan generasi salafus shaleh.
        Minta contoh 1 atau 2.
        Soalnya di komen nya tidak ada kolom balas
        Thank you ya

      3. Tolong tanykan juga pada mas nazar azis : Sedangkan kelompok salafi sifat-sifatnya semua bertentangan dengan generasi salafus shaleh.
        Minta contoh 1 atau 2.
        Soalnya di komen nya tidak ada kolom balas
        Thank you ya

  8. akhi muqobalah tidak hanya di pesantren gontor, tapi juga di STAI Ali bin abi thalib, imam bukhori, dan ma’ahad2 salafi lainnya, jadi catatan antum yang paling bawah itu salah akh.. bahkan panitia acara juga dari ustadz salafi

  9. Hah? Akh Anggun? Saya hampir tidak percaya. Akh, saya Jati. mungkin Antum lupa pada saya, tetapi saya tidak lupa antum. Saya yang dulu sering mengurus kegiatan FKIM sehingga saya tidak mungkin lupa Antum.

    Ya Allah…
    Dengan tulus saya katakan, “Saya mencintaimu karena Allah”….
    Dengan tulus saya katakan, “Saya merasa kehilangan salah seorang kawan ketika saya tidak berjumpa antum”

    Saya pernah berkata pada diri saya, “Seandainya akh Anggun itu seperti Ibnu Taimiyyah yang sangat menguasai filsafat bahkan lebih ahli dari ahli filsafat, tetapi itu justru semakin membuat Ibnu Taimiyyah mampu menjelaskan kerusakan filsafat.”

    Tidak! Tidak akhi…! Jangan Engkau menjauhi manhaj salaf, dan ikhwah salafi.
    Saya rasa… saya kehilagan antum…
    Bukan… bukan hanya saya…
    Teman-teman pun kehilangan antum…
    Teman yang mencintaimu karena Allah….

    Akhi…. mungkin saya pernah punya salah/berakhlak buruk kepada antum. maka, dengan tulus saya katakan, “Jika saya pernah salah, maafkanlah saya akhi” Bedakanlah seorang ikhwan salafi yang tidak ma’shum seperti saya dengan manhaj salaf. Perdalam lagi indahnya manhaj salaf, niscaya kau kan rasakan keindahannya. Adapun jika Engaku lihat saudaramu salah, nashatilah dia.

    Maka, jika Engkau pernah melhat saya salah, tolong nasehati saya. Jangan kemudian ketika Engkau melihat seorang salafi berbuat salah, Kau kan serta merta meninggalkan manhaj salaf. Yang salah adalah Ikhwan salafi tersebut, bukan manhaj salafnya.

    Akhi… Saya akan terus mendoakanmu agar Engaku kembali bersama kami…
    Kembali merengkuh indahnya manhaj salaf…

    Dan sekali lagi dengan tulus kukatakan, “Aku mencintaimu karena Allah”

      1. Abdullah semoga pintu hatimu dibukakan oleh Alloh, sebelum ajal menjemput mu.

      1. ini ni yang pling bsgus komentarnya…..cm bingung kira2 di mana ya ada kajian biar bisa bermanhaj salaf….?ayuk siapa yang bisa jawab….slafi..ngaku slaf .muhamadiyah ..ngaku slaf…ldii ngaku slaf…hti ngaku slaf…bahkan nu ngakunya salaf juga…..padhal salaf kan gampang ya…asal sesusi sunah dan alquran dan meniru sahabt2 slaf…kira2 nu ngaku begitu gak..udah persis smaa sbahat atau orang india…muhamadiyah begitu gak…slafi begitu gak…hti begitu ngak…ldii begitu enggak
        ..ya bisa di liat pakai mata kok di perdebatkan

    1. coba kalian semua dengarkan baik2,salafi itu salah,sifatnya bertentangan dengan ajaran isalam,dia merasa benar,orang lain di anggap salah dan bid’ah ,sanadnya terputus di ibnu taimiyah,salafi tobatlah kalian..

  10. Saya pusing dg tindak-tanduk kawan2 yg mengaku SALAFY…
    Ga jelas… Selalu mau menang sendiiri…
    Dg mudah menyerang kelompok lain. Seakan2 kelompok lain bukan saudara sesama muslim…

    1. coba antum simak hadist sohih berikut:

      sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam.

      “Artinya : Hendaklah kalian menjauhi perkara-perkara baru yang diada-adakan, karena setiap perkara baru (dalam agama) adalah bid ‘ah, setiap bid ‘ah itu sesat, dan setiap yang sesat itu (tempatnya) di neraka” [3]

      [3]. HR. Abu Dawud dalam As-Sunnah (4607). Ibnu Majjah dalam Al-Muqaddimah (42). Tambahan “dan yang setiap yang sesat itu (tempatnya di neraka)” pada riwayat An-Nasa’I dalam Al-Idain (1578).

      1. assalammualaikum w.b.t sya kamu belum betul-betul memahami tentang (bid’ah) terimakasih…

        saya syor kan kamu baca kitab yang bertajuk dibawah-

        Makna sebenar BID’AH: SATU PENJELASAN RAPI
        (al-syeikh al-hafiz abu al-fadl abdullah al-siddiq al-ghumari)

        (ULAMA AHLI SUNNAH WAL JAMA’AH, AL-ASHA’IRAH)

        disemak oleh:
        dato’ hj.mohd murtadza hj.ahmad
        (mufti negeri sembilan darul khusus)

        datuk hj. Md. Hashim hj. Yahya
        (bekas mufti wilayah persekutuan/pensyarah uiam)

        dato’ haji saleh haji ahmad
        (YDP persatuan ulama malaysia/pensyarah uiam)

        dato’ dr. Wan zahidi wan teh
        (mufti wilayah perseketuan)

      2. mas br0w kalo memahami hadits jangan seenae dewe, pelajari yg benar ilmu alatnya dan Mushthalahnya, kalo setiap yg baru dalam agama itu sesat berarti tulisan dan lembaran alquran juga bid’ah sesat, lafaz kullu mengandung beberapa arti, jadi kalo antum mengartikan lafaz KULLU itu (semua) maka jgn pake (dalam agama) krna Rasulullah pun tidak mengatakan FIDDIIN, pelajari mushthalah hadits yg benar pasti antum banyak menemukan hadits2 yg antum pelajari dan di anggap shahih ternyata banyak yg dha’if bahkan maudhu’

      3. coba disimak ini :
        Sabda Rasulullah:
        “Barang siapa yang memulai (merintis) dalam Islam sebuah perkara baik maka ia akan mendapatkan pahala dari perbuatan baiknya tersebut, dan ia juga mendapatkan pahala dari orang yang mengikutinya setelahnya, tanpa berkurang pahala mereka sedikitpun”.
        (HR. Muslim dalam kitab Shahihnya).

        coba ngaji lagi, cari ustadz yang beneran, jangan ngaji ke orang yang ngaku2 ustadz, apalagi ama ustadz google.
        Semoga antum diberi pikiran

  11. buat saudara2ku yang salafi, mungkin anda nggak termasuk ke salafi yang suka menghujat dan menghina saudara2 nono salafi, tapi hujatan2 itu benar adanya. soalnya pernah menyaksikan sendiri di depan mata.
    buat saudara2ku yang bukan salafi, sebagaimana yang ditulis di atas, masih tetep ada kok salafi2 yang lemah lembut dan menghargai sesama muslim diluar salafi.
    jalan tengahnya, mungkin, salafi yang suka menghujat masih baru belajar.belum melihat atau belum dapat mengaplikasikan ilmunya di kehidupan nyata. soalnya nggak gampang mengaplikasikan teori ke dalam kenyataan.jadi dimaafkan dan dimaklumi saja :)

    1. Salafi yang suka menghujat masih baru belajar? belum melihat atau belum dapat mengaplikasikan ilmunya di kehidupan nyata? Ah masa’ iya? Kalo sekaliber Abdul Hakim Abdat dan Yazid Jawas kan beliau-beliau sudah Ustad semua, bukan baru belajar ! Yang jelas manhaj shalafush shaleh itu bukan sekedar bagus, tapi indah. Ibarat taman yang indah, membuat orang kafir pun ingin masuk ke dalamnya. Tapi sekarang taman yang indah itu sudah rusak, atau di rusak oleh tangan-tangan yang kurang bijak. Jangan lagi orang kafir, orang islam yang ada di dalamnya pun berbondong-bondong ingin keluar !!
      Allahummaghfirlana wa li jami’il muslimina wal muslimat, al ahyaa’i minhum wal amwaat. Subhanakallahumma wabihamdika , asyhadu’anlaa ilaaha illa Anta, astaghfiruka wa atuubu ilaka.

      1. saya santri dari sebuah pondok yang bermanhaj salaf.
        ada beberapa hal yang mau saya komentari :

        1. aqidah dan ibadahnya sudah pas menurut saya (soalnya saya warga muhammadiyah juga aktifis IMM seperti mas gunawan)

        2. mereka memiliki karakter yang tenang dan khusyuk. intinya attitude dan akhlaknya bagus banget.

        tapii,,

        3. metodenya -mohon maaf- menyebalkan. kalau sudah urusan dengan Filsafat atau ilmu kalam dll hobinya TAHDZIIIIIR melulu..
        habis itu HAJR. hadeeh,,, -.-

        belum jelas filsafat mana yang mereka koreksi udah tahdzirnya duluan, kalau filsafat urusanya ketuhanan mungkin IYA boleh lah dikoreksi.
        tapi kalau yang lainya.?

        gini, saya takutnya mereka ndak paham apa itu filsafat.
        dasar2nya apa, trus gimana makeknya tau2 udah ngeklaim.
        apa itu ontologi, epistimologi, aksiologi, dll.

        dibilang tasyabbuh …??
        ini adalah hal umu, ILMU adalah umum. harga filsafat sama dengan harga MATEMATIKA.
        harap dikoreksi kembali fikrohnya..

        kami takut dakwah terhadap kaum pemikir terhambat gara2 ikhwan hobi TAHDZIR. saya seManhaj sama antum tapi tolong metodenya diperbaiki.

      2. Salafy sudah ada pada masa dahulu(Nabi),dan lebih terdahulu dari yang lain-lainya,seperti NU ataupun Muhammadiyah,dll. Saya dulu juga seorang Muhammadiyah tapi sekarang saya mengikuti Salafy.Saya ikuti kajian-kajian nya,Juga kajian Muhammadiyah saya juga sering ikuti.Banyak orang membedakan”Wah!!Sepertiya ini salafy terlihat dari cara sujud ny(Tangan yang terdahulu),ini utk tdk menimbulkan bunyi seperti dub!!Ada yang mengtakan dari salafy “Jangan seperti rusa yang mendenggrum”.Islam terbagi jd 73 golongan,dan hanya ada 1 yg benar,yaitu orang yang mengikuti sunnah nabi dan para sahabat ny dan itu salafy

    2. Ana tambahin lagi ya kejanggalannya dalam Sholat:
      SHALAT

      1. Mempromosikan “Sifat Shalat Nabi Shollallohu ‘alaihi wa sallam?, dengan alasan kononnya shalat berdasarkan fiqh madzhab adalah bukan sifat shalat Nabi yang benar
      2. Menganggap melafazhkan kalimat “usholli” sebagai bid’ah.
      3. Berdiri dengan kedua kaki mengangkang.
      4. Tidak membaca “Basmalah? secara jahar.
      5. Menggangkat tangan sewaktu takbir sejajar bahu atau di depan dada.
      6. Meletakkan tangan di atas dada sewaktu qiyam.
      7. Menganggap perbedaan antara lelaki dan perempuan dalam shalat sebagai perkara bid?ah (sebagian Wahabiyyah Indonesia yang jahil).
      8. Menganggap qunut Subuh sebagai bid’ah.
      9. Menggangap penambahan “wa bihamdihi” pada tasbih ruku’ dan sujud adalah bid’ah.
      10. Menganggap mengusap muka selepas shalat sebagai bid’ah.
      11. Shalat tarawih hanya 8 rakaat; mereka juga mengatakan shalat tarawih itu
      sebenarnya adalah shalat malam (shalatul-lail) seperti pada malam-malam lainnya
      12. Dzikir jahr di antara rakaat-rakaat shalat tarawih dianggap bid’ah.
      13. Tidak ada qadha’ bagi shalat yang sengaja ditinggalkan.
      14. Menganggap amalan bersalaman selepas shalat adalah bid’ah.
      15. Menggangap lafazh sayyidina (taswid) dalam shalat sebagai bid’ah.
      16. Menggerak-gerakkan jari sewaktu tasyahud awal dan akhir.
      17. Boleh jama’ dan qashar walaupun kurang dari dua marhalah.
      18. Memakai sarung atau celana setengah betis untuk menghindari isbal.
      19. Menolak shalat sunnat qabliyyah sebelum Juma’at
      20. Menjama’ shalat sepanjang semester pengajian, karena mereka berada di landasan Fisabilillah

      dan masih banyak lagi yg tidak bisa tuliskan…

      1. Penjelasan antum ga ada yg menanggapi. Hehehehe… bingung mereka.

        BTW, bukankah dalam sholat jika mengganggu kekhusyukan jama’ah disebelahnya itu tidak diperbolehkan?

        Saya sulit sekali sholat dengan khusyuk ketika ada jama’ah lain yang jarinya bergerak-gerak ketika tahiyat.

  12. saudaraku seiman, kenapa harus ada salafi dan bukan salafi, bukannya kita Umat nabi Muhammad s.a.w bersaudara ?,jaga ukuwah islam kita, saling mengingatkan jgn saling menghujat…apa ini yang diajarkan nabi kita ?, semoga allah mengampuni kita semua

    1. Assalamualaikum…
      Yaa…Akhii…asal muasal agama ini satu yaitu agama yg dibawa oleh Rosululloh yakni ISLAM..ISLAM yg blom terkontiminasi oleh ibadah2 yg menyimpang misal tahlilan..amalan2 nifsu sya’ban dan lain2..SALAF berarti org2 terdahulu siapa org2 terdahulu?mereka adalah para sahabat,tabiut,tabiin org2 yg terpilih setelah Rosululloh wafat yg begitu teguh menegakkan sunnah Rosululloh..inilah yg harusnya menjadi acuan kita dlm beribadah..

      1. Setuju mas abuerzha, tapi ingat shalafush shaleh yang terdiri dari para sahabat r.hum ajma’ien, tabi’ien dan tabi’ tabi’ien adalah manusia-manusia teladan penuh hikmah. Akhlak mereka sangat terjaga. Santun dalam menyampaikan agama, membuat semua orang menaruh hormat, sampai-sampai orang kafirpun respek kepada mereka. Tidak ada generasi yang sebaik generasi shalafush shaleh sampai yaumul kiamah sekalipun !!! Mereka tidak pernah membid’ahkan saudaranya sesama muslim, tidak pernah pernah mengkafirkan, tidak pernah menyesatkan saudaranya, tidak pernah mau terima bayaran kalau di undang ceramah, tidak pernah minta akomodasi hotel dan ongkos transporatsi, tidak pernah menghujat ulama-ulama mutaqaddimin. Mereka sangat terjaga dari sifat-sifat negatif itu semua. Dan ingat, merekalah yang dipilih Allah SWT menjadi asbab ke-islam-an kita semua !!! Mereka meneruskan kerja Rasulullah SAW menyampaikan agama ke seluruh alam dengan harta dan diri mereka sendiri. Ooooo …. sungguh jauh kalau ada kelompok yang meng-klaim sebagai pengikut mereka yang setaia. Apanya yang diikuti? Akhlaknya jauh, ilmunya tidak mumpuni, apalagi ilmu yang diperoleh dengan cara otodidak !! Kata ulama barang siapa yang belajar ilmu fiqih secara otodidak (belajar sendiri tanpa pembimbing yang faqih), gurunya adalah syetan; karena hasilnya hanya pandai melihat kesalahan-kesalahan orang lain, na’udzubillahi min dzaalik !!

        Pokoknya mas abuerzha, islam itu indah dan orang islam itu juga indah. Menyenangkan siapa saja yang memandangnya. Islam itu mudah, jangan dibuat susah. Rasulullah SAW selalu menjaga senyum walaupun sedang dalam keadaan sedih, untuk menjaga agar semua sahabatnya senang. Tapi lihatlah hari ini, saudara-saudara kita yang di kenal dengan kelompok salafi wajahnya ‘ tidak bersaudara ‘ dengan orang-orang yang diluar kelompoknya. Pandainya melihat ‘ kesalahan-kesalahan ‘ orang lain, menghujat, membid’ahkan, mengkafirkan, menyesatkan, membodoh-bodohkan orang lain, merasa paling benar sendiri, merasa diluar kelompok mereka bukan ahlus sunah wal jamaah dan sederet sifat buruk lain yang membuat islam sebagai agama sulit dan tidak ramah. Semoga sifat-sifat buruk ini segera hilang digantikan dengan sifat seperti yang dimiliki para pendahulu kita generasi terbaik sepanjang sejarah yaitu generasi shalafush shalih Rahimahullah.
        Allahummaghfirlana wa lahum, wali jamii’el muslimiina wal muslimat, al ahyaa’i minhum wal amwaat. Subhanakallahu wa bihamdik, asyhadu’anlaa ilaaha illa Anta, astaghfiruka wa atuubu ilaik.

      2. Jadi bagaimana anda mengikuti “orang2 terdahulu” yang anda maksud??
        Mesti punya mesin waktu lah ya

    2. Assalamu’alaikum akh semut.

      Namun itu merupakan sunnah rasulullah yang bahkan juga sering disebutkan oleh Imam2 Mazhab seperti syafi’i

      waduh, alasan anda benar-benar tidak dapat dijadikan hujjah.

      Jika anda bisa berkata begitu, sekalian saja begini, “Aduh, kalau begitu saya tidak usah puasa ramadhan karena saya kurang bisa menahan lapar”

      Waduh duh.

      1. ISLAM itu milik ALLAH DAN ROSULNYA
        MUSLIM itu mengikuti WAHYU ALLAH dan MENGIKUTI PETUNJUK ROSULULLAH,,,,,

  13. Tuhan yang menyuruh kita beribadah, Tuhan pula yang menilai ibadah kita, Tuhan pula yang menilai kita salah atau benar. Bagaimana ada suatu ajaran merasa paling benar padahal itu hanya penilaian dia. Kebenaran hanya milik Tuhan. “Janganlah kamu menyebut orang lain kafir, padahal kamu belum tentu lebih baik dari mereka”. Jaman dulu wajar jenggot panjang2, belum ada Gillete, hehe, jaman sekarang, dibilangnya teroris. yang rasional aja, Islam kan agama cerdas, bukan agama kerbau di cocok idung

    1. Assalamualaikum, akhi…

      • Manhaj ShalafushShaliih itu adalah HAQ, kita diperintah Allah Azza wajalla u/ mengikutinya agar Allah Redho kpd kita..!! Dan masuk surga…!! Qs9:100.

      • Dan ParaSahabat akan menjadi SAKSI bagi seluruh Manusia dalam hal cara beragamanya (Manhajnya) tiap2 manusia Qs22:78..

      • Allah Azza wajalla Firmankan, “…Kalian (manusia) TERSESAT tau…” Taddaburi Qs4:115 !!!

      • Allah Azza wajalla Firmankan, “Katakanlah (Muhammad) : “INILAH JALAN (AGAMA)ku, aku (Muhammad) & Orang2 yg mengikutiku (Generasi Pertama adlh ParaSahabat, dan ana adlah Generasi yg kesekian yg sedang berusaha semampu ana), mengajak KAMU (siapa saja) kpd Allah dengan HUJJAH (Dalil/ Bukti yg Nyata)…” Qs12:108.

      • Saling nasihat menasihati supaya MENTAATI Kebenaran/ al-HAQ & menasihati supaya MENETAPI Kesabaran Qs103:1,2,3.

      • Saling menasihati ditempat terbuka seperti ini hrs lah dg Adab yg benar, jangan saling membuka aib saudara2 kita, krn Allah Tabaraka wa Ta’ala saja menutupi aib2 kita (ana).

      http://t.co/KHUwPrtrwr

      http://t.co/RVk2UGPHQ5
      • Mudah2 an Manfaat, Baarakallahu fiiykum ~ abu yanin.

    2. Memang Islam agama bagi orang yang cerdas…cerdas dalam segalanya yang merujuk dari Al quran dan al hadist, sedangkan di hadiss yang shohih di jelaskan syar’i dalam memelihara jenggot, bukan masalah belum ada pisau cukur atau tidak. Dulu pedang juga ada (berarti bisa membuat pisau cukur ..he..he). Mas yudi Islam itu kritis tapi jangan sampai berpikir sekuler… Barakallahu fykum..

  14. Assalaamu’alaikum

    maaf saya tidak sengaja menemukan blog ini..

    satu hal yang perlu dipahami bahwa islam itu sempurna, tak ada yang salah dengan islam, baik kemarin, hari ini atau pun esok.

    jadi ada baiknya jangan pernah menjelek-jelek kan syariat islam. bukan maksud saya berkata kasar, namun kebenaran dan keburukan harus jelas dipisahkan.

    sedangkan salafi, setahu saya , adalah ketika kita mampu menerapkan 3 konsep dalam kehidupan kita
    1. melakukan sesuatu karena Allah
    2. melakukan sesuatu dengan tuntunan yang Allah terangkan melalui Rasulullah SAW
    3. dan hanya mengharap ridho Allah

    bagi ku selama ia berpegang pada konsep itu, insya Allah ia seorang salafi.

    saya setuju dengan abu muhammad(maaf kalau salah baca, saya tidak pintar membaca huruf arab tanpa harakat). yang salah bukan lah manhajnya tapi manusianya. islam itu haq tidak kan pernah salah, ia langsung datang dari Allah. jadi ada baiknya kita tidak menyama ratakan keburukan pada semua orang ketika seseorang dari golongan itu melakukan kesalahan terebih lagi menyalahkan manhajnya..

    selama ini saya di yogya, saya belum pernah bertemu orang– yang menurut saya salafi–mengkafirkan, mengatakan ahlul bid’ah dengan sembarangan. konsekuensi mengkafirkan orang itu berat dan itu disadari oleh mereka.
    namun misalkan memang anda bertemu dengan yang seperti itu mungkin saja dia sedang memulai belajar, jadi maklumilah dan tentu saling mengingatkan. bukankah itu yang di perintahkan oleh oleh agar kita tak menjadi orang merugi…

    mohon maaf jika ada kata yang kurang berkenan, bukan maksud ku untuk menggurui atau merasa paling benar,
    Semoga kita semua diberi hidayah oleh Allah..
    Wallahu musta’an

    Wassalaamu’alaikum

  15. maaf salah ketik diatas.. pada tulisan

    bukankah itu yang di perintahkan oleh oleh agar kita tak menjadi orang merugi…

    seharusnya>>>>

    bukankah itu yang di perintahkan oleh Allah agar kita tak menjadi orang merugi…

    maaf yaa..

    1. Dik Gunawan yang saya cintai karena Allah,
      Dari uraian Adik, saya menyimpulkan bahwa adik (maaf) belum faham betul apa itu salafi dan adik terkena syubhat yang dulu saya juga punya anggapan seperti adik, tapi setelah saya berusaha terus mempelajari tentang dakwah salafiyah ini maka saya semakin bahwa dakwah inilah yang haq. Saya mengenal dakwah salafiyah dari teman dekat saya (semoga Allah menjaganya) pada tahun 1998 di Palembang tapi waktu itu saya belum faham. Pada tahun 2001 saya hijrah ke Bekasi kembali saya berteman dengan ikhwan salafi dan juga bergaul/ berteman dengan ikhwan harakah. Baru pada tahun 2005 saya faham dan benar-benar taslim dan ruju’ terhadap manhaj salaf. Jadi, prosesi saya ruju’ ke manhaj yang haq ini cukup lama yaitu 7 tahun. Hal itu disebabkan :
      1.begitu banyaknya syubhat yang masuk ke hatiku karena saya masih bermajlis/ mengikuti kajian selain ustadz salafi
      2.mengikuti kajian salafi kurang serius dan kurang sistematis
      Dik Gunawan sampai sekarang (juni 2010) saya terus belajar dan semoga Allah menjaga saya dan dik Gunawan. Perlu diketahui tidak semua ustadz lulusan Madinah/ timur tengah bermanhaj salaf, wallahu a’lam mungkin sangat bergantung dengan niat ia belajar disana dan Allah lah yang memberi hidayah bagi yang dikehendaki.Wong Abu Lahab saja gak masuk Islam. Dan juga untuk belajar siapa saja bisa asal lulus tes, tidak ada persyaratan harus pesantren salafiyah. Akhi yang saya cintai yang mengaku salafi banyak, oleh karena itu jangan lihat personnya tapi fahami ajarannya. Dan salafi tidak maksum sebagaimana para sahabat Nabi (secara person) tidak maksum, yang maksum hanya Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam. Saya mengajak dik Gunawan dan semua saudaraku pembaca agar terus mengkaji manhaj salaf secara benar dan tekun dan senantiasa berdoa agar ditunjukkan kebenaran dan istiqamah dengannya.Mohon maaf jika ada kesalahan.
      Note: website dakwah salafiyah 1.www. radiorodja.com, 2. http://www.majalahalfurqon.com

      1. Untuk mas gunawan, gak usah ragu untuk tinggalkan salafi, belajarlah ke ulama Muhammadiyah dan Nahdlatul ulama.

      2. penjelasan antum “…salafi tidak maksum sebagaimana para sahabat Nabi (secara person) tidak maksum, yang maksum hanya Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam..” benar

    1. antum dah tau blm apa itu salafy?..kalo antum menghujat salafy berarti antum sudah menghujat para sahabat..walahualam..

      1. Seenaknya saja kamu mencatut nama sahabat.salafi atau wahabi itu mazhab paling muda,jaman ibnu tamiyah.sedang syech albani yg jadi rujukan salafi itu bnyk ulama memvonis kafir krn tak ada sanad ilmunya,dia belajar otodidak melalui buku.
        Dinasti saud itu yahudi yg mengejar ngejar dan membunuh bani hasyim melalui agen2nya
        pernah dengar hadist
        “kelak keluarga ku akan dibunuh dan dikejar kejar,sampai suatu saat datang seorang pemuda dari timur membawa bendera hitam,dia putra bani tamim”
        itu menceritakan tentang ibnu said.
        Salafi atau wahabi menghacurkan situs situs islam,sampai makam Rasulullah dan mesjid nabawipun ingin dihancurkan,akhirnya Tuhan memerintahkan petir untuk menghanguskannya,lihat aja diaatas mesjid nabawi sabagai saksi,seonggok mayat kaum wahabi ditembak petir sampai gosong dipaku Allah diatasnya,tak bisa diturunkan,menjadi saksi kesesatan mazhab ini.

      2. Kok bisa kita menghujat sahabat? Kapan kalimat itu kita tuliskan?

        Tidak ada satupun yang berhak mengkafirkan seseorang kecuali Allah. Allah Maha Membolak-balikkan Hati.

        Bukan bin Baz, bukan Al-Albani, bukan pula Taimiyyah ataupun Muhammad bin Abdul Wahhab yang jelas sekali adalah ulama modern, bukan kalangan salafus shalih (lahir tahun 1700 M).

        Hati-hati, hari ini anda ustad, besok bisa jadi preman, wallahu ‘alam….

      3. Gue … benarkah diatas masjid nabawi adalah seonggok mayat kaum wahabi..?? Pelurusannnya di atas kubah Masjid An-Nabawi itu adalah jendela ataupun tutupan kubah yang akan di buka ketika hendak membersihkan atap kubah Masjid An-Nabawi. Dahulunya kubah ini terbuka, namun kerana dikhawatirkan jika hujan, air dipastikan akan masuk yang nanti akan menyebabkan kerusakan bagian dalam Makam Rasulullah s.a.w dan dua sahabat Baginda s.a.w maka akhirnya Jendela tsb di tutup. Jadi,cerita mengenai adanya mayat di atas kubah Masjid An-Nabawi adalah tidak benar karena ia bukanlah mayat tetapi hanyalah jendela yang menutupi Kubah Masjid An-Nabawi..Akhwan GUE, sebelumnya memberikan pernyataan lebih bijak di tilik kebenaran beritanya. Sehingga tidak menimbulkan fitnah. Allah SWT mewajibkan untuk meneliti setiap berita yang datang.. Barakallahu fyk

  16. Assalamu’alaikum
    ( maaf pada tulisan saya sebelumnya, saya tidak mengucapkan salam)

    Salafy ( jamaknya salafiyyun)adalah nisbat/penyandaran kepada salaf/ salafusshalih, yaitu para sahabat Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam sebagaimana sunny nisbat kpd sunnah, ikhwany nisbat kpd ikhwanul muslimin.
    Salafy/ salafiyyun bukan hizb/ golongan yang difahami sebagaimana golongan/aliran yang ada. Hal ini sering (maaf) tidak difahami oleh sebagian orang, termasuk saya dahulunya. Oleh karena itu, salafy tidak ada bendera, lambang, tidak ada pendiri atau tidak ada tokoh yang dikultuskan, salafy hanya fanatik kepada Nabi sebagaimana para sahabat fanatik kepada Nabi. Jadi mengikuti para sahabat karena mereka orang-orang yang paling taat kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam. Jika ada di antara sahabat yang salah tidak boleh diikuti karena memang mereka tidak maksum (terbebas dari kesalahan), mereka bukan Nabi yang maksum. Jadi pribadi sahabat tidak maksum, tetapi para sahabat secara komunitas adal;ah maksum, karena dijamin oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam

    Salafy menolak pendapat ulama salafy/ahlussunnah yang bertentangan dengan al-Quran dan Sunnah, termasuk ijtihad (pendapat pribadi)sahabat, namun tetap menghormati mereka tidak melecehkan mereka karena seorang ulama (apalagi sahabat) yang berijtihad dijanjikan Rasulullah kalau salah dapat satu pahala jika benar dapat dua pahala, namun jika dikemudian hari diketahui ijtihad salah, kita tidak boleh mengikuti kesalahannya.

    Salafy/salafiyyun adalah ahlussunnah/ ahlussunnah wal jamaah karena mengikuti ahlussunnah yang lebih dulu, yaitu para sahabat Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam dalam hal manhaj, aqidah, amaliyah dan dakwah.

    Mengapa harus mengikuti salaf dalam manhaj, aqidah, amaliyah dan dakwah?

    Karena salaf/ para sahabat:
    1.paling faham terhadap al-Quran dan as-Sunnah karena mereka dididik langsung oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam
    2. lebih dulu dan lebih tahu cara mengamalkan al-Quran dan as-Sunnah karena bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam
    3. sudah dinyatakan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam sebagai ummat yang terbaik (HR. Bukhari dan Muslim), mereka (secara komunitas) dijamin tidak bersepakat dalam hal yang salah (HR.Ibnu abi Ashim)
    4. sudah diridhai Allah dan mereka dijanjikan syurga (at-Taubah:100)
    5. menyelihi mereka dalam manhaj (cara beragama/ cara memahami agama) pasti sesat (an-Nisa:115). Orang-orang mu’min dalam ayat tersebut adalah para sahabat, karena mereka orang-orang yang pertama kali beriman bersama Nabi, bukan orang mu’min kebanyakan, karena orang mu’min/muslim kebanyakan/ selain sahabat tidak dijamin terbebas dari salah
    6. DST,
    Silahkan baca buku Syarah ‘Aqidah Ahlussunnah wal Jamah karya Ust. Yazid bin Abdul Qadir Jawas dari Pustaka Imam Syafi’i (www.pustakaimamsyafii.com) karena menurut pengalaman saya buku ini lebih mudah memahaminya.

    Saudara- saudaraku yang saya cintai karena Allah,
    Marilah belajar dengan benar manhaj salaf ini, dan mari belajar dengan ustadz-ustadz yang bermanhaj salaf, jangan sambil belajar dengan orang yang tidak benar manhajnya, karena kita khawatir terkena syubhat mereka dan menjadikan kita bingung dan futur.
    Semoga Allah selalu memberi hidayah taufiq saya dan kita semua. aamiin
    Assalaamu’alaikum

  17. Dari kisah yang saya baca, menurut saya mas aja yang ga kuat sama tekanan(cobaan)nya. Ibnu Taimiyah juga belajar filsafat tapi dengan niat untuk mematahkan teori2nya dan menperkuat salafinya, jadi terus belajar filsafat pun ga masalah.

    Dan justru mas yang terlalu keras kepada orang tua. Berkatalah lembut, sabar dan tidak memaksa. Itu juga yang saya pelajari dari kajian2 salafi. Kalau anda berpendapat ustad2 salafi itu keras, sebenarnya bukan keras, tapi TEGAS. Kalau setengah2, yang terjadi ya seperti sekarang ini, banyak ibadah yang mengikuti nalar saja, cuma berpegang pada pemikiran: “yang penting saya Islaaaam”.

    1. Perang pemikiran akhirnya.saya dulu juga salafi tapi banyang pertanya,an dihati saya akhirya pun saya sholat malam minta petunjuk akhirnya saya di berimimpi yng luar biasa yng akhirnya saya keluar dri salafi

  18. Assalammu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh…

    Saudaraku yang kumuliakan karena Allah…
    Ketahuilah bahwa Salaf bukanlah Salafi.

    Ketahuilah bahwa Salaf sebagai manhaj, adalah manhaj yang haq, yang Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan para sahabatnya yang mulia radhiyallahu ‘anhum berjalan di atasnya, yang sudah seharusnya pula seorang muslim mengikuti jalan lurus tersebut.
    Maka jika ada yang berkata, bahwa manhaj salaf itu manhaj yang paling benar, perkataan ini adalah sebuah KENYATAAN.

    Adapun salafi dan salafiyun, adalah orang-orang yang menisbahkan diri mereka pada manhaj yang haq tersebut. Ada kalanya, mereka berbuat kesalahan, karena mereka adalah manusia biasa, yang bisa benar dan bisa salah.

    Maka, pertama-tama yang ingin kuluruskan adalah, janganlah kau cela manhaj salaf, ataupun meninggalkannya. Sekali-kali jangan! Terlebih lagi, hanya karena engkau–wahai saudaraku yang kucintai–melihat beberapa kesalahan pada saudaramnu, salafiyun.

    Maka perhatikanlah, bahwa Salaf (sebagai manhaj) berbeda dengan Salafiyun. Dan seringkali, masyarakat memiliki pemahaman yang rancu pada hal ini.

    Ketahuilah, bahwa salafiyun adalah orang-orang yang paling teguh dalam memegang sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan para sahabatnya radhiyallahu ‘anhum. Sungguh, hal ini sangat jelas bagi orang-orang yang adil dan jujur. Bagi orang-orang yang tidak memiliki sikap fanatik, pada perkataan guru, ustadz, kyai, atau bahkan ulama.

    Doaku untukmu, wahai saudaraku yang semoga Allah memuliakanmu dengan Islam…
    Semoga Allah menunjukkan kebenaran untukmu, dan melapangkan dadamu untuk mengikuti jalan tersebut.

    ………………………….
    Dan bagi engkau, wahai salafiyun…
    Teguhkanlah niatmu untuk memperdalam ilmu. Sungguh, dengan ilomu yang kokoh itulah kita dapat menghilangkan kebodohan dari diri kita, kemudian beramal dengan istiqamah di atas ilmu tersebut, dan kemudian mengajak umat pada kebaikan.

    Maka, bersemangatlah untuk belajar, karena sifat bijaksana akan semakin kokoh dalam diri kalian ketika engkau ilmumu semakin luas.

    Wassallamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

    Saudaramu yang mencintaimu karena Allah ta’ala

    Agus Wijanarko (Abu ‘Abdullah)
    15 Sya’ban 1431

  19. Manhaj salaf adalah manhaj para salafussholih ini adalah benar namun untuk zaman sekarang yg penuh fitnah dalam agama islam, perlu intropeksi diri apakah saya bermanhaj salaf atau bukan , sebagai contoh ada seklompok yg mengaku salafi namun bermanhaj keliru apa yg keliru? mempersamakan Amir dengan Presiden, sebetulnya satu hal saja sudah cukup menunjukan kekeliruan penisbatan mereka pada presiden sebagai amir ,yaitu sumpah /bai’at yg dilakukan Presiden tatkala dilantik menjadi presiden isi sumpah: “Demi Allah, saya bersumpah, akan memenuhi kewajiban Presiden (Wakil Presiden) Republik Indonesia dengan sebaik-baiknya dan seadil-adilnya, memegang teguh Undang-Undang Dasar, dan menjalankan segala undang-undang dan peraturannya dengan selurus-lurusnya, serta berbakti kepada Nusa dan Bangsa”

  20. Para salafy versi wahabi, mengatakan bid’ah berdasarkan sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam.
    “Artinya : Hendaklah kalian menjauhi perkara-perkara baru yang diada-adakan, karena setiap perkara baru (dalam agama) adalah bid ‘ah, setiap bid ‘ah itu sesat, dan setiap yang sesat itu (tempatnya) di neraka” [3]
    Tapi melupakan peranan akal tidak ditinggal dalam menentukan perbuatan baik dan buruk termasuk ilmu. Akal berarti rasio atau perbandingan antara beberapa hal dengan hati dapat dilihat hal itu baik atau tidak. Nabi Muhammad SAW memang menyuruh kita berpegah teguh pada Al-Quran dan Hadist, tapi tidak meninggalkan akal seperti yang dilakukan oleh salafy versi wahabi. Akal perlu untuk menambah jumlah alternatif masalah, hatilah yang memilih sesuai kehendak kita. Kalau kita berpatokan satu alternatif seperti halnya di zaman Nabi Maulid tidak ada jadi diharamkan, akal memberi tahu Maulid itu tujuannya apa ? Tidakkah gerakan melarang Maulid merugikan umat islam sendiri ? Kalau salafy / wahaby berpendapat maulid itu banyak pesta, tarian meniru budaya nasrani, akal memberi tahu budaya itu bisa diganti dengan ceramah kepahlawanan sahabat Rasullullah SAW, zikir, doa dsb. Produk akal adalah ilmu pengetahuan, jika kita berpatokan pada satu Alternatif karena tak menggunakan akal, bagaimana jika umat islam menghadapi masalah baru seperti politik? Umat islam tak akan bisa menyelesaikan masalah dengan baik sebab hanya satu solusi jangan bid’ah. Jika kalau tindakan mereka salafy / wahaby mengaku mengikuti jalan Rasullulah berakibat di setiap tempat bermasalah, kesulitan sosialisasi dan akhirnya mereka jadi robot tanpa kehendak lain (alternatif). Mereka (wahaby) patuh menafsifkan secara buta hadist sbb:
    “Akan ada sepeninggalanku nanti para pemimpin yang tidak mengambil petunjukku, dan tidak mengambil sunnah dengan sunnahku. Akan muncul pula di tengah-tengah kamu orang-orang yang hatinya adalah hati syaitan dalam bentuk manusia”. Aku (Hudzaifah) bertanya: “Apa yang perlu aku lakukan sekiranya aku menemuinya?”. Beliau menjawab: “(Hendaklah) kamu mendengar dan taat kepada amir, walaupun ia memukul punggungmu dan merampas hartamu, tetap-lah mendengar dan taat.” (Hadis Riwayat Muslim, Shohih Muslim, 3/387, no. 3435), seperti halnya terjadi sekarang di Arab Saudi, para pemimpin mereka menangkap ulama yang menyeru jihad melawan israel. Mereka tak mentelorir perbedaan pandangan, walaupun hal itu jelas2 merugikan umat islam seperti Merusak Maqam Sahabat dan Rasullullah SAW karena alasan syirik, padahal syirik itu bermulanya dihati. Anda hanya akan menangkap isi yang saya sampaikan hanya melalui akal, tak akan bisa dipahami oleh mereka karena tak pakai akal sebab mereka pasti mana dalilnya yang jelas tak mungkin dicari kita tidak menjadi saksi kejadian. Politik sangat rumit dan abstrak dan tak bisa mustahil dibuktikan oleh dalil manapun , karena pelaku pasti menghilangkan bukti. Hanya Allah yang tahu, yang jelas saya tak ingin ikut bersalah pada umat islam dan berkewajiban menerangkan pada anda dan berpikir lah objektif sebab hal ini bukan fitnah tapi niat tulus untuk membuka pikiran setiap muslim melihat umat islam tak bisa bertindak apa2 terhadap aksi mereka menghancurkan bukti kebudayaan islam bahkan menghancurkan masjidil Aq’sa, semoga kita berlindung kepada Allah dengan niat baik dan tulus, kalau ada kata yang salah, mohon maaf sebab saya manusia biasa, semoga bermanfaat

    1. Contoh di raudah aja…byk org yang sampe ngusap ngusap tiang, nangis menjerit jerit…belum lagi sekitar ka’bah…sampai kain kiswah pun digunting buat jimat…belum lg yg aneh2 dilakukan di uhud, jabal rahmah, dll …. apakah perbuatan ini juga tergantung niat y dlm hati? Padahal amalan itu tidak hanya sekedar yang penting niat…tp sesuai dengan yang dicontohkan rasul.

  21. Cintai Rasulullah dengan mengamalkan amalan ibadah yg diperintahkannya, bukan mengamalkan yg tidak diperintahkannya dan justru mengganti atau meninggalkan amalan yg diperintahkannya. Mari gunakan akal kita untuk meneliti amalan ibadah tersebut termasuk yg mana?
    Buktikan CINTA KITA!

  22. Assalamualaikum …! Dari cerita mas aku ikut salut sekaligus bersyukur !!! Semoga kehidupan ini bisa menjadi guru terbaik dalam penghambaan kita kepada Allah..! Kaum salafi atau Wahabi ibarat jas bukak iket blangkon sama juga sami mawon” kenapa karena menolak peran akal tapi berani mentahkim saudara seiman … sehingga terkesan lucu !!! lebih-lebih lagi mengaku dirinya sebagai pengikut salafussholih … tanpa adanya tabayyun sementara ketika munculnya ajaran ini tak lain mulai berdirinya kerajaan suud yang nota bene tak nyambung dengan kekhilafahan zaman para sahabat! apa klaim salafy itu bisa logis kalau mereka mengaku salaf pengikut para sahabat… mohon maaf marilah kaum salafi sadar bahwa kegiatanmu tak lain adalah tangan panjang dari sebuah konpirasi besar penghancuran Islam dari dalam … karena agama yang mestinya membawa kedamaian tapi malah jatuh dilubang permusuhan … aku yakin seandainya kau hunuskan pedang untuk saudaramu yang mengucapkan syahadat … siapa penghuni nerakanya!!! karena Rosulullah selalu mengedepankan akhlaq dan menghormati perbedaan …dan addin rohmatan lil alamin !!! Allah hu Akbar

    1. Berusaha menegakkan tauhid jangan di judge mencari pemusuhan mas Nur, menegakkan tauhid adalah mengajak kebenaran sesuai apa yang perintahkan Allah SWT dan yang di sunnahkan Rasulullah SAW. Sedangkan permusuhan terjadi karena yang diajak untuk kebenaran melindungi dan mempertahankan pendapatnya. Semua saya yakin sudah melakukan Tabayyun ( secara bahasa memiliki arti mencari kejelasan tentang sesuatu hingga jelas benar keadaannya. Sedangkan secara istilah adalah meneliti dan meyeleksi berita, tidak tergesa-gesa dalam memutuskan masalah baik dalam hal hukum, kebijakan dan sebagainya hingga jelas benar permasalahannya ), cuma masalahanya bagaimana kita membuka hati kita untuk menerima kebenaran dan menghilangkan sifat individual/egosentris. Jika sifat egosentris sudah sulit dihilangkan, berarti itu salah satu tanda akhir zaman. Barakallahu fyk

  23. Mas Gun teruslah mencari kebenaran dimanapun. Jangan patah semangat walau mrk ‘salafi’ terus menggempur anda. Kebenaran itu hanya pada ISLAM dan bukan milik mutlak satu ‘sekte ato golongan’. Mrk ‘salafi’ sering tdk sadar taklid pd kelompoknya sendiri. Bila ada yg bicara spt anda, mrk akan balas dg mengatakan : ‘jgn lihat orang lihatlah manhajnya’, ‘anda terkena syubhatlah inilah itulah. Ya begitulah ‘salafi’ selalu ngeyel dg klaim kebenaran versinya sendiri. Terus berjuang mas…

  24. Islam yaa islam.. ga usah pake embel2…..
    jgn asal mencap haram rasul jg ga gtu koo….
    makanya indonesia acak2an ..
    ingat berbeda2 tp tetap satu..
    Bersatulah wahai kaum muslim!

  25. Hehehe… sungguh geli saya membacanya.

    Seperti itukah antum memandang, menilai & memahami salafi?

    Akhi… salafi itu bukan kelompok… kata salafi/ahlussunnah wal jama’ah adalah satu bentuk penisbatan. seperti halnya kita menisbatkan diri sebagai seorang muslim.

    Tidak penting sebuah wacana bahwa antum/ana keluar dari salafi. tidak ada urgensinya sama sekali wacana tersebut!

    Karena hakikatnya salafi/ahlussunnah wal jama’ah hanyalah penisbatan kepada Rosulullah, dan 3 generasi sahabat terbaik yang mengikuti jalannya. Generasi assalafussholih. itu saja pengetiannya!

    mengenai kenyataan banyak “kelompok salafi” yang saling bersinggungan, saling menghujat, saling mentahzir. Itu tergantung kejelian antum menilainya. Dan itu juga tergantung pemahaman antum mengenai salafi itu sendiri. Soalnya ada diantara mereka yang mengaku salafi tulen, hakikatnya mereka adalah khawarij! murjiah, sururi, dll. bahkan mereka yang seperti itu pertentangannya sangat besar terhadap ajaran tauhid yang lurus & shohih.

    Jadi, patokannya. berpegang teguhlah antum pada jalan yang lurus, jalan yang di ikuti dan dipahami oleh 3 generasi sahabat terbaik. jalan yang benar-benar shohih, jalan yang jelas asal usulny. Jalan ilmu syar’i yang terang benderang. itu saja! dan ketika antum sudah menemukan jalannya. Ana yakin antum akan mengerti bagaimana & apa sebetulnya salafi itu sendiri. Barokallahu fiikum.

  26. @salafy sunny. Saya takjub dengan anda bukan karena kebenarannya.

    Anda memberikan komen di tulisan ini dengan nickname salafy sunny, kemudian anda mengomentari salafy wahabi. seolah-olah secara tidak langsung bahwa anda menilai bahwa sunny dan wahabi adalah kelompok yang bersebrangan?

    Anda ini benar2 seperti orang yang sangat mengerti seperti apa & bagaimana salafi itu sendiri! padahal hakikatnya (menurut saya) anda adalah seorang hizbi. hehehe (ngga perlu di jawab melalui komen gan! dalem hati aja)

    Akhi… nasihat buat antum hanya satu. Dan nasihat ini berlaku buat ana juga. Pelajarilah ilmu syar’i yang jelas sumbernya, jelas asal usulnya. yang shohih & benar-benar shohih. Dan fokuslah pada ilmu tersebut dan pada pengamalannya. Titik! Barokallahu fiikum.

  27. Salafi itu = SALAh FIkir ya…?… mudah2n ente gak hny IP bagus, lulusan terbaik, masih baca al-qur’an, masih sholat…. tp tp mdh2an ente termasuk golongan orng yang senantiasa berjuang untuk tegaknya Islam, tidak ujub, ikhlas karena Allah… dan yang mesti jangan juga seperti salafi yang katany ahlussunah tp hobi jilat-jilat ekor thoghut.

    1. mas andreas…. jangan dikaitkan manusianya dengan salafinya, dan bukanlah fitnah itu lebih kejam dari pembunuhan, sedangkan membunuh termasuk dosa besar. Marilah kita lebih bijak menyikapi dan luas dalam belajar. Semoga Allah mengampuni kita semuanya….Barakallahumma Amiin

  28. ana apresiasi antum yang menulis blog ini untuk ingin belajar mondok karena ilmu agama itu penting sebgaimana sabda nabi “”Barangsiapa yang dikehendaki kebaikan oleh Allah, maka Allah akan membuatnya pandai dalam agamanya” (HR. Bukhari dan Muslim)” jadi penting, mengenai belajar filsafat tidaklah sebuah cela karena itu dipergunakan sebagai pembantah ajaran filsafat, bukan untuk dipraktekkan. kuliah antum seharusnya diteruskan dan kalau punya biaya dan kesempatan waktu antum lanjutkan niat baik antum untuk belajar dipondok. kalau sikap ini yang antum ambil Insya ALLAH orang tau antum sangat mengerti.
    mengenai meninggalkan jenggot dan berisbal(memanjangkan calana diatas matakaki) itu bertentangan dengan sunnah yang shohih seperti kewajiban memelihara jenggot “Cukurlah kumis dan panjangkanlah jenggot, berbedalah dengan orang-orang majusi.” (riwayat Muslim)
    bagi yang tolibil ilmy sangat paham bahwa hukum asal perintah seperti dalam usul fiqih adalah wajib selama tidak ada dalil yang memalingkannya. bagaimana mungkin dapat meinggalkan sunnah nabi ini, sunnah nabi adalah indikator bahwa teguh diatas sunnah dan sehingga dikatakan ahlussunnah waljama’ah. sekian… bukan bermaksud ana menggurui tapi karena cinta karena ALLAH kepada sesama saudara semuslim.

  29. Uda Gunawan Assalamu ‘Alaikum Wr.wb.
    Uda tidak perlu menyematkan istilah salafi pada nama Uda, karena memang tidak ada sunnahnya, bahkan penamaan salafi diujung nama sesuatu yg mengada-ada (bid’ah), akan tetapi menjalankan Islam dengan benar tidak akan bisa Uda lakukan tanpa metode “Manhaj Salaf”
    Kata-kata “SALAFI” tidak akan menyelamatkan seorangpun dari azab kubur, siksa neraka, murka Allah dll sebagainya, tetapi yang menyelamatkan seorang muslim dari semua itu adalah ketika dia memilih jalan keselamatan dengan menjalankan Islam sebagaimana Rasulullah & Para sahabat serta orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik menjalankan Islam (inilah Manhaj Salaf).
    Uda sudah tidak berjenggot (menipiskannya), melakukan Isbal dan yang lain-lainnya, perbuatan itu adalah sebuah tindakan ngawur, dan itu adalah suatu sikaf meremehkan dosa besar, Maka oleh karena itu kembalilah ke “Manhaj Salaf”, dan uda tidak perlu memakai istilah “saya salafi”
    Demikian semoga bermanfaat, Wassalamu ‘Alaikum wr wb

  30. assalamu’alaykum warahmatullah
    tidak sengaja nemu blog ini… sempat kaget dengan artikelnya.
    semoga Allah selalu menunjukkan bagiku jalan yang lurus. amin.

  31. Bismillah
    Saudaraku Gunawan,
    Ada beberapa poin yang rasanya mengganjal. Lihat nih:
    1. “Terserah dibilang membuang umur untuk mempelajari ilmu yang haram, terserah dibilang sebagai pengkhianat agama. Persetan dengan semua dalil dan argumen agamis yang mereka sampaikan.Aku mau menghormati orangtuaku meskipun dianggap sebagai “kedurhakaan” kepada Tuhan.”

    Komentar:
    Kata diatas bukanlah hujjah. Sekedar pembelaan diri, pemaksaan diri atas suatu hal, dengan ‘alasan’ “persetan”.
    Untuk memilih meneruskan kuliah, tentu dibutuhkan hujjah. Anda kelak akan ditanya oleh Allah. Jika hujjahnya “untuk membongkar kesesatan filsafat barat”, tentu diperlukan perangkat agama yang memadai. Jika alasannya untuk membahagiakan ortu, tentu ada cara lain yang lebih baik, bukan dengan menceburkan diri dalam kubangan filsafat.
    Ustadz salafi tidak salah ketika menyatakan filsafat itu haram. Aristoteles, Plato, Kant, filsafat yang mengajarkan pantheisme dll bukanlah dari Islam dan konsep aqidahnya berbeda dengan Islam. Ulama-ulama dulu (termasuk imam madzhab) juga keras terhadap ilmu filsafat. Imam Syafi’i memutuskan hukuman dengan diarak keliling kampung dan dipukul dengan sandal bagi yang mempelajari ilmu mantiq/ilmu filsafat (selengkapnya dalam buku Aqidah Empat Imam Madzhab).
    Untuk menghormati ortu supaya tetap kuliah, bisa kan dengan cara misalnya pindah kuliah di fakultas lain, seperti geologi, matematika atau lainnya.

    2.Aku mulai kuliah. Kajian Salafi masih tetap kuikuti. Aku masih senang dengan uraian hadist dan Al Qur’an dari Ustadz, meskipun sesekali sentilan negatif terhadap filsafat tetap memerahkan mukaku. Aku kemudian menjadi orang aneh. Pergaulanku dengan teman-teman Salafi semakin luas, karena aku adalah santri yang unik bagi mereka, menjadi Salafi tapi kuliah di filsafat.

    Komentar:
    Bagi yang mengikuti kajian salafi, akan nampak baginya al haq. Karena kajian salafi -yang bener-bener salafi- berdasarkan Al Qur’an, As Sunnah, dan memahami keduanya dengan pemahaman salafusshalih. Maka hujjah mereka akan kuat.

    3.Tak pernah kulihat Ustadz Yunahar memakai kopiah haji meskipun beliau sudah naik haji berkali-kali. Hanya kopiah hitam nasional yang menurut beberapa teman Salafi, tidak Islami.

    Komentar:
    Saya nggak tahu pemahaman dari mana bahwa kita harus memakai peci? Kata siapa kopiah itu tidak Islami? Tolong sampaikan yang jelas agar tidak menjadi tuduhan dusta. Kalau emang benar, ya perlu diluruskan. Baru kali ini saya dengar kopiah itu tidak islami.

    4.Kajian Salafi mulai jarang kuikuti, kecuali kajian Ustadz Ridwan Hamidi yang tak bisa kutinggalkan sama sekali.

    Komentar:
    Alhamdulillah Anda masih mau ngaji di majelis ta’lim salafi. Kalau ada masalah atau apa, tanyakan saja. Insya Allah bisa berdialog dengan baik.

    5.Penampilanku sudah biasa. Tak ada lagi celana jingkrang di atas mata kaki dan jenggot panjang yang awut-awutan.

    Komentar:
    Kenapa harus isbal (menjulurkan kain sampai ke mata kaki)? Dicari sampai mumet, minta bantuan ke Ustadz Yunahar dan Ustadz Fathurrahman boleh, tidak akan kita dapati para shahabat dan orang-orang shalih dengan sengaja dan membiasakan memakai kain dibawah mata kaki. Justru kita dapati sebaliknya. Shahabat Umar ibnul Khattab ditengah sakit keras, ada pemuda yang menjenguk dan dia memakai kain yang menutup mata kaki, Umar bin Khattab mengingatkan pemuda itu untuk tidak isbal.

    6.Aku masih sholat, baca Al Qur’an dan mempercayai Tuhan. Filsafat telah membuka wawasan dan perspektifku lebih luas dalam memandang dunia. Tidak seperti saat di Salafi dengan pola hitam-putih yang dibangun. Hidup dikurung dan dihiasi kebencian kepada orang lain dengan sekat “Kafir”, “Ahlul Bid’ah” dan “Kaum Sesat” yang didasarkan bingkai agama.

    Komentar:
    Syukurlah masih shalat. Sebagian mahasiswa jadi nggak shalat ketika pikirannya dijejali dengan filsafat. Sudah selayaknya Anda kembali mempelajari aqidah yang shahih dari kitab-kitab para ulama salaf, semisal kitab Aqidah Salaf Ashabil Hadits karya As Shabuni.
    Tentang hidup dikungkung kebencian dst… Bisa jadi Anda mengkaji salafi tetapi belum mengetahui secara utuh. Saya ngaji di majelis ta’lim salafi. Cinta dan benci diajarkan hanya karena Allah. Saya mencintai kaum muslimin, termasuk Anda. Saya membenci keburukan saudara saya sesama muslim, dan berusaha menghilangkan keburukan itu dengan cara yang paling baik. Saya mengimani hadits bahwa muslim yang satu dengan yang lain laksana cermin. Saya bercermin dengan Anda, nampak noda-noda pemikiran yang masih belum baik, syubhat (kerancuan berpikir) yang masih bergayut, dan semua itu saya berusaha bersihkan dengan tissu basah.

    Semoga komen saya itu bisa sebagai ’tissu basah berparfum’ yang bisa membersihkan –walau mungkin nggak tuntas– noda noda yang ada. Segala puji bagi Allah, shalawat dan salam terlimpah kepada Rasulullah Shalallahu’alaihi wassalam.

  32. Tanggapan pertama dari saya diatas, alhamdulillah diterima dengan baik oleh saudaraku Gunawan via email. Karena privacy, saya nggak perlu menyampaikannya disini. Kita do’akan saja semoga saudara kita ini senantiasa dibimbing oleh Allah, dijaga oleh-Nya dari pengaruh filsafat, dibersihkan dari bebagai syubhat yang menyebabkan dia meninggalkan amalan shalih (termasuk sunnah Nabi Shalallahu’alaihi wassalam memanjangkan jenggot dan tidak isbal).
    Perlu diketahui oleh saudaraku Gunawan, bahwa catatan Anda ini tidak hanya dibaca oleh orang yang tahu, tapi juga oleh orang awam. Di sebuah tempat catatan Anda menjadi bahan diskusi guna menunjukkan “Ini lho orang yang meninggalkan kajian salafi” oleh orang-orang yang kurang memahami apa dan bagaimana da’wah salafi itu.

    Melengkapi tanggapan saya atas catatan Anda, baiklah saya lanjutkan:

    1. Tentang Filsafat
    Buku “Aqidah Empat Imam Madzhab” yang ditulis oleh Dr Muhammad bin Abdurrahman Al Khumais, didalamnya memuat penjelasan tentang kesamaan aqidah empat Imam dan sedikit perbedaan dalam masalah Iman. Yang menarik, ada poin larangan terhadap ilmu kalam atau filsafat dari empat imam itu.
    Pada jaman Abassiyah, khalifah Al Ma’mun mengirimkan utusan kepada pemimpin Sicilia (kristen) untuk dikirimi buku-buku filsafat. Mitran Agung menyetujui permintaan itu dan akhirnya diterjemahkanlah buku-buku filsafat yunani oleh Hunain bin Ishaq. Dari sinilah akhirnya muncul berbagai kerusakan aqidah, termasuk fitnah Khalqun Qur’an yang menimpa imam Ahmad bin Hambal.
    Dengan sekilas bahasan filsafat diatas, sangat perlu ditanyakan apa yang dilakukan Dr Yunahar Ilyas (kalau memang itu benar) yang tidak menyerang filsafat justru menyatakan filsafat diperlukan untuk menghadang musuh-musuh Islam. Padahal, tanpa ilmu filsafat barat dan mencukupkan diri dengan kitab-kitab para ‘ulama sudah cukup untuk menghadang pemikiran barat. Kalau mau yang berhubungan dengan filsafat, kitab Al ‘Aql wa An Naql karya Ibnu Taimiyyah bisa dikaji (di fakultas filsafat dikaji enggak ya?).

    2. Pernyataan Anda:
    “Suatu ketika, aku berpikir tak mungkin lagi melanjutkan kuliah di filsafat. Kuberanikan diri bicara lewat telpon kepada Bapak untuk berhenti kuliah. Aku ingin masuk pondok pesantren, mempelajari ilmu agama yang lebih mulia dari ilmu-ilmu lain. Kusampaikan kepada Bapak dalil-dalil keharaman filsafat sebagaimana yang kudapatkan dari ustadz. Bapak marah besar kepadaku. Aku cuek, karena yakin apa yang sampaikan benar menurut “agama”. Aku bersitegang dengan Bapak. Beberapa hari setelah percekcokanku dengan Bapak, Ibu datang ke Jogja. Tak henti Ibu menangis. Memberitahukan bagaimana Bapak kecewa berat dengan “kegilaan-ku” meninggalkan kuliah di UGM. Ibu memintaku untuk mengurungkan niat berhenti kuliah. Jiwaku masih memberontak waktu itu.”

    Komentar:
    Apa yang Anda lakukan merupakan kesalahan yang menimpa juga sebagian salafiyin. Ada beberapa kesalahan:
    Pertama: Lewat telepon
    Kedua: Penyampaian dalil dihadapan orang yang lebih tua.

    Membicarakan sesuatu yang penting tidaklah bijaksana lewat telephon, apalagi ada juga yang lewat sms. Coba saja seandainya Anda mengajak bapak makan di warung lesehan, kemudian setelah makan ngobrol-ngobrol tentang masalah perkuliahan. Tentu lebih enak. Lewat telephon bagaimanapun akan berbeda dengan dialog langsung.
    Penyampaian dalil, sekalipun kuat, belum tentu tepat disampaikan ke orang lain. Bapakmu lebih tua dari Anda (ya jelas dong…). Bapak tau saat Anda kecil, masih ingusan, nggak bisa cebok sendiri, nggak tau apa-apa. Bapak tau saat dimana Anda mau makan kerikil atau benda berbahaya, kemudian dicegah oleh bapak. Nah, dalam berhadapan dengan orang seperti itu, tiba-tiba Anda datang mengeluarkan seabreg dalil tentang sebuah permasalahan yang berbeda dengan bapak… Tentu tidak bijaksana. Cara yang baik, sampaikan uneg-uneg dengan cara ada keberatan dalam ilmu yang sekarang dipelajari, bisa juga dengan mengajak orang yang usianya sepadan dengan bapak, minta kepada bapak untuk mencarikan solusi dalam permasalahan yang ada dan sebagainya dengan cara yang hikmah. Bukan dengan cara menggurui. Manhaj salaf mengajarkan kita berdialog sesuai dengan kedudukan dan keilmuannya. Walau masalah filsafat sudah berlalu (dan Anda lulus dengan IP tinggi), kedepan akan banyak hal yang bisa jadi berbenturan dengan bapak dan masyarakat, terlebih kalau Anda mau komitmen dengan Islam.

    3. “Seniorku satu kamar yang mengenalkanku dengan Salafi diam masa bodoh. Sibuk dengan kerja dan kuliahnya yang memang begitu padat”.

    Komen:
    Tentu tidak semua salafi seperti itu. Kita harus mencari udzur saudara kita, dan terus berusaha dan berdoa mencari solusi atas permasalahan yang ada.

    4.”Aku tak peduli dengan sindiran keputusanku keluar dari Salafi.”

    Komen:
    Sebagaimana sudah disampaikan oleh rekan yang lain, bahwa salafi itu bukan organisasi, tetapi manhaj (metode) dalam memahami Islam. Kalau ‘keluar’ dari salafi, berarti mau beragama dengan pemahaman apa dan siapa? Pemahaman ahlul ahwa’ (hawa nafsu)?
    Manhaj salaf adalah kebenaran. Semua bisa didialogkan dengan hujjah. Jika ada yang mengganjal, tinggal dikaji aja, bener enggak salafusshalih berbuat atau berpehaman begini. Apakah memang para salaf memahami tentang sebuah permasalahan begini-begini dst. Misalnya, benarkah para salafusshalih membebaskan diri mempelajari filsafat? Benarkah para salafusshalih mencukur jenggotnya biar nggak awut-awutan? Benarkah para salafusshalih membiarkan celana panjangnya (atau sirwalnya) berjuntai kebawah mata kaki?
    Manhaj salaf adalah pemersatu, walaupun dalam permasalahan ijtihad fiqih nggak harus satu kata. Disaat seseorang memahami Al QUr’an dan As Sunnah lepas dari pemahaman salafusshalih, perpecahan dan kesesatan adanya. Semoga Allah Ta’ala membimbing dan melindungi langkah-langkah kita, segala puji bagi Allah, shalawat dan salam terlimpah kepada Rasulullah Shalallahu’alaihi wassalam, keluarga, shahabat dan siapa saja yang mengikuti jalan mereka sampai akhir jaman.

  33. Jika dalam hidup kita, kita berjalan dg benar ‘dengan basmallah’ dalam setiap kegiatan di dunia, semata-mata Hanya Karena Allah, insyaAllah Allah akan memberi kemudahan bagi kita baik itu kesehatan, rizki, dan masih banyak nikmat lain yg Allah berikan…, dan yg tahu/mengetahui hubungan antara tindakan kita dengan efek nikmat/kemudahan dari Allah hanya kita sendiri yg menjalani…, Untuk itu Marilah kita instrospeksi diri kita…, kita rasakan… sesuai efek dari tindakan kita…, apakah Allah meridhoi tindakan kita….???

  34. Assalaamu’alaykum warohmatullohi wabarokatuh
    Jika saya baca pengalaman hidup anda masuk dan kemudian keluar dari Salafy, mungkin anda bertemu rekan salafy yang cenderung extrem. Menurut saya, apa yang diajarkan oleh salafy, yaitu memeluk agama Islam sesuai dengan Qur’an dan Hadits dengan pemahaman para salafus sholih, itulah yang benar, dan inti dakwah salafy yang menyebarkan tauhid, itulah yang sesuai dengan dakwah Rosulullah sallallohu ‘alayhi wa sallam. Memang di Salafy, kita harus menghukumi sesuatu sesuai dengan hukum di dalam Qur’an dan Hadits, jika itu salah, katakan salah, jika itu haram katakan haram, jika memang pakaian seorang laki laki harus di atas mata kaki, berhukumlah sebagaimana Allah dan Rosul-Nya menghukumi. Namun, kondisi setiap personal tidak bisa disama ratakan, dan yang namanya manusia tidak akan pernah lepas dari dosa, contoh kasus, seseorang yang ketika mengenal dakwah salaf dia terlanjur bekerja di Bank, atau yang mungkin seperti saudara Gunawan alami. Semuanya memerlukan proses, berjalan setahap demi setahap. Saran saya, tetaplah berpegang teguh pada sunnah, tetaplah mempelajari ilmu Qur’an dan Hadits sesuai dengan pemahaman yang benar, dan berdoalah memohon pertolongan dan ampunan pada Allah. Karena dengan ilmu yang benar, InsyaAllah saudara Gunawan bisa memilah bagaimana harus berikap. Allah mengampuni semua dosa selain syirik, dan jangan berputus asa dari rahmat Allah. Semoga hadits berikut bisa bermanfaat bagi saudara Gunawan

    “Jagalah Allah, maka engkau mendapati-Nya dihadapanmu. Kenalilah Allah ketika senang, maka Dia akan mengenalmu ketika susah. Ketahuilah bahwa apa yang luput darimu tidak akan menimpamu, dan apa yang menimpamu tidak akan luput darimu. Ketahuilah bahwa pertolongan itu bersama kesabaran, kelapangan bersama kesempitan, dan bahwa bersama kesulitan ada kemudahan.”

    Syarah:

    Sabda Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassalam, “Jagalah Allah, niscaya Allah akan menjagamu.” Yakni jagalah perintah-perintah-Nya dan kerjakanlah, serta hindarilah larangan-larangan-Nya, maka Dia akan menjagamu dalam berbagai keadaanmu, di dunia dan akhiratmu. Allah SWT berfirman:

    “Barangsiapa yang mengerjakan amal shalih, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik…” (QS.An-Nahl:97)

    Segala yang diperoleh hamba berupa bencana dan musibah disebabkan karena menyia-nyiakan perintah Allah SWT. Dia berfirman:

    “Dan apa saja musibah yang menimpamu, maka itu disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri…” (QS.Asy-Syuura:30)

    Dari sini diketahui bahwa siapa yang tidak menjaga Allah, maka ia tidak berhak mendapat penjagaan-Nya.

    Sabdanya,”Jagalah Allah, maka engkau mendapati-Nya dihadapanmu.”

    Yakni engkau menjumpai-Nya dihadapanmu yang menuntunmu kepada segala kebajikan, mendekatkan dan menunjukkanmu kepadanya.

    Sabdanya,”Jika engkau memohon, mohonlah kepada Allah”. Yakni bahwa hamba itu tdk boleh menggantungkan rahasianya (urusannya) kepada selain Allah, tetapi hendaknya ia bertawakal kepada Allah dalam segala urusannya. Kemudian, jika hajat yg dimintanya menurut kebiasaan tdk berjalan melalui tangan makhluk-Nya, seperti meminta hidayah, ilmu, pemahaman terhadap Al-Qur’an dan as-Sunnah, menyembuhkan orang sakit, meraih keselamatan dari bencana dunia dan adzab akhirat, maka ia memohon hal itu kepada Rabb-Nya. Jika hajat yg dimintanya menurut kebiasaan bahwa Allah menjalankannya melalui tangan makhluk-Nya, maka ia memohon kepada Allah agar melembutkan hati mereka (sehingga mereka berbelas kasih) kepadanya, yaitu dengan mengatakan, “Ya Allah, jadikanlah hati-hati para hamba-Mu belas kasih terhadap kami,” dan sejenisnya. Tidak boleh berdoa kpd Allah dg menyatakan tdk butuh kepada makhluk.

    Sabdanya,”Dan jika engkau meminta pertolongan, mintalah pertolongan kepada Allah.” Yakni, jika engkau meminta pertolongan kpd seseorang, maka janganlah meminta pertolongan kecuali kepada Allah. Karena ditangan-Nya-lah tergenggam kerajaan langit dan bumi, dan Dia akan menolongmu jika Dia menghendaki. Jika engkau meminta pertolongan kepada Allah dengan ikhlas dan tawakal, maka Dia akan menolongmu. Jika dirimu meminta pertolongan kpd makhluk dlm perkara yg ia mampu, maka yakinilah bahwa ia hanyalah sebab belaka, dan Allah-lah yang menundukkannya untukmu.

    Sabdanya, “Ketahuilah bahwa seandainya satu ummat berkumpul untuk memberi suatu manfaat kepadamu, maka mereka tidak dapat memberi manfaat kepadamu kecuali dengan sesuatu yg telah ditetapkan Allah untukmu.” Yakni, jika seluruh umat dari awal hingga akhir, seandainya mereka berkumpul untuk memberikan manfaat kepadamu, maka mereka tidak dapat memberi manfaat kepadamu kecuali dg sesuatu yg telah ditetapkan Allah untukmu. Berdasarkan hal ini, maka kemanfaatan makhluk yg datang kepada manusia pada hakikatnya berasal dari Allah. Karena Dia-lah yg menetapkan untuknya. Ini adalah anjuran bagi kita agar bersandar kepada Allah dan kita tahu bahwa umat tidak bisa mendatangkan kebaikan kepada kita kecuali dengan izin Allah.

  35. Saya ingin menanggapi atas tanggapan-tanggapan dari ikhan salafi atas kasus pengakuan dari saudara kita yang menceritakan mengapa dia keluar dari salafi. Yang jelas shalafush shaleh akhlaknya tidak seperti akhlak kalian yang kasar, suka mengatakan ahlul badi’ kepada orang lain, menyesatkan, mengkafirkan para ulama mutaqaddimin. Rasulullah saw dalam salah satu mafhum hadisnya bersabda : ” Demi Dzat yang jiwaku berada dalam genggaman-Nya, Allah SWT tidak akan meletakkan rahmat-Nya kecuali diatas orang yang menyayangi.” Para sahabat berkata : ” Semua kami menyayangi, wahai Rasulullah.” Beliau bersabda : ” Bukan maksudnya salah seorang dari kalian menyayangi sahabatnya. Akan tetapi maksudnya adalah menyayangi semua manusia.” Dalam hadis lain Rasulullah saw bersabda : ” Barangsiapa yang tidak menyayangi manusia, maka Allah tidak akan menyayanginya.” (HR. Bukhari dan Muslim). Pengikut salafy dikenal sangat fanatisme terhadap kelompoknya, sehingga mereka menganggap kalo tidak masuk kelompoknya berarti sesat atau dituduh ahlul badi’. Yang bener aja dong, kami juga mengikuti manhaj shalafush shaleh yang mengedepankan akhlak dalam berdakwah mengajak manusia kepada islam yang kaffah. Rasulullah saw bersabda yang mafhumnya : ” Bukanlah dari golonganku orang yang menyeru kepada ashabiyah (fanatisme golongan), bukanlah dari golonganku orang yang berperang (bertikai) karena ashabiyah, dan bukanlah dari golonganku orang yang mati atas ashabiyah.” (HR. Abu Dawud). Berdakwah atau mengajak orang lain harus dengan santun dan penuh kasih sayang. Allah SWT telah menggariskan azas dakwah secara tegas dengan firman-Nya ” Fabima rahmatim minallahi linta lahum, walau kunta fadzdzon gholidzal qolbi lan fadzdzu min haulik” . Yang mafhumnya kurang lebih : ” Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah engkau (Muhammad) berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya engkau bersikap keras dan berhati kasar niscaya mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu.” (QS. Ali Imran : 159). Dalam tanggapan akhina Aryo diatas, beliau mengatakan saudara kita yang keluar dari salafy mungkin karena bertemu rekan salafy yang cenderung ekstrim dan kasar. Kalo begitu didalam tubuh salafy ada yang bersifat lemah lembut seperti perintah Allah SWT terhadap Rasul-Nya. Kalo begitu kalian perlu dakwah kedalam dulu memperbaiki azas dakwah yang sesuai dengan peritah Allah SWT, seperti yang di contohkan Rasulullah saw dan yang di aplikasikan oleh Shalafush Shaleh. Jangan dengan cara kalian sendiri yang kasar dan menyebabkan larinya hidayah seseorang, serta menimbulkan perpecahan umat. Na’udzubillahi min dzalik. Allahummaghfirlana wa lakum. Subhanakallahumma wa bi hamdika. Asyhadu’anlaa ilaaha illa Anta, astaghfiruka wa atuubu ilaika.

      1. lanjutkan apa mas domblank…. kompor itu menyala api kecil dan berhawa panas jika disulut dan jika dibesarkan akan menjadi terbakar….

    1. Mas Nasar…Tidakkah di manhaj lain juga begitu mas, di NU di Muhammadiyyah atau lainnya juga begitu mas..!! Salafy adalah manhaj (metode), logikanya apakah sekarung beras yang kwalitas super tidak ada yang sebutir beras yang pecah…InsyaAllah masti ada…. Sekarang yang kita perlu mari kita sama-sama Tabbayuun.

  36. Sekali lagi ikhwan bukanlah manhaj salaf yang salah namun yang engkau temukan individu2 yang mengaku manhaj salaf tetapi berakhlak syetan lalu menjadi fitnah bagi dakwah manhaj yang lurus ini dan ihkwan yang istiqomah dalam manhajnya…….jangan engkau lemparkan cacian,hinaan,dan kebenciaan pada manhaj ini dan orng2 yang lurus dalam aqidah ini kalau engkau lakukan artinya engkau menyatakan perang dengan Allah dan Rosulnya karena pada hakekatnya engkau menghina terhadap Agama ini.

  37. Ya beda kelas, Ibnu Taimiyyah yg belajar filsafat dgn mas Anggun Gunawan. kalo pingin seperti Ibnu Taimiyyah ya harus pelajari langkah2nya supaya bisa kokoh. Kalo pake metode sendiri kelamaan, entar malah belum nyampe2 kayak mas Anggun Gunawan ini.

  38. assalammualaikum w.b.t sya kamu belum betul-betul memahami tentang (bid’ah) terimakasih…

    saya syor kan kamu baca kitab yang bertajuk dibawah-
    sebagai rujukan

    Makna sebenar BID’AH: SATU PENJELASAN RAPI
    (al-syeikh al-hafiz abu al-fadl abdullah al-siddiq al-ghumari)

    (ULAMA AHLI SUNNAH WAL JAMA’AH, AL-ASHA’IRAH)

    disemak oleh:
    dato’ hj.mohd murtadza hj.ahmad
    (mufti negeri sembilan darul khusus)

    datuk hj. Md. Hashim hj. Yahya
    (bekas mufti wilayah persekutuan/pensyarah uiam)

    dato’ haji saleh haji ahmad
    (YDP persatuan ulama malaysia/pensyarah uiam)

    dato’ dr. Wan zahidi wan teh
    (mufti wilayah perseketuan)

  39. MANHAJ SALAFI ?. Btulkah mreka mngikuti salafushsholoih …knpa mrka sholat tarawih tdk 20 roka’at sprti Umar bin khothhob dan shahabat nabi lainnya?. kenapa mreka tidk adzan jum’at 2x sperti Utsman bin ‘affan dan lainnya ? knpa mreka bercelana cingkrang pdahal nabi dn pra shahabat ga prnah pake? dn msih bnyak lgi pertnyaan untuk mreka yg mngaku salafi dgn slogan kmbali kpd Al Qur’an dan As sunnah,mngikuti jejak gnerasi trdahulu yg sholih dri pra shahabat dan tabi’in bahkn tabi’ittabi’in, tpi knyataannya brseberangan dgn sunnah nabi dn atsar pra shahabat dn tbi’in.
    Beruntung anda ya akhi brkat hidayah dn taufiq dri Allah swt..tdk trperosok dlm faham dan ajaran salafi gaya mrka yg sesat dn mnyesatkan. smga anda istiqomah dan tdk goyah dlm msalah prinsip ini..IKUTILAH ajaran AHLUSSUNNAH WALJAMA’AH yg di anut oleh mayoritas muslim di dunia mulai dari jaman Nabi saw. hingga sekarang…plajarilah dgn baik dn bnar kpd pra ahlinya…dn hati2lah jgn smp mnjadi mangsa orng2 yg bertopeng salafi.

    1. “knpa mrka sholat tarawih tdk 20 roka’at sprti Umar bin khothhob dan shahabat nabi lainnya?” Karena Nabi Shalat hanya 8 Raka’at, sedang Umar bin khothhob yg shalat 20 rakaat hadits nya dhoif….
      “mreka tidk adzan jum’at 2x sperti Utsman bin ‘affan dan lainnya?” Karena dahulu belom ada Speaker kayak zaman sekarang, kalau udeh ada, pasti Utsman bin ‘affan 1x, Rasul aje cuman 1X, ngapain ditambah2in…?? “knpa mreka bercelana cingkrang pdahal nabi dn pra shahabat ga prnah pake?” Kata siape….???? ketauan ente nggak pernah baca hadits Nabi tentang Isbal….. Belum lagi kisah Umar disaat kristis menyuruh isbal kepada seorang pemuda agar tidak Isbal……
      Semakin ente komen, semakin keliatan isi otax ente………

  40. Assalamu’alaikum.
    memang setiap golongan selalu mengunggulkan golongannya tersendiri. ingatlah, salafi bukanlah golongan, tetapi dia adalah manhaj atau metode dalam beragama, berasas dari alqur’an dan assunnah. kalau kalian mencela salafi, maka ingatlah, berrarti kalian telah mencela tiga generasi terbaik, salafi bukan dari abdul wahab, bukan dari at-tabi’tabi’in, bukan dari tabi’in, bukan juga dari rasulullah, tetapi dari allah ta’ala. demi allah, jika kalian berbicara tanpa ilmu yg shohih, hanya mengikuti hawa nafsu atau dalil yg dho’if, maka kembalilah ke jalan yg shohih.
    Untuk mas gun, filsafat jika dikatakan sebagai ilmu yang haram, maka coba tanya ustadznya dahulu, segi mana pandangannya sehingga itu dikatakan haram, apa dalil, hadits, atau atsar yang digunakannya. dan tanya juga, gurunya siapa dan dari mana dia mengambil ilmu, jika dikatakan salafi yg anda maksud adalah sesuatu yg buruk yang bersumber dari makkah arab saudi, terus kenapa para ikhwah salaf di yaman yg manhajnya salaf juga, mereka semua pendapat karomah dari allah ketika diserang oleh syi’ah rofidhah. Tolonglah jika sebelum mencela, lihatlah dulu maslahat dan mudhoratnya, dan timbangkan haq dan bathilnya.

  41. Allahul musta’an…ini adalah hujjah As saghiir…………………………seandainya pengalamanmu tidak kamu tulis di blog niscaya tidak akan menjadi fitnah dirimu. dan engkaupun merasa pintar karena IP filsafat tinggi dan ngajai salafy..nas Alullohi as salamah wal hudaa. Ketahuilah banyak ikhwan salafy yang jauh lebih pandai dibidang keduniawian dan Agama sekaligus. Bahkan Ada ikhwan Dokter yang menjadi ustadz sekaligus,….paparanmu adalah sekelumit kebingunan seorang manusia yang takut mencari rizky dengan cara yang Halal, karena hidupmu kamu sandarkan kepada ijazah sekolahmu…

  42. Assalamu’alaikum … untuk saudaraku semua
    Kebenaran hanyalah dari Allah…
    maka sampaikanlah kebenaran dengan cara Allah, yaitu BIL HIKMAH…
    orang yang saat ini kau anggap adalah kafir sekalipun, besok bisa jadi adalah sebagai sahabat jihadmu…
    orang yang saat ini kau anggap golonganmu, besok bisa jadi adalah seorang murtad yang berbahaya…
    maka peliharalah lidah kalian, agar kalian saling mengasihi karena Allah…
    sampaikanlah kebenaran itu dengan hikmah….

  43. selamat kembali bersama
    ustadz muhammad arifin ilham,
    ust yusuf mansur, ust abdullah gymnastiar…

    insya allah mereka bukan ulama sesat…….

    1. Saya setuju dengan pendapat anda bahwa ” bukanlah manhaj salaf yang salah namun yang engkau temukan individu2 yang mengaku manhaj salaf tetapi berakhlak syetan “. Pertanyaannya, siapakah yang anda maksud dengan INDIVIDU2 tsb? Apakah yang anda maksud mereka yang suka mencaci, membid’ahkan saudaranya sesama muslim, mengkafirkan saudaranya sesama muslim bahkan ulama, merasa paling benar dan menganggap diluar mereka salah, bahkan dianggap ahlu an naar. Apakah yang anda maksud mereka yang berdakwah dengan menerima imbalan jasa dan transport serta akomodasi hotel. Apakah yang anda maksud adalah para pimpinan salaf yang satu dengan yang lain saling berseberangan, bahkan saling menyerang dengan sangat kasar. Perlu anda ketahui wahai saudaraku bahwa kami tidak pernah menyalahkan manhaj salafus shaleh. Perlu anda ketahui wahai saudaraku, bahwa tidak seorangpun dari shalafus shaleh mempunyai sifat-sifat buruk seperti diatas. Kalo memang individu-2 seperti tsb diatas yang anda maksud, berarti anda telah menghujat tokoh-tokoh salafi seperti ustad Yazid Jawas dan Abdul Hakim Abdat. Berarti menurut anda beliau-beliau telah mengaku manhaj salaf tetapi berakhlak syetan !

      Perlu diketahui juga bahwa yang menjadi fitnah bagi dakwah manhaj yang lurus ini ihkwan dari salafi sendiri yang tidak istiqomah dalam manhajnya seperti yang dicontohkan para shalafus shaleh yang sangat terjaga akhlaknya. Jangan engkau lemparkan cacian,hinaan,dan kebenciaan pada mereka yang diluar aliran salafi. Sekali lagi, jangan dikira yang ittiba’ kepada salafus shaleh hanya kalian saja. Lebih baik dakwah kedalam dulu untuk memperbaiki diri. Perbaiki dulu hubunganmu dengan Allah, niscaya Allah akan memperbaiki hubunganmu dengan manusia. Ilmu harus di sampaikan dengan amal. Apabila ilmu tidak di sampaikan dengan amal, nantinya yang akan tersebar ditengah umat hanyalah maklumat. Kalo cuma kajian-kajian fiqih saja, maka akan melahirkan hati yang keras dan pandainya melihat ‘kesalahan’ orang lain. Allahummaghfirlana walakum, subhanakallahumma wa bi hamdika, asyhadu an laa ilaaha illa Anta, astaghfiruka wa atuubu ilaik.

  44. Dalam hadit 73 golongan, 1 golongan yang masuk surga. Mereka mengklaim yang satu golongan tersebut adalah Salafi. Menurut Rasulullah yang satu golongan tsb adalah : Mereka itu al-jama’ah… (HR. Abu Dawud dan Ad-Darimi). Siapa mereka ? yaitu (yang tetap dalam) jama’ah (HR. Ibn Majah dan Ibn Jarir). Siapa mereka ? Beliau menjawab: Apa yang aku dan sahabatku berpijak di atasnya. (HR. At-Tirmidzi).

    Orang yang mengikuti perintah Allah dan Rasul-Nya. Apa yang “Aku dan sahabatku berpijak di atasnya” (HR. At-Tirmidzi).

    Masuk Surga itu ada dua cara. Mampir dulu keneraka baru kesurga kedua tanpa mampir keneraka langsung ke surga. Maka golongan yang yang selamat tsb pasti, pasti, pasti dstnya pasti tanpa mampir keneraka. Mungkinkah “Aku dan sahabatku” mampir keneraka ?

    Amal sholeh mana yang pahalanya langsung masuk surga, dimana “Aku dan sahabatku” berada diatasnya. Perhatikan Hadits berikut : ” Telah menceritakan pada kami Uqbah bin Mukram dan Nashr bin Ali: Telah menceritakan pada kami Salam bin Qutaibah dari Tu’mah bin Amru dari Habib bin Abi Tsabit dari Anas bin Malik berkata: bersabda Rasulullah: “Siapa mengerjakan shalat (5 waktu) dengan ikhlas karena Allah selama 40 hari berjamaah dengan mendapatkan takbiratul ihram, dicatat untuknya dua kebebasan, yaitu bebas dari neraka dan bebas dari kemunafikan.” (H R.Tirmidzi)

    Bebas dari Neraka, maksudnya langsung masuk surga.

    Jadi yang satu golongan itu bukan golongan yang ada sekarang, tetapi setiap insan yang mampu seperti “Aku dan para sahabatku” diseluruh dunia dimanapun berada, baik mereka sekarang telah berada di alam kubur, atau anda yang masih hidup sekarang ini atau yang akan lahir nantinya. Mereka seperti “Aku dan para sahabatku” Mereka itulah yang masuk dalam golongan yang selamat.

    Kenapa sekarang ada yang mengklaim golongannya yang selamat ? Lalu mengkafirkan golongan yang lain ? Sementara salatnya masih masbuk dan terputus ? Kalaupun salatnya sudah bagus tidak selayaknya kita mengkafirkan sdr kita yang masih berusaha untuk menjadi baik .

    Apakah menghujat Salafi berarti menghujat generasi terbaik ? Belum tentu. Bisa jadi didalam golongan lain ada yang salaf. Walaupun tidak ikut salafi. Kok mengklaim Salafi generasi terbaik..? Itu namanya bersembunyi dibalik kata kata.? Karena dalam arti kata, salafi adalah orang orang salaf. Tetapi belum tentu yang masuk salafi ia salaf. Beda dengan generasi terdahulu yang salaf. Yang keluar dari salafi sekarang bukan maksudnya keluar dari generasi salaf. Tetapi dari Firqah Salafi yang baru muncul.

    Inilah kesalahan fikir mereka.

    1. Memang Salafi ini salah fikir, istilah salah fikir yang dilontarkan ternyata tidak meleset. Mari kita periksa kebenarannya.

      1. Salafi menghujat orang islam yang bodoh berdakwah, tak diketahui batasan bodoh menurut mereka. Toh mereka yang berilmupun masih belum bergerak untuk dakwah. Padahal dakwah itu bukan hanya dengan ilmu saja. 1a. Sampaikanlah dariku walaupun satu ayat. 1b. Allah swt mengirim 2 ekor burung untuk mendakwahi Habil dan Qabil. (dakwah dengan contoh) 1c. Nabi dihujat habis habisan oleh perempuan yahudi yang buta dan menyuapinya. Nabi tidak membalas walaupun mampu. Akhirnya masuk Islam. (dakwah dengan akhlak)

      2. Membenci mereka yang mengamalkan bid’ah, dan lebih menyayangi / berteman dengan orang kafir. Padahal pelaku bid’ah yang mereka benci tsb telah mengucapkan kalimah “La ilaha Illallah” dan punya peluang untuk masuk Surga. Sementara sikafir kekal di Neraka. Saking bencinya dengan pelaku bid’ah lebih baik berteman dengan akhli Neraka. Masya Allah.

      3. Ulama mereka mengeluarkan fatwa tidak berdasarkan penelitian, terjun kelapangan dan bermusyawarah tetapi berdasarkan pertanyaan yang masuk atau berdasarkan selebaran yang disampaikan.

      4. Menganggap dia golongan yang selamat.

      5. Diundang dalam acara mendoa menaiki rumah baru, mereka hadir dan disaat tuan rumah melakukan doa bersama dia tidak berdoa karena alasan bid’ah, maka iapun purak purak tidur, Saat mau makan bersama baru dia bangkit.

      Saya masih bisa melihat sisi baik salafi. Saran saya sekiranya tak ingin mendoa bersama kenapa kita tidak menganggkat tangan dan berdoa sendiri saja, sesuka kita kalimatnya. Sehingga tuan rumah tidak kecewa, padahal mereka satu rt. Systim masyarakat seperti apa yang ingin mereka bangun ?

      Salafi….salafi. Semoga Allah menambah kepahaman kepada mereka.

  45. Syaikh Bin Baz As-Salafy Al-Muwahhid
    http://salafywahabi.blogspot.com/2012/08/vonis-salafy-bahwa-jemaah-tabligh-sesat.html

    “Dari sini teranglah bahwa tablighy di atas menyebutkan dalam selebarannya bahwa Jama’ah Tabligh menyeru untuk berpegang teguh dengan islam dan menerapkan ajaran-ajaran-Nya dengan membersihkan tauhid dari bid’ah dan khurofat. Oleh karena itulah, maka Syaikh Bin Baz memuji mereka.
    Seandainya penulis selebaran tersebut mengungkapkan fakta sebenarnya dan menggambarkan hakikat keadaan mereka serta menjelaskan hakikat manhaj mereka yang rusak, niscaya Syaikh Bin Baz As-Salafy Al-Muwahhid pasti mencela mereka dan memperingatkan umat dari bahayanya”

    Dikutip dari situs diatas,

    Heran…sungguh heran.
    Dengan sebuah selebaran saja seorang ulama mengeluarkan fatwa untuk jemaahnya.
    Kemudian dengan selebaran lain bisa pula malah bertolak belakang dengan fatwa semula. Inilah contoh Ulama yang bisa diutak atik dengan sebuah selebaran.

    Sungguh sayang fatwa ulama seperti itu yang diikuti. Tidak memiliki Integritas

    Telah lama memperhatikan Ulama yang satu ini cara mengeluarkan Fatwa. Sebuah Fatwa sesat bisa keluar dari sebuah pertanyaan. Bukan berdasarkan penelitian, analisa kelapangan lalu dimusyawarahkan bersama sama baru keluar Fatwa. Yang bikin heran katanya berilmu, tetapi dalam mengambil keputusan, lihatlah sendiri..

    Jadi, sekiranya ada Fatwa dari sdr Syaikh Bin Baz As-Salafy Al-Muwahhid yang menyudutkan golongan , firkah atau sebuah kelompok , nggak usah dipedulikan dan terlalu risau dengan fatwanya. Sebenarnya kitalah yang merasa risau dengan cara pengeluaran fatwa tsb..

    Hmm……Kasihan jemaahnya…

  46. tetaplah berdoa agar ditunjuki jalan lurus, dan selalu berbuat baik kepada sesama. semua mengaku merekalah yg paling benar, bahkan menurut anda keluar dari salavi adalah jalan paling benar. tapi anda dan mereka lupa berdoa bahwa hidayah hanya milik yg maha kuasa.

  47. Alhamdulillah, antum telah kembali ke jalan yang benar. Saya dari SD – SMA sekolah di Muhammadiyah, yang memandang Islam secara proporsional. Jika kita pahami lebih jauh, semua ilmu yang ada di muka bumi ini ada dalam Islam, ini disebut sebagai ilmu fiqih. Termasuk yang antum pelajari, ilmu filsafat :)

  48. rasulullah mengatakan bahwa islam terbagi 73 firqoh dan hanya 1 yg masuk surga yakni mengikuti al qur an dan sunnah, yg pasti yg baiknya sesuai al quran dan sunnah yg kita ambil artinya kita harus bijak mengikuti yg sebenarnya artinya jangan ikut ikutan dlm al quran mengatakan jangan kau masuki sesuatu tanpa tau apa yg kau masuki

  49. Kayaknya anda harus berhati-hati dalam menafsirkan hadis dan al-qur’an. Apalagi dalam kaidah bahasa yang amburadul. Nanti bisa menimbulkan multi tafsir. Kalo bawakan hadis yang jelas, apalagi ayat al-qur’an, harus dicantumkan nama surat dan ayat berapa. Semoga Allah SWT memberi kefahaman agama kepada anda. Ingatlah, memahami agama tidak cukup dengan ilmu, tapi harus dengan amal.

  50. Just mas gunawan,selamat,and a be rada PD pilihan yg be nar.alhamdulillah.sbg seorang yg belajar filsafat anda tentu bs menilai bahwa ‘premis2’ yg diutarakan tmn2 salafi benar,to kesimpulannya salah Dan TDK ad hubungan sama sekali.ppremis2nya : generasi salafussholeh adlh yg terbaik pemahamannya,paling lurus akidahnya,itu benar.tp kl kesimpulannya : menolak salafi=menetang salafussoleh,ITU salah besar Karena salafi ITU generasi khalaf yg sama sekali TDK ad Ada kaitannya sama generasi salafussoleh,mere ka cm ‘mengklaim’ sbg pemegang ‘ham monopoli’ salaf. Semua penjelasan Bela diri tmn2 salafi TD menunjukkan mrk balm tau bnyk tipu days ajar an INI.salafussoleh ITU TDK prnh 1 Kara memahami masalah furu’,JD kl salafi memonopoli kebenaran,ITU dust a yg besar.RujUK bukunya syaikh albuthy ‘salafi sebuah false sejarah,bukan mazhab-GIP. Kalau tmn2 salafi menafikan hujatan kafir,syirik Dan bid’ah selain mark,saran saya,buka Mata hat I anda,believe buku2 selain salafi Dan duduk dgn ulama2 yg bin salafi yg sang at bnyk do sekitar and a,Dan saksikan APA yg terjadi…ITU..

  51. oiya,buat tmn2 salafy,sy menantang anda jika bisa berberbahasa Arab,mari kita hitung Ada berapa kata ‘bid ah,tuduhan ‘syirik’ atau kafir yg ada di kitab2 salaf seperti al-mughni (karya I nu qudamah murid imam Ahmad bin hanbal),stay kitab imam nawawi (almajmu’) dibandingkan kitab2 karya bin baz,albani dan panutan salafi lain trmsk tokoh lokal seperti Abdul qadir jawaz…kits lihat faktanya bersama (kalau memang anda cinta ilmu,kebenaran,dan manhaj salaf)

  52. Bolehkah kubertanya satu saja: mengapa surga dalam Islam “menghadiahkan” 72 perawan? Ini sahih sekali karen ajelas tertulis dalam Al Quran. Dan ini satu hal yang sangat mengganggu nalar dan logika plus nuraniku. Apa kah kita setelah mati masih berpikir dan bertindak berdasar nafsu birahi? Bagaimana dengan kaum wanita, mereka dapat apa? ……Jangan dipandang ini sebagai hinaan atau hujatan agama, renungkanlah baik2 pertanyaan saya ini karena ini sangat mendasar sekali dalam agama. Bukankah ibadah tiap hari karena satu alasan ini, masuk surga?

  53. Pusing saya baca ini. Malah setelah baca baca artikel artikel salafi…kayaknya ga ada yang salah…masuk akal semua deh…ga ada yang bertentangan dengan quran hadist…

  54. Saya juga bingung ada yang mengagung kan maulid nabi. Dengan alasan bahwa sebetulnya ada hikmah dari pelaksaan maulid ini. Yang saya bingung…di kampung sebelah komplek saya, demi maulid nabi mereka sampai berhutang karena setiap kepala keluarga wajib menyumbang ke mesjid, dan membuat makanan2 untuk perayaan maulid. Apakah ini yang diinginkan islam? Kayaknya islam tidak mberatkan umat y setahu saya.

    1. Maaf, memang ada yaa yg mewajibkan nyumbang2 buat Maulid Nabi. Mungkin mereka sampe niat begitu karena saking cintanya pada Nabi saw, sehingga untuk memperingati kelahiran Nabi ini mereka rela melakukan hal itu. Atau juga semua karena ada perasaan g enak di hati mereka, jadi mohon tidak mengarang cerita dan menjelaskannya dg keburukan yg (mungkin) and sendiri yg membuatnya. :D,
      Islam memang tidak pernah memberatkan, tp apakah mba lidya sudah bertanya dulu kepada mereka apakah mereka melakukannya (sampe berhutang) itu karena sungkan atau paksaan Islam?

  55. Smoga Gunawan Slalu istiqomah diAqidah Ahlussunah Waljama’ah (Asya’riyah wal Maturidiyah)..Aamiin

  56. Kalo albany bin baz dll….boleh ngaku paling nyalafy…padahal jarak antara mereka dan zaman salaf ribuan tahun…kenapa kita yg ikut mazhab 4 disebut tidak nyalafy…padahal para imam mazhab yg 4 zaman mereka lebih dekat dengan zaman sahabat dan lebih pantas untuk disebut mewarisi pemahaman salaf sahabat…lah kalo mereka iini dari bin baz ke moh bin wahab loncat ratusan tahun ke ibnu taymiyah loncat lagi ke sohabat..
    Belum lagi tahzir tahdziran ..tabdi’ bahkan takfir sesama “syekh-syekh” salafy yg dipertontonkan secara vulgar…bukan cuma ditingkat lokal bahkan nasional dan internasional…syekh robi mentahdzir yahya hajury…yahya hajury mentahdzir ibn mar’iy…ibn mar’iy mentahzir ali alhalaby…ali alhalaby mentahdzir syekh muhamad bin hady…walhasil ruwet ….ini sesama mereka jangan ditanya sikap mereka terhadap tokoh harokah islam…seperti alqardhowy…atau sayid qutb…tokoh sufy seperti para habib…jijik kita kalo lihat komentar mereka…
    Pesan saya buat siapapun yg tertarik dengan manhaj salafy….ketahuilah para salaf sohabat lebih agung dan lebih mulya daripada apa yg dipertunjukkan para syekh mu…dan ini telah diwarisi ulama ulama kita dari masa kemasa…sehingga kita bisa menikmati cahay islam walau kita nun jauh dari zaman dan negeri para Nabi dan salaf soleh…islam bisa berkembang berkat kemulyaan akhlak mereka …bukan seperti wahaby yg berkembang karena riyal saudi

  57. Assalamuallaikum,,,
    Maaf ga sengaja nemuin blog ini saya cuma mau kasih saran buat yang namanya gunawan lain kali kalo menulis blog harus hati hati jangan sampai membuat provokasi seperti ini.emang ente ga sedih liat sodara” kita sesama muslim saling menghujat gara” artikel yang anda tulis coba ente merenung dan minta maaf kalo ente emang muslim…maaf gunawan kita kan sesama muslim jadi harus saling mengingatkan

  58. he he ayo tarung semua mau masuk sorga kok maksa,bunuh,serang,antem,………he he he

  59. Saya sama dgn “lidya” setelah mendengar ceramah atw membaca artikel2 dr salafi ga ada yang salah dan masuk akal, jadi mas Gunawan hanya krn masalah “Pribadi” ( ambil jurusan filsafat ) lalu curhat jadi deh begini..

    Padahal jika kita berpikir jernih baca, dengarkan artikel atw ceramahnya dari Ustad salafi, bagus-bagus saja, sama spt mas Gunawan ketika pertama kali mau mengikuti kajian/ceramahnya, namun jadi berubah setelah jalan hidup tidak sesuia dan menjadi menjelek2an.. andaikan itu mas Gunawan simpan sendiri atau tidak perlu di share di internet mungkin tidak serunyam ini..

    semoga Allah selalu memberi kita petunjuk.. dan semoga mas Gunawan bisa meminta maaf atas curhatnya ini.. agar umat Islam tidak terpecah belah dan saling mennjelek2an spt ini..

    Saya juga masih awam dan selalu ingin menjadi lebih baik lagi maka sebaiknya kita selalu berdo’a ;

    Allahuma aAllahumma a’inni ‘ala dzikrika, wa syukrika, wa husni ‘ibadatika.” – Ya Allah, tolonglah aku untuk senantiasa dapat mengingat-Mu, bersyukur kepada-Mu, dan memperbagus ibadahku kepada-Mu”

    Semoga juga para salafiyun bertambah kuat ukhuwahnya dan membuang hal-hal negatif yang membuat orang-orang yang masih awam menjauhi..
    Semoga Allah selalu memberi petunjuk kepada kita semua sebagai umat Islam terbesar di bumi ini. amiin..

  60. Assalamualaykum, wr.wb, para ikhwan semua, sejujurnya saya sangat baru dalam dunia ini.

    Maaf kalau saya salah karena masuk dalam forum laki-laki (saya perempuan), saya mengenal salafi setelah ikut i’tikaf ramadhan tahun lalu. teman2 saya para akhwat yg mulia tidak menunjukkan manhaj apapun. tapi perilaku mereka subhanallah baik sekali, setiap kali melihat para wanita berjilbab besar di mesjid tempat saya itikaf, selalu keluar airmata saya.

    Saya mulai mencoba mencari dimana yang jual jilbab besar, sampai saya berburu di toko-toko tidak menemukan apa yg saya inginkan, kemudian saya cari via internet dan dari situ saya banyak tahu dimana yang jual pakaian syari yang bermuara kepada mereka yang berusaha mengikuti jalan sunnah. jujur saya masih baru sekali belajar ini, saya belajar untuk menggunakan pakaian-pakaian syari jilbab lebar yg saya dapatkan hasil berburu berbulan-bulan.

    Yang saya rasakan sungguh indah dan nikmat, saya merasa nyaman. Saya seperti orang yang baru masuk kedalam agama Islam.
    Pertama yang saya pikirkan, pakaian yang dikenakan para akhwat ini benar sesuai petunjuk Quran, krn saya yakin tidak ada satu pria nakal yang berani menggoda wanita berpakaian seperti ini, sebelum saya memakai pakaian seperti ini, masih sering saya di ganggu oleh pria iseng, padahal saya merasa sudah memakai jilbab (tidak ketat-tapi ternyata juga tidak syari).

    Kedua, saya melihat akhlak mulia para ikhwan salafi (yg saya tahu) benar2 menjaga pandangan ketika melihat wanita cantik bahkan ketika melihat akhwat lewat, sungguh bukankah ini contoh yang benar-bandingkan dengan perilaku alami kaum pria yang lemah di mata-ketika melihat wanita cantik tak cukup satu kali melihatnya bahkan bisa berkali-kali.

    ketiga, saya melihat perilaku para akhwat dan ikhwan yang menyeru kepada kebaikan, menjaga aqidah dari hal-hal yang merusak iman, bukankah ini suatu hal yang luar biasa di tengah masyarakat yg kehilangan arah hidup. Mereka menjauhi hal-hal buruk, termasuk musik (yg skrg diiringi tarian2 erotis ga jelas dan akhirnya harus disemprit KPI) misalnya karena dapat membuat orang terlena dan lupa kepada Allah, ini suatu hal yang luar biasa bagi saya. Karena hanya Allah yang pantas di utamakan bukan yang lain.

    Saya berasal dari keluarga sekuler, sungguh beda ketika saya belajar ilmu islam salaf-( kesan orang luar keras-padahal itu untuk melindungi kaum muslim dari kehancuran terselubung), keluarga kami hidup terbiasa memisahkan antara agama dan kehidupan sehari-hari. Agama hanya sebatas ritual tapi tidak menyentuh esensi beragama itu sendiri. Beragama tapi garing-beragama tapi hanya itu itu saja, dan saya tidak diajarkan bahwa tujuan kaum mukmin di dunia adalah untuk menggapai surga diakhirat.
    Saya pernah menangis ketika hendak membeli baju syari, si penjual mengatakan kepada saya-biarlah disini kita tidak bertemu lagi, tapi semoga kita bertemu di surga Allah.

    Ketika saya membaca biografi orang-orang terkenal yang mengenal Islam dengan salafinya, sungguh betapa berubahnya hidup mereka dari yang suka minum khmr, suka musik, tabaruj dan sejenisnya mereka lebur dalam ketaatan kepada Allah SWT, bahkan prototipe mereka sama…bukankah ini suatu hal yang luar biasa—-apa yang menyebabkan mereka bisa sama…satu tujuan?

    Jadi apanya yang salah dengan kaum salafi?…sungguh saya hanya berpikir hanya Allah yang dituju dengan kesederhanaan yang dicontohkan Nabi dan sahabatnya..jadi apa yang salah dengan Salafi. maaf saya benar2 baru sebatas belajar, bahkan saya belum paham siapa saja ustad2 yang masuk katergori salaf, juga belum tahu kitab-kitab apa yang dipakai..

    1. Tidak ada yang salah dhanie …Salafi, HTI, Tarbiyah, Jamaat Tabligh, Muhammadiyah, NU…semua sama..sama2 Islam..dan mereka bergerak di bidang mereka masing-masing subhanallah…kolaborasi yang indah bukan……

      Kecuali SYIAH—INI EMANG SESAT…nauzubillah…

  61. Apapun Alasanya Tetap Jaga Kekompakan Jangan Sampai Membuat Hati Jd Kotor..Biarlah Penulis Memilih Jalanya..Ini Soal Keyakinan Jgn Dipaksa Dan Dipengaruhi apalagi di Intimidasi.Mari Dinginkan Diskusi Dengan Perbanyak Sholawat Okey..Alfatehah…

    1. pertama yang saya baca dari tulisan anda adalah bingung, islam tapi merasa bukan islam, saya juga mengalami hal yang sama dengan anda, tapii saya lebih memilih bukan dari bagian mana2, saya pernah jadi muslim biasa, sy pernah ikut salafi dan jg pernah tau kajian2 NU, dalam bertingkah laku sy ikutin mana yang menurut saya paling benar, yaitu salafi, ajaran ini menurut saya tidak munafik, orang yang menjalankannya jarang yang bermuka 2 (“sering kajian tapi juga sering berkhalwat”), namun untuk mengikuti acara2 yang diadakan saya lebih memilih muslim biasa, yang mendatangi semuanya dalam rangka memenuhi undangan dan utk bersilahturahmi, saya sendiri juga masih belajar,, saya pernah berdiskusi dengan teman saya masalah ini, saya berkesimpulan sama seperti anda selama syahadat, percaya Alloh, Muhammad, dan menjalankan Al-quran dan hadist, tidak perlu saling menyerang, karena kita sama-sama Islam dan kita masih memiliki musuh yang lebih besar utk dihadapi..

  62. zia berkata:22 Februari 2010 pukul 05:26
    ……Mungkin maksud Uda, judulnya harusnya ‘akhirnya aku tidak bermanhaj salafi’. Tapi kalau beneran ni judulnya, jadinya ada 3 kemungkinan yakni 1. Tidak berlandaskan Al Quran 2. Tidak berdasarkan hadits Nabi, atau 3. Tidak memahami Al Quran dan hadits sesuai dengan pemahaman para shahabat dan shalafus shalih…..
    =======================================

    Ini komen yang paling sangat lucu.. :)

  63. Mbak Dhanie, pengalaman yg anda ceritakan itu sangat akrab terjadi ketika ane nyantren di Pesantren ala NU bahkan fanatik belajar agama begitu tinggi yg terjadi setiap hari bukan seminggu sekali atau hanya menjelang Ramadhan saja yg terjadi pada salafi. Pengalaman yg berkesan di hati. Jadi ane mohon jgn mengklaim pengalaman yg mbak katakan itu hanya terjadi di Salafi, asal mbak tau kalo Pesantren itu tak pernah diajarkan nabi dan generasi shalafush shalih itu adalah bidah tp bidah hasanah bukan bidah secara bahasa yg jd sanggahan kelompok salafi. Tak ada yg salah dikelompok Salafi itu saja sdh membuktikan ada yg salah. Tak mungkin ada asap kalo tak ada api, dalam artian tak mungkin kelompok salafi dibenci jika tak ada kesalahan. contoh salahnya adlh membagi tauhid menjadi 3 padahal itu mirip trinitas, mengharamkan berhubungan dgn non salafi kecuali dalam bermuamalah, menuduhkan penyembah kuburan kpd tradisi ziarah kubur yg sdh d ajarkan oleh nabi. menuduhkan perayaan maulid yg menyulitkan diri, menuduhkan taklid 4 mazhab itu bidah tp mengajurkan ijtihad padahal membaca Al-Quran saja sudah taklid mazhab (masalah ini pernah ditanyakan ke syech bin baz oleh syekh Al-Buthy n Bin Baz tak berkutik), menggunakan ayat2 Al-Quran yg ditujukan ke Kafirun ke Muslim non salafi. memelintir perkataan ulama non salafi n merubah kitab2 kuningnya. menghancurkan benang sejarah peradaban Islam n digantikan peradaban kelompok salafi. bertajsim Allah memiliki tangan n duduk di atas arsy, berusaha menjauhkan umat islam dgn ulamanya n digantikan taklid buta ke ibnu taymiyah, syech utsaimin, Muhamad Abdul Wahab, dan ustadz kelompok salafi. MASIH BANYAK LAGI YG SALAH DARINYA. Ane dulu aktif di salafi kampus n dipinggirkan karna ane alumnus pesantren milik KH Achmad Sjaichu, pikiran ane terbuka saat mulai aktif di PMII UI, ane mulai menyadari adanya penyimpangan dari paham2 salafi dgn yg ane pelajari di pesantren. Bahkan sangat anti pluralisme n sangat radikal. otak ane tercuci oleh isu2 kejayaan Islam n Ulama2 non salafi adlh penyebab umat islam tertidur. Alhamdulillah ane masih qunut shalat shubuh, bershalawat, tahlilan, maulidan n taraweh 20 rakaat dan amaliah itulah yg tetap membuat ane tak ada sifat takfiri n kembali ke paham yg lurus.
    ( ane adlh aktivis PMII musuh utama LDK )

  64. Saya mah jujur aja, kalau mau belajar dalil-dalil yang benar dalam ibadah salafi memang top. Yang penting jangan termakan propaganda / tulisan2 / artikel2 dari syaikhnya yang selalu saja ada embel2: “MANHAJ YANG PALING BENAR” atau “PEWARIS TUNGGAL SUNNAH RASULULLAH”.
    Belangnya salafi baru kelihatan kalau sudah membahas hal2 yang berkaitan dengan politik, ukhuwah islamiyah, apalagi pergerakan islam! Betul sekali dalam salah komentar dikatakan bahwa salafi sangat membenci islam haraqah! sangat sangat benci!!. Terbukti di Mesir mereka lebih senang berkawan dengan kawanan thogut dan berkhianat menggulingkan Mursi. Dalam konflik Palestina syekh Albani cuman bisa menyerukan agar bangsa Palestina hijrah…..duh kok bego amat yak syekh Albani kalo soal beginian. Mau hijrah kemana? adakah negara Islam yang siap menampung sebagaimana dulu kaum muhajirin hijrah ke Madinah? akankah kita biarkan Israel menguasai masjid Al Aqsa? Kalau dilihat sejarah emang salafi dibesarkan oleh negara2 kerajaan, jadi pantes aja mereka sangat takut kalau hegemoni monarki mereka jatuh oleh pergerakan Islam.
    Ada lagi sikap konyolnya salafi. Yaitu sikap ambigu dalam persoalan di Indonesia; mereka mengharamkan demokrasi, tapi dalam beberapa ceramahnya yang saya dengarkan mereka sering menyebut bahwa Indonesia adalah negara Islam, karena Presidennya orang Islam, dakwah tidak dilarang, mesjid ada dimana-mana, anggota DPR/MPR nya kebanyakan Islam…… loooh??? Aneh ya, demokrasi haram, tapi kita di ajak bersyukur karena semua tadi itu. Laah, kalau demokrasi haram, yang benar berarti kan semua umat Islam tidak ikut Pemilu, dan berarti akan terjadi negara Indonesia yang mayoritas Islam akan dipimpin oleh orang non Islam, mungkin juga DPRnya akan dipenuhi oleh orang2 non Islam….
    Tapi sekali lagi, kalo soal ibadah jangan ragu belajar dengan ustadz salafi, argumen dan hujahnya jelas dan sistematis. Kesimpulannya, tidak ada yang sempurna kecuali Rasulullah SAW. Jangan hanya belajar dari satu macam saja. Kecuali kalau jelas2 menyimpang seperti gerakan SEPILIS (Sekular, Pluralis dan Liberalisme), atau Syiah atau Ahmadiyah dan sempalan sempalan lain. Dengan mengaji di banyak tempat malah membuka wawasan kita.

    1. sukron dan sependapat dgn antum abuhaikal, sikap saya juga demikian kalau masalah ibadah saya agak cenderung ke salafi tapi kalau urusan muamalah dan politik agak kurang sreg…salam

  65. assalamualaikum sodaraku semuanya, memang islam sekarang sedang mengalami krisis persodaraan dan ukhuwah dan yang paling menyedihkan hal ini terus berkembang bahkan musuh islam sekarang sangat tau kelemahan dari pada islam . islam tidak akan kalah dengan serangan dari luar . tapi islam akan hancur dengan sendirinya karna perpecahan. maaf bagi yang berfaham salaf ala sekh nasrudin albani.. manusia itu diberi nafsu dan akal yang keduanya ini adalah fitrah manusia. dan memang kita dituntut untuk menggunakan akal kita untuk mencari kebenaran,,, bagai mana orang yang berkeyakinan agama lain bisa masuk agama islam tanpa melalui proses menggunakan akal. dalil yang antum soheh dan doifkan itu apakah antum benar2 sudah mendalami ilmu tentang itu atau antum hanya bertaqlid kepada ulama yang antum senangi saja.dalam hal ini kita harus menggunakan akal kenepa ulama sealim sewara imam syafii, kok ibadah nya tidak sesuai dengan ibadah antum yang mengaku salafi, apakah benar imam safii tidak mau mengikuti rosullulloh, padahal imamsafii dijuluki rijalul hadits, antum tidak mau solat kecuali solat itu sesuai dengan rosulluah. tapi apakah buku sifat solat nabi yang ditulis i oleh sekh nasrudin albani dimasa kini itu benar benar yang seperti dilakukan nabi. kenapa imam2 mazhab kitab2 tentang solat nya tidak ada yang sesuai dengan yang ditulis oleh sekh antum. apakah benar imam2 mazhab itu salah padahal beliau lah yang menjaga islam hingga saat ini , maaf saya memang pengikut salah satu mazhab akan tetapi saya tidak pernah mengenggap salah mazhab yang tidak sesuai dengan pendapat saya. saya juga tidak mau mengikuti solat yang tidak sesuai dengan rosulullah. karnanya saya mengikuti kitap fikih yang ditulis oleh imam safii. karna imam safii adalah ulama yang memeng sudah diakui kealimanya dan kehatihatianya dalam masalah hukum, akan tetapi saya tidak menutup kebenaran dari imam2 lain. termasuk dalam mazhab antum. perbedaan akan senantiasa ada sampai akhkir jaman . jadi masalah khilafiah itu sudah ada sejak masa imam bahkan dari para sahabat . hal ini tidak menjadikan masalah bagi orang yang mengerti islam secaradalam. selama tidak mengganggu aqidah. hal ini terbukti tidaklah keluar cercaan dari para ulama2 mazhab walaupun cara solat beliau2ini ada sedikit yang berbeda SATU SAMA LAINNYA bahkan beliau saling memuji . semoga kita terhindar dari sifat riya, ujub .dan perpecahan yang tidak kita dapatkan apa dari hasil ibadah kita kecuali murka ALLAH.

    ASTAGHFIRULLAH………

  66. Walah,… ngambil kuliah kok Filsafat, mau jadi ape…?? Gembel…??? Pengangguran Sarjana S-1 banyak tuh, jutaan malah……….Apa nggak ada Jurusan yg keren dan gampang kerja apa…??? Paling TOP Sarjana Filsafat paling2 jadi anggota gerombolan DPR yg biang KORUP………..
    Fakultas Kedokteran, Fakultas Teknik, Fakultas Ekonomi, Fakultas Pertanian, Fakultas Hukum…. Mash banyak Fakultas dan Jurusan yang Okehhhhh yang menjanjikan Pekerjaan Prestige, dan gaji besar, dan masa depan cemerlang, ngapain jurusan Filsafat….????
    Filsafat…??? Calon2 PENGANGGURAN sampah masyarakat……..

  67. yahh panteslah broo…. nabi muhammad nabi yang sempurna, sbgi umatnya panteslah ada yg cuman bisa niru cara berpakainnya aja tp isi dalam kandungan ajarannya kosong mlompong…..

    dulu waktu masih jamannya penjajahan ulama nahdliyin mengharamkan memakai celana biar ada beda dgn bangsa belanda, sbg rasa anti penjajah.. nah skrg ya silahkan make celana di atas mata kaki, pas di mata kaki.. kan y g masalah…. ajaran nabi muhammad bukan hanya itu saja…. perlu banyak yg perlu dikaji..

  68. Sama seperti penulis, saya mahasiswa akuntasi di USU, suka juga ikut kajian salaf sampai sekarang. Dan saya juga kaget ketika salaf menjelaskan tentang riba, apalagi saya pernah bertekad bekerja di bank (yang notabene menganut praktik ribawi). Sama juga hal nya dengan musik, mereka juga mengatakan musik itu haram.

    Tapi setelah melewati masa2 dimana saya tukar pikiran, berselisih paham dengan ortu, akhirnya 1 saja prinsip saya: “siapapun kita, apapun profesi kita, tetap lakukan perbuatan baik dan jangan tinggalkan sunnah. Sisanya biar Allah yang mengatur”. Jika tidak sanggup dengan salaf, minimal hormati saja mereka, tidak perlu men judge pemeluknya

  69. assalamu’alaikum y akhi anggun,…..insya alloh sy tau antum & antum juga tau an….dan dulu pernah bersama2 bahkan sering menimba ilmu di daerah pogung tepatnnya……dan belum lama ini juga kita pernah bertemu sehabis ikut kajian ahad pagi di masjid kampus UGM,….dan keheranan sy terhadap antum selama bertahun2 terjawab sudah……….y akhi sadarkah antum karena tulisan yg antum shere…. dibaca oleh sesiapa sj yg menemukan tulisan antum ini baik yg awam ataupun yg berilmu…..dan lihatlah di dlm tulisan antum banyak sekali komentar2 yg merendahkan ulama2 yg berseberangan dg paham mereka……..pernahkah terbetik dlm hati antum kalo orang2 bisa berbuat maksiat,dosa,ghibah dll perbuatan dosa dan maksiat melalui perantara tangan antum…..LIHATLAH komentar2 mulut2 kotor yg ad di blog antum…….,ya akhi …janganlah karena kekecewaan antum terhadap ustadz2 yg tdk bisa memuaskan fikiran dan hawa nafsu,…terus antum menanggalkan sunnah nabi yg mulia……,dan tahukah antum satu2 orang yg saya kagumi di ormas muhammadiyah adlah prof.DR.yunahar ilyas LC.***, dan saya senantiasa berusaha mengikuti kajian tfsir al-qur’an yg disiarkan A**TV,…,

    1. assalamu’alaikum ya Ihkwanii Awam … ana setuju dengan pendapat antum yg bijak, semoga itu pendapat karena antum mencintai akhwan lainnya hanya karena Allah. Barakallahu Fyk…salam dari ana. Sukron katsiron.

  70. saudara-saudaraku sesama muslim…….sekedar share,saya dulu anak biasa banget.lalu karena suatu hal salah pergaulan saya menjadi penuh berkubang maksiat,sampai akhirnya terdampar di Pulau Bali.tp atas kehendak Allah disitulah Allah memberikan hidayahnya kepada Sunnah.kepada “”Salafi”” kalau merujuk kpd pengertian antum semua.tapi harus melalui pergantian manhaj ini-itu selama 2 tahun utk sebelum mantab ke manhaj Salaf ini.Salafi mksd saya.pertama saya mengaji saya begitu semangat menuntut ilmu sehingga dg mudah saya membid’ahkan,menyesatkan dan mengkafirkan siapa saja yg diluar komunitas kami.seiring perjalanan wkt,saya menyadari trnyt bukan spt itu manhaj Salaf sebenarnya.Salafi sebenarnya.senantiasa mohonlah kepada Allah agar diberi kemudahan utk memperoleh Al Haq.saya jg pendatang baru dlm Salafi ini.tp bukannya bingung malah semakin mantab dg jalan yg saya pilih.jika ada yg kurang berkenan atau ingin saling berbagi dan diskusi mari saya undang mengobrol via whatsapp dengan saya di 085737437676.mari bersama sama kita mencari Al haq……

  71. Saya sangat sedih, terharu dan ingin menangis setelah membaca tulisan saudara, karena pengalaman saudara terjadi pada anak saya yang sampai saat ini masih mengikuti mirip salapi. bagaimana caranya agar anak saya bisa keluar dari salapi.

  72. asalamualaikum, salaf itu tidak seperti yg di gambarkan, justru salaf itu tidak mengurangi dan tidak menambah apa yg sudah ada d alqur’an dan as-sunah, dan mengikuti nabi muhammad saw dan para sahabat, yg tidak ada penambahan dan pengurangan,

  73. Buat semuanya.. Mari kita tempatkan sesuatu pada tempatnya. Jangan kita menilai sesuatu dari kelakuan oknum, informasi orang lain, sistem politik, kelakuan penguasa dsb. Apalagi sampai menggunakannya untuk menghujat pihak lain. Coba anda hadir ditengahnya, renungkan, lalu tanya hati kecil anda.
    Saya dari keluarga moderat, 4 tahun di pondok modern, 2 tahun hidup bersama teman2 salaf sekaligus berinteraksi dengan kelompok-kelompok lainya. Meskipun muncul berbagai fitnah dan hujatan terhadapnya, dan meskipun saya belum bisa sepenuhnya melebur secara kaffah di dalamnya, hingga saat ini rasio dan hati kecil saya tetap mengakui bahwa manhaj salaf adalah cara beragama yang benar dan terjaga kemurniannya.

  74. saya dulu sangatlah jauh dr agama, kemudian setelah bbrp tahun menikah, alhamdulillah saya diberi hidayah untuk ada kemauan belajar agama. dulu mubaligh saya menasehati, “kamu boleh belajar agama dimana saja”, asalkan yg dipelajari al quran dan hadits, karena memang hanya itu yg ditinggalkan oleh Rasul. sekarang kita saksikan, sangatlah banyak pengajian yg tidak mengajarkan dua hal tersebut. taroktufikum amroini lan tadzillu matamasaktum bihima kitabillahi wa sunnati nabiyyi. ada ustadnya belajar quran dan hadits, tp dalam penyampaian dia hanya ceramah saja, bukannya isi quran atau hadits, tp malah ro’yu….ada jg ustad yg isinya nglantur2….

  75. kebanyakan omong semua…,,, kita ini juga muslim yg penting al quran kitab kita, muhamad nabi kita, makkah al khiblat kita, — rukun islam kewajiban kita… dan satu lagi islam gak boleh MUNAFIK… ky yg sekarang lagi booming apa itu (jillboobs,Front “Penggangguran” Indonesia) bukankah negara kita juga berbudaya dan bermartabat dengan kerukunannya,,, masa sesama muslim saling mengklaim bener sendiri…,,,

  76. Assalamu`alaikum warohmatullahi wabarokatuh
    Alhamdulillah….
    Bagi saudara-saudaraku yang sedang belajar mengenal ISLAM dengan benar, saya ada rekaman pengajian yang insyaa Alloh lebih menenangkan hati.
    Bagi yang berminat silakan mengirimkan email ke 99kawuloalit@gmail.com

  77. Jarang2 liat yang posting model begini, ibaratnya, dirumahnya ada air bersih untuk mandi, tapi dia lebih senang mandi pakai air comberan… Subhallah..

  78. Hahaha pada sibuk menjelekin aliran itulah indonesia..
    AWaludin maqrifatullah (awal agama mengenal Allah) kenapa mesti ribut permasalahin syariat ?
    Malu donk ilmu masih sejengkal udh koar2 ngerasa paling benar.
    siapa disini yg ahli hadist? Jgn bangga lah blajar lagi lah !!!!
    BIsa nya cuma ngafal hadist doang tp solat gak ktemu Allah itu mah percuma.
    pada sibuk perang siapa yg benar…cari tuhan mu Goblok. Bkn nya bertengkar saling ngerasa benar.
    kalian saling menyalahkan orang aja bisa nya,padahal itu semua Allah ..
    Tidak ada satupun yg sia2 Aku ciptakan..
    Ketahuilah aku mu itu dosa !!!!
    Belajar sama org sufi,cari guru murshid sana jgn bisa nya baca buku trus ngersa benar yg dibaca mnurut pemahaman sndiri…itu yg bikin kalian goblok

  79. satu lg nih,allah tidak menilai seseorang dari pakaian nya..tp hati nya yg slalu menyebut namanya.
    jgn mentang2 make baju kokoh trus pake peci kmn2 n clana goyang diatas mata kaki itu org alim? Heh blm tentu sodara sodara..
    blajar islam itu jgn dari kulit. Tp blajar lah dari biji..ibarat buah yg berawal dari biji.
    IIlmu syariat itu anak tk pun tau cara berwudhu n shalat tp tidak kenal dmn allah, apa kalian sama dgn anak TK ? Carilah guru tarekat yg bisa membimbing kalian ke jalan allah..jgn lah berkoar dgn ilmu yg sejengkal dan saling menjelekin..

  80. Bismillah,,,coment comentnya mantabs…sudah jelas antara orang yg tahu dengan orang yg tidak tahu dan amat berbeda orang yg tahu dengan orang yg tidak tahu…tidak samar orang yg bodoh dari orang yg berilmu..sebagaimana berbedanya orang yg buta dengan orang yg melihat,,”Barang siapa yg di beri petunjuk oleh Allah maka tidak ada yg akan mampu untuk menyesatkan,,Dan barang siapa yg telah disesatkan oleh Allah maka tidak ada yg akan bisa memberi petunjuk,,” Jalan keselamatan di dalam ber islam”
    1.Beraqidah sesuai dengan yg di inginkan oleh Allah azza wa jalla dan Rosul-Nya,sebagaimana yg telah difahami oleh generasi terbaik dari umat ini..yakni para sahabat Rosul,tabi’in dan tabiut tabi’in
    2.Maka beramal dengan amalan yg mereka amalkan,
    3..Berhenti atau tidak beramal dari amalan yg tidak mereka kerjakan.ikuti
    tiga generasi terbaik dari umat ini yg mereka ridho kpd Allah azza wa jala dan Allah azza wa jala pun ridho kpd mereka…MENGIKUTI MEREKA ADALAH GARANSI KEBENARAN DI DALAM BERAQIDAH.BERMANHAJ DAN BERAMAL..Mari saudara saudaraku sesama muslim kita bersemangat mengamalkan apa yg mereka amalkan dan bersemangat pula meninggalkan amalan yg mereka tdk kerjakan,,! Istiqomahlah,,Agar mendapat keridhoan Allah azza wa jala sebagaimana mereka telah mendapatkanya….

  81. salafi adalah aliran iblis,hafal dalil bukan jaminan masbro,,kalian kira cman dg ngikutin pengajian trus sok sok an anggep orang lain sesat itu sifatnya iblis bro,,jman skarang iblis pakaiannya ya kek kalian gitu..

  82. dari 170 komentar isinya pertengkaran semua, Andai Nabi Muhamad masih Hidup, mungkin dia akan sedih melihat umatnya bertengkar seperti ini. sesungguh Islam itu kasih sayang dan rahmatan lil alamin. Biarlah di SAlafi atau tidak yang penting masih islam biar saja Allah yang menilai. amin.

  83. Bagi saya selama itu bukan syi’ah atau ahmadiyah atau aliran sesat lainnya, semua masih dalam lingkup Ahlussunnah wal Jama’ah, NU Ahlussunnah, Muhammmadiyah Ahlussunnah, Salafy Ahlussunnah, Persis Ahlussunnah, JT Ahlussunnah, Tarbiyah Ahlussunnah, HTI Ahlussunnah, Al Irsyad Ahlusssunnah dll, kita memang paling mudah bertengkar atau memaksakan pendapat di antara Ahlussunnah pada hal yang sifanya furu’ baik furu’ di aqidah atau furu’ di syariah, koreksi buat kita semua. Khusus untuk ikhwah Salafy saya meminta jangan terlalu mudah mengeluarkan vonis larangan terhadap orang lain atas sesuatu yang sifatnya khilafiyyah atau sesuatu yang anda tidak punya solusi atas orang yang anda larang itu. Salah satu penyebab mundurnya orang dari kajian salafy berdasarkan pengamatan saya selama ini adalah rekan di dalam kajian salafy yang membuat tidak nyaman rekan kajian salafy yang lain dengan penyampaian yang bersifat memojokkan dan tanpa solusi pada saat interaksi sehingga membuat orang lebih memilih untuk ikut pengajian Ahlusssunnah wal Jama’ah yang lain dimana dia bisa belajar lebih tenang.

  84. harusnya menjadi masukan untuk ikhwah salafi agar lebih santun dalam berdakwah, sehingga orang awam pun tertarik dengan hati dan mendapat hidayah..

  85. amal yang ikut nabi akan di tarima Allah. walaupun dari golongan mana. nama harokah itu cuma jalan menuju taat. sedangkan taat itu sendiri adalah amal. bukan konsep.

  86. Imam Syafi’i adalah termasuk golongan Salafusshaleh, beliau adalah seorang mujtahid mutlak. Imam Syafi’i punya “manhaj” punya metode dalam memahami hukum. Begitu juga imam2 lainnya, dan sebagaimana kita tahu, di generasi Salafusshaleh pun banyak perbedaan. Dan ini adalah masalah khilafiyah,
    Kita ikut yang mana?
    Kalau kita tinggal digurun pasir yg kekurangan air jangan kita paksakan manhaj salaf dari imam Syafi’i, namun jangan menyalahkan salah satu manhaj, mengatakan ajaran imam A bid’ah, imam B sesat, dan hanya imam C lah yg benar2 syaekhul islam yg sempurna.
    Tidak begitu.
    Manhaj Salaf manhajnya para imam, manhajnya para imam berbeda2 (khilafiyah), karena masalah khilafiyah para imam tidak mengklaim diri sendiri dan tidak menjudge diri lain, para imam tidak menyebarkan propaganda lewat selebaran, dll
    Manhaj salafusshaleh yg mana yg kita ikuti?
    Kita tidak bisa menilai ajaran dgn keawaman kita, tidak bisa memutuskan suatu hukum.
    Maka yg kita lakukan adalah:
    Sesuaikan dengan kultur dan daerah kita.
    Pelajari sejarah/biografi imam yg akan kita ikuti, dan jangan bertaqlid buta.
    Kita tidak bisa mengikuti manhaj salafnya imam Syafi’i di arab Saudi, kita tidak bisa berjejalan menjaga istri tanpa menyentuhnya.
    Dan itu bukan suatu keharaman dalam mengikuti manhaj salaf dari salah satu imam yg sudah diakui INTERNASIONAL. Hahahaha

  87. Ohya, jangan lupa gunakan akal. Bukan nafsu.
    Jangan saling mengklaim dan mengejek dlm masalah furu’ / khilafiyah.
    Jika imam Syafi’i bilang “bid’ah dan makruh”
    Imam lain bilang “bid’ah dan sesat dan neraka”
    Maka silahkan ikuti salah satunya.
    Dan jangan anarkis atau banyak caci maki didepan atau dibelakang okey..
    Masalah furu’ masalah khilafiyah.
    Di Indonesia saya bermadzhab Syafi’i.
    Trims

  88. Ohya, dalam madzhab imam Syafi’i bid’ah itu bukan hukum.

    Maka tradisi 7 hari, 40 hari dll adalah “bid’ah dan makruh” dalam madzhab ini,. bid’ah hal baru, makruh adalah hukum.

    Makruh itu ditinggalkan dapat pahala, dikerjakan tidak berdosa.
    Namun alangkah baiknya ditinggalkan …
    Begitu halus dan santunnya.,
    Mungkin perkara makruh ini sebaiknya kita tinggalkan mengingat Islam bukan MINORITAS lagi, tidak dikelilingi penganut hundu dan para penjajah lagi.

    Memang ada yg menghukumi “bid’ah, sesat, dan neraka” namun silahkan di ikuti dan jangan saling…

  89. Namun ketika saya tinggal didekat “kumuh dan miskin” maka perkara makruh ini menjadi sedekah yg penuh arti.
    Tidak lagi meniatkan tradisi, namun meniatkan “sedekah” untuk si mayyit (ini ada dalilnya).
    Dan bagi org miskin dgn tempat yg kumuh ini merupakan “rezeki” yg tidak disangka2.
    Dan “ukhuwah” antara si miskin dan si kaya terjalin erat.
    Hanya Allah yg Maha tau..
    Karena sebagian ada yg kelebihan harta, maka tradisi ini cukup sering dikerjakan entah disebut haul atau selametan biasa atau lainnya,.
    Intinya tidak ada kesenjangan antara si miskin dan si kaya.
    Dan saya benar2 percaya bahwa nasi bungkus tidak jatuh dari “langit” maupun “arsy”

  90. Kenapa kita harus saling hujat seprti ini ….? Sudah merasa yang paling benar, paling baik, paling bersih dan paling lurus. Tidakkah kita merasa klo ada yg benar pasti ada yg salah..? Klo ada ygbaik pasti ada yg buruk? Klo ada yg bersih pasti ada yg kotor? Klo ada yg lurus pasti ada yg bengkok? Bukankah kita menjadi benar karena ada yg salah? Bukankah kita menjadi baik krn ada yg buruk? Dst……..Amati dan hayati peran kita masing2 …dgn matahati….tidakkah kita mersa jadi benar krn ada yg salah? Tidakkah kita memahami kenapa iblis tidak mau bersujud kepada Adam? Apa alasan iblis? Apa yg dirasa oleh iblis? Dan Allah pun mengabulkan permintaan iblis……
    Hal yg paling mendasar inipun kita tidak menyadari ….haluuus sekali..kita saling berbantah2an dg petunjuk2 jalan yg sedang kita jalani. Bahkan nyawapun jadi taruhannya guna tujuan kita…perang antara kitapun dimana-mana. Dimana kita yg katanya Rohmatan lil alamin??? Apakah seperti ini..?

  91. Masya ALLAH.
    Taubatlah kawan, antum meninggalkan sunnah2 nabi (janggot dan celana cingkrang). Berarti antum mulai meninggalkan ISLAM, ketahuilah ya ikhwan sesungguhnya salaf itu bukanlah firqoh, salaf itu bukanlah wahabi seperti para pendengki sering dengungkan, salaf itu tidak sama dengan syiah, ahmadiyah, dll. Namun salaf itu adalah ISLAM, salaf itu adalah yang terdahulu, maksudnya kita mengikuti org2 islam yg terdahulu, yakni Rasulullah SAW dan para sahabat RA. Atau Generasi pertama dan terbaik dari ummat (Islam) ini, yang terdiri dari para Sahabat, Tabi’in, Tabi’ut Tabi’in dan para Imam pembawa petunjuk pada tiga kurun (generasi/masa) pertama yang dimuliakan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala).

    Rasulullah SAW pernah bersabda:
    “Sebaik-baik manusia adalah pada masaku ini (yaitu masa para Sahabat), kemudian yang sesudahnya (masa Tabi’in), kemudian yang sesudahnya (masa Tabi’ut Tabi’in).” Muttafaq ‘alaih. HR. Al-Bukhari (no. 2652) dan Muslim (no. 2533 (212)), dari Sahabat ‘Abdullah bin Mas’ud Radhiyallahu anhu.

    Manhaj salaf mengajarkan kepada kita bahwa ikatan persaudaraan itu dibangun di atas Al Quran dan Sunnah Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam dengan pemahaman Salafush Shalih. Siapa pun yang berpegang teguh dengannya maka ia saudara kita, walaupun berada di belahan bumi yang lain. Suatu ikatan suci yang dihubungkan oleh ikatan manhaj salaf, manhaj yang ditempuh oleh Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam dan para sahabatnya.

    Manhaj salaf merupakan manhaj yang harus diikuti dan dipegang erat-erat oleh setiap muslim di dalam memahami agamanya. Mengapa? Karena demikianlah yang dijelaskan oleh Allah di dalam Al Quran dan demikian pula yang dijelaskan oleh Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam di dalam Sunnahnya. Sedang kan Allah telah berwasiat kepada kita: “Kemudian jika kalian berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kalian benar-benar beriman kepada Allah dan Hari Kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagi kalian) dan lebih baik akibatnya.” (An Nisa’: 59).
    “Tunjukilah kami jalan yang lurus. Jalannya orang-orang yang telah Engkau beri nikmat.” (Al Fatihah: 6-7).
    “Dan barangsiapa menentang Rasul setelah jelas baginya kebenaran, dan mengikuti selain jalannya orang-orang mukmin, kami biarkan ia leluasa bergelimang dalam kesesatan dan kami masukkan ia ke dalam Jahannam,, dan Jahannam itu seburuk-buruk tempat kembali.” (An Nisa’: 115).

    ”Untuk tiap umat diantara kamu, kami berikan aturan dan jalan yang terang…” (Al Maidah: 48).
    Yakni jalan yang disunnahkan Nabi kita SAW, dan ajaran yang ada didalam Al-Qur’an dan Al-Hadits.

  92. kl mereka menyebut diri mereka salafi itu bkn yg sebenarnya, salafi sendiri bukan suatu kelompok ato suatu golongan, cobalah tinjau dari segi makna salaf itu sendiri, namun mengaku salafi buknlah yg sebenarnya.

  93. Benar ya Mas Abu Muhammad sy setuju.

    Posting ini ga berbobot, orang yg ga bisa ambil keputusan kok bawa2 salafi, hahaha

    Pikirkan dgn logika, tinggal milih jalankan keinginan ortu, ilmu agama ya tetap wajib dipenuhi, gitu aja kok repot

    Jangan bawa2 salafi kalo masih awam, hati2 ketutup hidayah Allah dari kalian kalo memang bersikeras

  94. Semua baik asal sumber: “Qur’an dan Hadits shoheh dan hasan”

    Cerita di atas kegagalan akibat diri pribadi yg tdk bisa memanage untuk mengambil keputusan, tapi jadi bawa-bawa salafi.

    Ini si cuma pengalaman pribadi yg tidak bisa dijadikan contoh, mana ada ajaran islam yang benar, yang sampai segitunya membuat kita bimbang, pilih turuti orang tua atau agama, sedangkan keinginan orang tua itu positif, bukan ke arah mudarat, masa persoalan gitu aja bimbang.

    Siapa si ni orangnya? Bukan orang besar, hanya manusia awam yg masih miskin ilmu agama, yg asal2an posting cerita pribadi.
    Payah ah mengada2 aja tu orang main posting sembarangan, krn ga bisa ambil keputusan jadi bawa2 keluar salafi, padahal ga paham salafi yang sebenarnya tu spt apa, hehehe, …

  95. Menuntut ilmu agama, tidak harus di pesantren, Islam itu mudah, jd jgn berfikiran sempit

    Yang PENTING sumber nya: “Qur’an dan Hadits shoheh dan hasan”

    Banyak ustadz2 Ahli Hadits, dan jgn berguru hanya dari 1 orang. Perbanyak juga kitab2 tafsir dan hadits yg sumbernya bisa dipertanggungjawabkan, untuk keraguan kita wajib bertanya pada yang ahli dalam bidang itu. Jadi ga keblinger.

    Sampai Posting2 “Ninggalin Salafi”, tau Salafi aja blm …

    Hadeh

  96. Salafi itu bukan Wahabi, nih ana sedikit jelaskan, moga bermanfaat…

    ”Wahabi atau Wahabiyyah adalah sebuah sekte KHOWARIJ ABADHIYYAH yang dicetuskan oleh Abdul Wahhab bin Abdirrahman bin Rustum Al-Khoriji Al-Abadhi, Orang ini telah banyak menghapus Syari’at Islam, dia menghapus kewajiban menunaikan ibadah haji dan telah terjadi peperangan antara dia dengan beberapa orang yang menentangnya. Dia wafat pada tahun 197 H di kota Thorat di Afrika Utara. Penulis mengatakan bahwa firqoh ini dinamai dengan nama pendirinya, dikarenakan memunculkan banyak perubahan dan dan keyakinan dalam madzhabnya. Mereka sangat membenci Ahlussunnah.”

    Adapun Dakwah yang dibawa oleh Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab yang didukung oleh Al-Imam Muhammad bin Su’ud-Rahimuhumallah-, maka dia bertentangan dengan amalan dakwah Khowarij, karena dakwah beliau ini tegak diatas kitabullah dan Sunnah Rasulullah Shollallahu ‘alaihi wa sallam yang shahih, dan beliau menjauhkan semua yang bertentangan dengan keduanya, mereka mendakwahkah tauhid, melarang berbuat syirik, mengajak umat kepada Sunnah dan menjauhinya kepada bid ’ah, dan ini merupakan Manhaj Dakwahnya para Nabi dan Rasul.

    Sumber: http://www.sunnahcare.com/2015/04/anda-wahabi.html

    Untuk Tau Apa itu Wahabi, juga bisa dibaca di sini: http://muslim.or.id/manhaj/apa-itu-wahabi-1.html

    1. SEPERTINYA KAMU BUKAN MUSLIM. TAPI SYIAH. SEBAB TULISAN INI MENYAMARKAN PENENTANGAN TERHADAP AL QUR’AN DAN SUNNAH NABI. ALLAHU YAHDIKUM

  97. Assalammualaikum,

    ini pengalaman pribadi saya, kakak ipar saya mengikuti ajaran salafy. dan sekarang setelah menikah dengan adiknya, kakak ipar saya makin menjadi-jadi..kl boleh dibilang sakit hati ya saya sakit hati,bagaimana tidak
    1. gaji saya dibilang haram karna saya masih bekerja, menurut dia wanita muslimah yg baik berhenti kerja dan mengurus suami. ( kenyataannya maaf sekali lagi—kl anak2 dia minta apa2 selalu bilang minta sama tante ( saya ).
    2. dia bilang saya ga bias urus suami karna sibuk bekerja ( kenyataannya maaf anak dia sakit di titipkan ke saya, tapi dia dan suaminya pergi ke kajian ( pengajian ), anak yg satunya dititip ke mertua 7hari..ketika saya bilang panas anaknya ga turun2 dia malah marah2 dan bilang kan udh d bilang anak saya sakit bawa lah ke dokter, saya sama suami lagi ngaji, kalian ga ngaji susah bgt urus anak sakit 1 gmana mau punya anak
    3. dia bilang udh lah de, suami kamu mau beli apa jg biarin aja uang uang suami kamu kok, lagian kamu kerja punya uang sendiri ( jgn serakah jdi perempuan ), kenyataan hadiah dan uang tiap bulan bwt keperluan anaknya itu pakai uang saya walau perantara suami.
    4. saya masih di bilang pendosa krn masih kerja, pakai jilbab ga panjang,dia pernah bilang kamu bru pake jilbab , sadar ga dosa2 kamu sebelum pakai jilbab sbrp banyak
    5. saya ucapin selamat ultah bwt mertua saya dan beri hadiah, dia bilang ajaran kafir ga ada hari ulang tahun..tapi ketika anaknya ultah ko ga ada yg inget ultah anak aku.

    saya diam, skrng saya remove kakak ipar saya dri FB saya krn dia selalu menyakiti hati saya…suami tahu tapi dia cuma bilang yg sabar ya—kita tau dia seprti apa…

  98. jancok anjing peler asu kontol mending gua bilang seperti itu ketika melihat kalian semua umat islam saudara ku yang selalu berebut kebenaran dari jaman nabi sampai jaman akhir akan seperti itu di ceritakan dalam quran kalau dunia akan khiamat munculnya dagjal yah kalian semua itu dagjalnya saling menghujat sesama muslim mencari kebenaran sendiri yang menimbulkan perang saudara seperti di suriah yang sekarang terjadi apakah kalian masih gblok dan bego umat muslim yang telah di adu domba oleh kaum non islam sesama muslim kalau enete muslim sejati akan mengelus dada dengan kelakuan kalian dengan dalil dalil yang kalian sebutkan seperti anjing menggonggong menyalak mencari kebenarannya sendiri memperbesar lobang perpecahan sesama muslim kalau aku seorang muslim sejati mau lo ngomong a-z pertanyaann saya cuman satu apakah kalian udah pernah bertanya kepada orantg yang tinggal di neraka atau yang ada disurga kok kalian udah berani mengatakan orang lain dosa kafir saya benar begitu gblok nya kalian semua umat islam saya orang muslim tapi saya percaya kalau ALLAH tuhan penciptaku gak akan pernah tidur so gak usah memperdebatkan sesuatu hal yang masih katanya katanya imam a-z dan katanya kalau kalian masih belom pernah merasakan mati trus hidup kembali baru pengalaman itu anda ceritakan gk usah ngebacot

  99. Subhanallah Allahu Akbar….sanahabatku…saya bisa memahami gejolak yang antum alami….Insya Allah berkah….tetap tenang ya sahabat….

  100. Itulah menyedihkan kalian semua.. Kalian sama saja dengan mereka saling menyalahkan… Pantes aja ISLAM gak maju” kerjaannya mengklaim orang mulu.. liat dulu yang didepan,orang kafir maju karena bekerjasama bukan saling menjatuhkan… ayolah akhi wa ukhti..bersatu untuk islam bukan untuk memamerkan bahwa harakah kami lebih bena dari yang lain…

  101. Assalamualaikum Wr. Wb…. semoga kita semua mendapat Taufiq dan Hidayah dr Allah Azza WaJall…. pertama2 sy tegaskan bahwa sy Ahli Sunnah Wal Jamaah… saya benar2 sedih dengan judul artikel ini, dangkal dan tidak dipikirkan untung ruginya…. saudara penulis harus benar2 cek apakah semua dengan catatan ber”paspor” Salafi-Wahabi itu spt yg anda jelaskan… kl ternyata nggak… anda jatuh ke fitnah lho… silahkan dipikir… sy pribadi ikut Allah dan Rosulnya… tanpa bendera, karena tidak ada nash yg menanyakan “kamu Islam NU atau Muhammadiyah atau Salafi?” nanti di alam kubur maupun Akhirat, yg ada, apakah kita menyekutukan Allah? apakah kita mengikuti Rosulullah SAW dan Khulafaurraisyidin? marilah kita dari pada menyibukkan diri menggalang fitnah dan permusuhan, lebih baik kita hisab aja dulu diri kita semuanya, yg ngaku salafi, nu, dll… kita hisab masing2 sndiri, malam hari sebelum tidur, ilmu kita ini sdh mumpuni ga untuk menghujat… kl belum ayo kita isi hari2 kita dengan belajar Islam, 1/2 jam sehari aja, buka tafsir, buka hadits, doa minta petunjuk dari Allah SWT agar selamat nanti diakhirat….
    Mdh2an kita semua mempunyai pegangan ga bingung… fanatik sana sini yg g ada gunanya… dan berbendera cuma 1 yaitu ISLAM… Amiiin Ya Rabb….

    1. Waalaikum salam,…inilah salah satu komentar yang menyejukkan…
      Berkomentar sesuai tema tidak melenceng jauh…bahasa yang sederhana…mudah dimengerti dan santun…Alhamdulillah

  102. Assalamu’alaikum. Wr. Wb.

    Mohon penjelasan, tentang metode / Manhaj Salafi “neo” yang lagi meroket dewasa ini, yang jadi pertanyaan saya :
    1. Kenapa tidak dakwah secara terang2an mendirikan ormas baru atau partai ? biar jelas dan transparan (terdaftar di pemerintah) biar tidak dikira organisasi tanpa bentuk.
    2. Apakah Manhaj Salafi itu = Wahabi ?
    3. Siapa saja Imam-imam rujukan/ sanad mereka ?
    4. Apa misi dan tujuannya ?

    Wassalam

    1. Waalaikum salam Wr. Wb.

      sy mencoba menjawab sesuai dengan pengamatan dan ilmu yg sy ada
      1. tidak ada kaitan manhaj salafi dengan ormas apalagi partai, karena setahu saya manhaj ini hanya merindukan Islam seperti yang ada dizaman Rosulullah SAW dan Khulafaaurrasyidun (sahabat)
      2. wahabi yg sering kita dengar sekarang adalah fitnah, dan sy rasa dr musuh2nya sunnah, yg paling besar permusuhan dengan sunnah yg kita lihat sekarang ya syiah. krn cerita2 wahabi itu ada beberapa versi dari beberapa masa waktu yg berbeda.
      3. Imam2 sy rasa sama dgn ahli sunah yg lain, 4 imam madzhab, dan yang baru2 adalah Ibnu taimiyah, Nashrudin Al albani yg sdh diakui metode organizing hadits dan kitab2nya banyak membantu para ulama lainnya, dan masih byk lagi. (catatan, ulama2 tersebut diatas, hidupnya didedikasikan untuk umat, dan hasilnya dinikmati oleh umat, jd sebelum kita mencaci maki mereka, coba introspeksi apa dedikasi dan manfaat kita untuk umat)
      4. misi dan tujuan ya sangat jelas, mengembalikan ajaran Islam sesuai ajaran Allah SWT dan Rosulullah Muhammad SAW yang kita semua cintai melebihi apapun.
      sy tidak merasa salafi, tp kl ada dalil sy tidak berani untuk menolak, karena menolak kebenaran adalah kesombongan, dan kita semua tau kesombongan hanya milik Al Kholiq, Allah SWT.
      daripada bener2an tanpa ilmu, mending belajar lagi, dari yg paling sederhana, wudhu’ aja… apa sudah benar, cari dalil2nya insyaAllah kita semua dapat hidayah ke jalan yg benar, g penting salafi, nu, muhamadiah dll tidak ada yg penting, yg penting bagaimana cara kita spy selamat nanti di youmil hisab, caranya ya belajar, sumbernya cuma 2, Quran dan Hadist, imam yg 4 itu jg dr 2 ini sumbernya, serta ulama2 sunnah lainnya. perbedaan khilafiyah wajar dan bukan bahan perdebatan, krn sumber hadits bisa dr istri nabi, bisa dr sahabat yang penting status hadits tersebut bukan palsu.

      mdh2an ini bisa sedikit menjelaskan, kalo salah mohon dikoreksi, kalo ada baiknya mdh2an brmanfaat buat sy dan anda, serta saudara2 seaqidah semuanya disini

  103. Saya generasi NU, pernah menjabat sebagai sekretaris IPNU.

    Saya sangat dan sellau mengamati tiap2 manhaj.
    Oke, pertama, kita sepakat bahwa NU dan MD adalah organisasi.
    sedangkan Salafy bukan organisasi.

    Sebagai anggota NU, sebetulnya, seorang NU yang mengikuti AlQuran, Hadis, dan Salafusshalih yang diajarkan oleh para Ulama’-ulama’ NU, syariatnya pun tidak berbeda dengan yang diusung oleh Salafy.

    Celana/sarung yang di atas mata kaki, NU yang faham pun melakukannya.
    Jenggot, NU yang faham juga melakukannya.

    dalil “kullu bid’atin dholaalah, wa kullu dholaalatin finnar” kita pun juga berani dan sama dengan para Salafi yaitu mengakuinya.

    Saya pribadi bukan ikut-ikutan. Saya pun tidak pernah punya tujuan membeda-bedakan atau membandingkan. Yang saya cari semata-mata adalah kebenaran yang berdasar.

    menyinggung sedikit tentang penulis. Filsafat adalah ilmu mencari kebenaran yang dilihat dari kacamata netral. Orang menemukan islam dengan filsafat dengan kesadaran nalar berpikirnya dan nuraninya, ia akan menemukan Islam yang fantastis dan melekat pada dirinya.
    Ulama’-ulama’ NU tidak hanya menekankan kepada syari’at yang ini itu haram halal sunnah, makruh, bid’ah dan sebagainya, akan tetapi juga membangun pendalaman islam dari segi filosofi, Anda tau kitab Al Hikam? Untuk para Salafy, saya sangat mengarankan anda mengikuti kajian Kitab Hikam oleh KH Djamaluddin Ahmad, di youtube banyak.
    anda tidak perlu sinis dulu. Beliau bukan kyai yang mengklaim atau bahkan menyindir wahabbi salafi. Kitab Al Hikam adalah kitab yang ditulis oleh Syeikh Ibnu Athaillah.

    Saya pun gemar mengikuti kajian Salafy, hadir di masjid Al Barkah Jakarta, mengikuti radio Rodja. Dan di situ saya pun sering mereka mengutip dari Syeikh Ibnu Athaillah, tapi sayangnya selalu sepotong-sepotong. Belum pernah sampai saat ini saya tau ada kajian kitab Al Hikam khusus yang dikaji oleh ustadz-ustadz Salafy.

    Saya juga mendengarkan ceramahnya ulama’-ulama’ Muhammadiyah.

    Tapi memang, tidak semua dan selamanya kyai NU itu bener, begitu pula tidak semua dan selamanya ustadz MD dan Salafy itu benar. Kita manusia punya otak dan perasaan, juga naluri. Tentu itu cukup bisa menjadi filter kita.

    Sekarang begini saja lah, jika anda tetap berputar di lingkungan Salafy dan mendengarkan itu saja, serta sinis terhadap yang lain, ya di situlah anda dikurung oleh diri anda sendiri. Mencoba mau untuk mendengarkan yang lain saja tidak mau, bagaimana anda bisa mengklaim dan yakin anda yang benar?

    jilka sikap seperti itu, sikap tertutup seperti itu tetap dipertahankan, seandainya anda non-muslim, anda tidak akan pernah keluar dari lingkungan anda, dan peluang hidayah anda masuk islam akan sangat kecil. Lantas jika seperti itu, apa bedanya anda dengan mereka?

    Anda pernah menonton Dr Zakir Naik? hikmah yang paling pokok di acara-acara beliau adalah, jika engkau menghendaki kebenaran datang kepadamu, bukalah dirimu dan jangan mengurung diri.

    sekali-sekali hadirlah di majelis NU, MD, dan lain-lain.

    Semua amaliyah NU yang selama ini diklaim oleh Salafy sebagai bid’ah sebenarnya ada hadisnya, ada dasarnya, dan mengapa saya taetap melakukan itu? seperti dzikir bareng setelah sholat dikeraskan, qunut (tidak semua salafy menganggap qunut bid’ah), ziarah kubur bagi wanita, tahlilan, 7 hari 40 hari dan sebagainya, bukan karena saya NU. Saya tetap melakukannya karena saya pernah membaca dasarnya, dan saya buktikan, klarifikasi memang benar, itu sunnah pada elemennya. Antum jangan melihat bungkusnya! tentu saja jika dilihat bungkusnya akan menjadi bid’ah, karena Nabi tidak pernah melakukaknnya.

    lalu siapa yang membuat bungkus itu? Yaitu para salafusshalih dengan versinya masing-masing. Mengapa mereka melakukannya? Tentu saja untuk memudahkan mengamalkan sunnah-sunnah Nabi dalam bacaan bacaan doa dan dzikir tertentu, serta memudahkan proses penularannya kepada sesama, makanya mereka mengeraskan bacaan itu.

    Hayo sekarang kalo mau jujur, beberapa di antara kita hafal beberapa doa dan dzikir, serta urutan-urutannya adalah karena apa? Ya karena kita terlalu sering mendengarkan itu saat kita masih kecil di situasi di mana mushala dan masjid kita melakukan itu.

    anda pasti akan sangat mudah mengklaim suatu perbuatan adalah bid’ah dari bungkusnya, tapi meninggalkan kontennya.

    Oh iya satu lagi, kabar gembira bagi sebagian anda yang menganggap qunut itu bid’ah, bahwa semua Imam Masjidil Haram dan beberapa imam besar yang murattal Qurannya anda favoritkan seperti Mishary bin Rashid Alafasy, Saad Al Ghamidy, Seikh Al Matrud, dan lain sebagainya, mereka semua Qunut, baik di waktu subuh, dan di waktu sepuluh terakhir bulan Ramadhan. :) Gak percaya? search di Youtube!

    Lagi-lagi… anda yang mengatakan shalawat di luar yang diajarkan Nabi adalah bid’ah, ketika anda mengatakan “semoga shalawat serta salam tetap tercurahkan”, hehehe, jika anda konsisten dengan definisi anda tentang bid’ah, selamat, anda termasuk calon penghuni neraka :D . Kan “kullu bid’atin dholaalah, wa kullu dholaalatin finnar”. itu hadisnya shahih, dan hadis shahih tidak pernah salah. Lalu siapa yang menimbulkan masalah ini? ya tentu saja yang menganggapnya sebagai bid’ah.

    Hati-hati looo…. membolak-balikkan yang sunnah menjadi bid’ah itu mirip sikap orang-orang yahudi yang dulu sering membolak-balik antara halal dan haram. tolong anda cari dalilnya dan pelajari . :)

    sebelum anda mengatakan “anda mungkin perlu belajar lagi, mengaji lagi,” katakan itu dulu kepada dirimu, lalu keluarlah cari ilmu tidak hanya di berputar di tempat anda saja. Jika anda tetap seperti itu, siap-siap menjadi orang yang ‘kecelek’ nantinya. :-)

  104. Setiap kita punya pengalaman masing-masing, sy pun demikian perjalana spiritual mulai dari orang yg awam kemudian masuk ke nu, tidak sampai disitu sy jg ikut bersama jamaah tablig lalu masuk jg ke ikhwanulmuslimin aktif dlm pengajian2nya kemudian sy pindah ke jogja sering menghadiri kajian muhammadiyah dan salafy…kodarullah saat ini sy lebih nyaman di salafy meskipun orang2 menganggap salafy sbg wahaby yg punya faham kaku dn keras, tp menurut sy tidak…smua tergantung sikap kita bgmn kita bermuamalah yg baik…jd sebetulnya smua adlh pilihan masing2 kita…
    save palestine..
    save suriah..
    save islam..

  105. apa itu salafi, wahabi? islam itu menurut saya orang yang menjalankan syariat yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW. Jika anda ngefens dengan ariel, saya yakin semua life style ariel ingin anda adopsi mentah-mentah, begitu juga jika kita cinta Rasul. Akan batal sholat seseorang jika ia dalam keadaan isbal (tertutup mata kakinya).

  106. Assalamualaikum.
    Sikap saya sekarang ini adalah :
    Halqah rutin sebagai pelajar (bukan anggota) di Hizbut Tahrir (sudah 1,5 tahun), sejauh ini saya menerima pemahaman Islam mengenai jalan menuju keimanan, qadla dan qadr dan kepemimpinan berfiki dalam Islam. Menjadi pelajar di Hizbut Tahrir membuat saya memahami betapa Islam bukanlah agama ritual semata.adalah agama yang paripurna, sempurna, dan mampu menjawab permasalahan umat manusia apapun itu.

  107. Kalau bagi saya, rasanya belum bisa menikmati keindahan pemahaman salafy tanpa mempelajari banyak kelompok2 pemikiran yang bertanya langsung ke orangnya, seperti diskusi langsung sama orang atheis atau syiah atau sufi. Bagi saya salafy yang kuat bila ketemu dengan berbagai kelompok2 dan merasakan langsung perbedaan dan bahayanya menyelisihi sunnah. Namun pemikiran ini tidak banyak berkembang dan untuk praktisnya sering tidak diajurkan. Tapi jangan ikuti cara ini berbahaya bisa mengonjang jiwa dan membingungkan untuk kebanyakan orang.

  108. Salafi adalah orang kafir yang mengaku lebih pandai dari rosulullah ciri cirinya jenggot-cingkrang-dan mendirikan pondok pesantren-salafi berusaha memecah belah agama menjadi 73 golongan-salafi menganggap kafir bagi orang yang tidak masuk kelompoknya.mereka hafal ribuan hadist nabi dan memgajarkan ajaran rasul tapi mereka memecah persatuan umat-mereka suka bicara bidah padahal merekalah pembawa bidah

    1. Maaf Akh, Jgn Asal Bicara krn .
      “Seorang Muslim adalah orang yg muslim lainnya merasa selamat dari gangguan lisan dan tangannya” Shahih HR.Muslim.

      Dan salafyun tidak pernah mengkafirkan orang lain..karena ciri yg antum sebutkan adalah cirinya orang khawarij.

      1. ya maksud saya benar ya kawarij itu yang mengkafirkan bukan salafi kadang kawarij itu yang ngaku salafi dan orang awam tidak tahu.

    1. Ar-Ruum
      31. dengan kembali bertaubat kepada-Nya dan bertakwalah kepada-Nya serta dirikanlah shalat dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang mempersekutukan Allah,
      32. yaitu orang-orang yang memecah-belah agama mereka [1170] dan mereka menjadi beberapa golongan. Tiap-tiap golongan merasa bangga dengan apa yang ada pada golongan mereka.

      [1170] Maksudnya: meninggalkan agama tauhid dan menganut pelbagai kepercayaan menurut hawa nafsu mereka.

      Ya ikhwana sudahlah jgn provokatif, kalo anda tidak suka, tidak cocok tinggalkan aja, yang jadi hakim nanti Allah SWT, Selamat atau tidak selamat kita nanti hanya ditangan Allah SWT, kembalilah ke Qur’an, mulai dari awal introspeksi diri msg2, dari wudhu’ dulu, shalat dll, belajar, dari pada buang waktu menyebar fitnah yg kita tidak ada ilmunya.

      Hati2lah, ini media terbuka, siapa saja bisa masuk dan memecah belah ukhuwah ahli sunnah, mereka2 yg sesungguhnya musuh2 kita… bisa aja mereka mengaku sbg org NU atau sbg salafy… mau sampai kapan kita ini BODOH dan mudah DIBODOHI

      Ikhtilaf / perbedaan pendapat itu biasa, jgn terlalu diambil pusing, cukup Allah SWT kita minta petunjuk, didalam shalat kita tiap hari “Ihdinasshiratal Mustaqiem”, kita baca dengan sungguh2 mengharapkan tuntunan Allah SWT, supaya selamat, dunia, alam kubur, penantian di mahsyar, hari hisab, meniti shirath, dan selamat dari neraka masuk ke surga.

      Jangan sombong terhadap golongan masing2, belum tentu benar semua. berdebat dengan dalil, krn pegangan muslim adalah Quranul Kariem dan Hadist. Ada dalil, berarti benar. Islam itu bukan NU bukan Salafi, Islam itu sesuai ketentuan Allah SWT dan RosulNya

      Kesombongan didalam Quran didefinisikan ; menolak kebenaran dan menganggap rendah org lain.
      sedangkan sombong adalah sifat yg Allah SWT murka, hanya Allah SWT yg berhak untuk sombong, kita yg diciptakan dari air mani yg hina ini tidak ada sedikitpun hak untuk sombong, diciptakan dari tanah ntar balik ketanah, dibangunkan oleh malaikat munkar nakir juga didalam tanah… dan dgn 1 x panggilan kita semua akan keluar dari tanah menuju padang mahsyar.

      Mdh2an kita semua tergolong manusia2 yg beruntung, diselamatkan oleh Allah SWT dr AdzabNya…. Amin Ya Rabb

      Wallahualam bishowab….

      1. Maaf saudara ana, tempat komen sy spt salah, ini bukan untuk anda secara khusus, tp mksd sy sebetulnya ke komen umum. dan komen sy untuk anda, kita semua bodoh, untuk itu kita harus menyempatkan waktu untuk belajar, mulai dari Al Quran, program2 spt 1 juz perhari dll , dibaca, difahami dan diamalkan. InshaAllah nanti sedikit2 kita bs lebih terbuka hati dlm menerima kebenaran… Amin Ya Rabb

  109. Masalah benar dan salah, apakah yang anda lakukan salah? atau benar? darimana anda bisa menjustifikasi hal tersebut? (Katanya kuliah di filsafat?)

    dalam cerita diatas anda mengatakan klo jalan yang anda ambil itu benar, maka secara otomatis ajaran salafi salah (interpretasi pembaca ketika membaca kisah sinetrin tsb) perbandingan ini tidak apple to apple, harus nya lebih analitis, dan bisa menggunakan skala prioritas, islam mengenal skala prioritas, seperti misalnya menjauhi dosa lebih diutamakan dibanding mengerjakan amalan shaleh, dst. Mana yg harus dipilih? keinginan ortu atau ajaran itu, dan alasannya apa?

    Masalah anda memilih yang mana tidak penting, itu jalan hidup anda, tapi sampaikan alasan secara berimbang, bukan seperti sinetron.

    Jadi cerita anda ini missleading, dan menyesatkan. sarat akan emosi, tapi tidak dalam hal keilmuan.

  110. Subhanallah.. sayang sekali ya, akhi.. jenggot dan pakaian di atas mata kaki itu tuntunan dari rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam, kenapa mesti ditinggalkan…? beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah suri teladan yang baik bagi kita, mencontoh beliau tentu bernilai ibadah di sisi Allah..

  111. Salafy adalah milik seluruh kaum muslimin.
    Jangan biarkan dan lawan! Bila ada yg klaim kelompoknya saja yang salafy.
    Salafy bukanlah aliran atau golongan.
    Salafy adalah metoda menemukan kebenaran.
    Kebenaran yang murni dari sumbernya.
    Penjelasana kebenaran dari para pelaku sejarah yang terpercaya.
    Dari ilmu, perkataan dan pengamalannya.
    Temukanlah Islam yang shahih dengan metode ilmiah Salafy.
    It is about how accurate your understanding about Islam.

  112. Jadi tidak ada istilah keluar salafy. Bila masih Islam, yaa masih salafy….
    Saran saya jangan kuluar dari islam…..

  113. Inilah indahnya perbedaan, bukan harus ditanggapi dengan kebencian, makian dan atau saling mencela satu sama lain sebagai umat muslim, hormatilah keindahan dan semoga perbedaan itu dapat memperkaya hati kita, InsyaAllah..

  114. Ketika Saad bin Abi Waqqash memeluk Islam, menerima risalah kerasulan Muhammad ﷺ, dan meninggalkan agama nenek moyangnya, ibunya sangat menentangnya. Sang ibu ingin agar putranya kembali satu keyakinan bersamanya. Menyembah berhala dan melestarikan ajaran leluhur.

    Ibunya mulai mogok makan dan minum untuk menarik simpati putranya yang sangat menyayanginya. Ia baru akan makan dan minum kalau Saad meninggalkan agama baru tersebut.

    Setelah beberapa lama, kondisi ibu Saad terlihat mengkhawatirkan. Keluarganya pun memanggil Saad dan memperlihatkan keadaan ibunya yang sekarat. Pertemuan ini seolah-olah hari perpisahan jelang kematian. Keluarganya berharap Saad iba kepada ibunda.

    Saad menyaksikan kondisi ibunya yang begitu menderita. Namun keimanannya kepada Allah dan Rasul-Nya berada di atas segalanya. Ia berkata, “Ibu… demi Allah, seandainya ibu mempunyai 100 nyawa. Lalu satu per satu nyawa itu binasa. Aku tidak akan meninggalkan agama ini sedikit pun. Makanlah wahai ibu.. jika ibu menginginkannya. Jika tidak, itu juga pilihan ibu”.

    Ibunya pun menghentikan mogok makan dan minum. Ia sadar, kecintaan anaknya terhadap agamanya tidak akan berubah dengan aksi mogok yang ia lakukan. Berkaitan dengan persitiwa ini, Allah pun menurunkan sebuah ayat yang membenarkan sikap Saad bin Abi Waqqash.

  115. Pemahaman Salaf itu tidak ada salahnya, krn beliau para pendahulu sudah dapat jaminan.
    yg salah adalah kita, yg berusaha mengikuti pemahaman salaf masih terlalu dini. sehingga terjadi hal semacam itu.
    Saran saya : ” berusaha ikuti terus, niscaya bila hidayah kita dapatkan maka, kedamaian pun datang. & hidup kita di dunia jauh lebih bermanfaat “

  116. Kak…aku tertarik dengan Ajaran Salafi, bisa bantu aku unuk mengenal salafi..dari pengalaman kakak…

  117. Sebenarnya apa yang kalian perdebatkan?? Tanya kepada diri kalian masing2 jangan bertanya atau berdebat sana sini yang tidak ada manfaatnya bagi kalian.Tanyakan kepada diri kalian sendiri, siapa Aku?? Who Am I?? Dari mana aku berasal?? Tidak perlu kita mempermasalahkan Slafi,Wahabi,Muhamaddiyah,NU,Kristen,Hindu,Budha atau yang lainnya.

  118. Assalamualaikum, afwan sekali sebelumnya saya adalah seorang muslim yang sangat percaya yang namanya ukhuwah islamiyah, terlepas apapun itu sesuatu yg sudah kita ketahui adalah sunnah, baiknya tetap kita jalankan. Ada banyak sekali komentar diatas yg jujur membuat saya sedih karena yang di bahas adalah perkara khilafiyah yg tidak akan ada ujungnya, beda guru beda pendapat itu wajar. Ulama besar saja ada macam2 manhajnya apa lagi kita yang mungkin masih dangkal ilmunya, jangan saling menghakimi. Selagi tuhan kita sama2 Alloh dan nabi terakhir kita Muhammad. InsyaAllah kita adalah muslim yg berada di jalanNya. Bukankah islam itu indah dan damai. Tak sadarkah kita hal seperti ini akan menimbulkan perpecahan yg akhirnya memberi celah pada kamu kafir untuk membuat propaganda. Afwan sekali saya tidak memiliki ilmu agama sebaik kalian tapi yg saya tau kita adalah islam yang memiliki ikatan ukhuwah islamiyah apapun firqoh yg kita ikuti semata2 hanya untuk menjadi salah satu jalan kita untuk mendekatiNya mohon untuk berbijaksana.

  119. Pengalaman kita hampir sama, cuma bedanya kalo anda hijrah dari “Jama’ah” Salafy ke Muhammadiyah, saya dari “Jama’ah” Salafy balik lagi ke Nahdlatul Ulama

  120. Assalamualaikum wa rahmatullahi wa barakatuh,

    Rasulullah –shollallohu ‘alaihi wasallam– bersabda :

    أَنَا زَعِيمٌ بِبَيْتٍ فِى رَبَضِ الْجَنَّةِ لِمَنْ تَرَكَ الْمِرَاءَ وَإِنْ كَانَ مُحِقًّا وَبِبَيْتٍ فِى وَسَطِ الْجَنَّةِ لِمَنْ تَرَكَ الْكَذِبَ وَإِنْ كَانَ مَازِحًا وَبِبَيْتٍ فِى أَعْلَى الْجَنَّةِ لِمَنْ حَسَّنَ خُلُقَهُ

    “Aku menjamin sebuah rumah di pinggir jannah (surga) bagi siapa saja yang meninggalkan perdebatan berkepanjangan meskipun ia dalam kebenaran (al haq), juga sebuah rumah di tengah jannah bagi siapa saja yang meninggalkan berbohong walaupun ia sedang bercanda, serta sebuah rumah di puncak jannah bagi siapa saja yang berakhlak mulia.”

    (HR. Abu Dawud, Dinyatakan Hasan shahih oleh Syaikh Al Albani)

    Semoga kita semua dijaminkan sebuah rumah di surga,
    Aamiin Ya Rabb,
    ^^,

  121. sya heran dengan smua pndapat dan ulasan yang tlah di paparkan oleh smua tman2.
    pada intinya ajaran dan paham yang benar adalah apa yng sdh telah Allah brikan melalui prantaara Rasulullah SAW.

    kaitannya dengan salfi, sya mau tnya kira2 kira salfi di jelaskan dlm surat brapa dan ayat brapa, trus hadis apa yang mnjelaskan kaitannya dengan salafi..?

    1. Pada April 2010 saya mengikuti daurah (pelatihan) tentang aliran Syi’ah di Jakarta yang diadakan oleh salah satu ormas Islam di Indonesia. Daurah itu dilaksanakan di Gedung LPMP Jakarta Selatan dengan peserta dari berbagai daerah di seluruh Indonesia. Dalam daurah tersebut, salah seorang pemateri yang beraliran Salafi berkata, “Aliran Syi’ah itu pecah belah menjadi 300 aliran lebih. Antara yang satu dengan yang lain, saling membid’ahkan dan bahkan saling mengkafirkan. Jadi, itulah tanda-tanda ahli bid’ah, sesama kelompoknya saja saling membid’ahkan dan saling mengkafirkan. Kalau Ahlussunnah Wal-Jama’ah tidak demikian. Tidak saling membid’ahkan, apalagi saling mengkafirkan.” Demikian kata pemateri Salafi itu.

      Setelah sesi dialog selesai, saya menghampiri pemateri Salafi tadi dan bertanya, “Ustadz, Anda tadi mengatakan bahwa tanda-tanda ahli bid’ah itu, sesama kelompoknya terjadi perpecahan, saling membid’ahkan dan saling mengkafirkan. Sedangkan Ahlussunnah Wal-Jama’ah tidak demikian. Ustadz, saya sekarang bertanya, siapa yang dimaksud Ahlussunnah Wal-Jama’ah menurut Ustadz? Bukankah sesama ulama Salafi di Timur Tengah yang mengklaim Ahlussunnah Wal-Jama’ah, juga terjadi perpecahan, saling membid’ahkan dan bahkan saling mengkafirkan.

      Misalnya Abdul Muhsin al-’Abbad dari Madinah menganggap al-Albani berfaham Murji’ah. Hamud al-Tuwaijiri dari Riyadh menilai al-Albani telah mulhid (tersesat). Al-Albani juga memvonis tokoh Wahhabi di Saudi Arabia yang mengkritiknya, sebagai musuh tauhid dan sunnah. Komisi fatwa Saudi Arabia yang beranggotakan al-Fauzan dan al-Ghudyan, serta ketuanya Abdul Aziz Alus-Syaikh memvonis Ali Hasan al-Halabi, murid al-Albani dan ulama Wahhabi yang tinggal di Yordania, berfaham Murji’ah dan Khawarij.

      Kemudian Husain Alus-Syaikh yang tinggal di Madinah membela al-Halabi dan mengatakan bahwa yang membid’ahkan al-Halabi adalah ahli-bid’ah dan bahwa al-Fauzan telah berbohong dalam fatwanya tentang al-Halabi. Al-Halabi pun membalas juga dengan mengatakan, bahwa Safar al-Hawali, pengikut Wahhabi di Saudi Arabia, beraliran Murji’ah. Ahmad bin Yahya al-Najmi, ulama Wahhabi di Saudi Arabia, memvonis al-Huwaini dan al-Mighrawi yang tinggal di Mesir mengikuti faham Khawarij. Falih al-Harbi dan Fauzi al-Atsari dari Bahrain menuduh Rabi’ al-Madkhali dan Wahhabi Saudi lainnya mengikuti faham Murji’ah. Dan Banyak pula ulama Wahhabi yang hampir saja menganggap Bakar Abu Zaid, ulama Wahhabi yang tinggal di Riyadh, keluar dari mainstream Wahhabi karena karangannya yang berjudul Tashnif al-Nas baina al-Zhann wa al-Yaqin.

      Dengan kenyataan terjadinya perpecahan di kalangan ulama Salafi seperti ini, menurut Ustadz, layakkah para ulama Salafi tadi disebut Ahlussunnah Wal-Jama’ah?” Mendengar pertanyaan tersebut, Ustadz Salafi itu hanya menjawab: “Wah, kalau begitu, saya tidak tahu juga ya”. Demikian jawaban Ustadz Salafi itu yang tampaknya kebingungan.” Demikian kisah teman saya, AD.

      Beberapa bulan sebelumnya, ketika data-data perpecahan di kalangan ulama Salafi di Timur Tengah tersebut disampaikan kepada Ustadz Ali Musri, tokoh Wahhabi dari Sumatera yang sekarang tinggal di Jember, Ustadz Ali Musri langsung mengatakan: “Data ini fitnah. Di kalangan ulama Salafi tidak ada perpecehan.” Demikian jawaban Ustadz Ali Musri pada waktu itu.

      Namun tanpa diduga sebelumnya, beberapa hari kemudian, Ustadz Ali Musri membagi-bagikan beberapa buku kecil kepada mahasiswanya di STAIN Jember. Ketika saya mengajar di STAIN Jember, sebagian mahasiswa yang menerima buku-buku tersebut, meminjamkannya kepada saya. Dan ternyata, di antara buku tersebut ada yang berjudul, Rifqan Ahl al-Sunnah bi-Ahl al-Sunnah, karangan Dr. Abdul Muhsin bin Hamad al-‘Abbad al-Badar, dosen Ustadz Ali Musri ketika kuliah di Jami’ah Islamiyah, Madinah al-Munawwaroh. Ternyata dalam kitab Rifqan Ahl al-Sunnah bi-Ahl al-Sunnah, Dr. Abdul Muhsin membeberkan terjadinya perpecahan di kalangan Salafi yang sangat parah dan sampai klimaks, sampai pada batas saling membid’ahkan, tidak bertegur sapa, memutus hubungan dan sebagainya. Subhanallah, kesesatan suatu golongan dibeberkan oleh orang dalam sendiri. “Dan seorang saksi dari keluarga wanita itu memberikan kesaksiannya”, (QS. 12 : 26).

      1. Mas Sufatman.. Itu kisah teman anda ya? Bukan kisah anda sendiri? Jgn terlalu percaya mas sama orang yg bercerita.. Dari ceritanya saja saya merasakan kejanggalan, intinya mari kita ikuti Al-Quran dan Hadits sebagai penunjuk jalan, mas kl masih bingung, ga usah dulu mikirin wahabi, syiah, salafi, muhammadiyah, dll.

  122. Belajar islam sama guru guru yg terpercaya aja maz.,,jangan am guru yg suka ngatain kelompok lain sesat,ahli bidah,kafir,tukang ngalap berkah..indonesia ini tidak lepas dr jasa jasa wali songo yg telah menyebarkan islam.,dakwah pake wayang pake tembang jawa,dll.tanpa merusak tradisi dan budaya waktu itu sampe diterima diseluruh nusantara..,mungkin menurut ustad ustad skrg dakwah sprti itu d anggap ahli bid ah ahli neraka.tp menurut sy ,sy menerima ap yg para wali berikan buat indonesia,dan juga ilmunya para wali wali juga lebih tinggi.,,maap mo tanya salafi wahabi d arab sana itu bukanya yg punya ide mo bongkar makam nabi muhammad y.,,kasian umatx kanjeng nabi lo rindu mo pergi kmn coba??? Salam tauhid

  123. Sahabatku yg memilih Salafi.. Tetap sabar yah, selama saya mengikuti majelis salafi, saya rasakan keteduhan hati, lebih tabah, akal berfikir rasional, semangat mnjalani hidup yg lebih baik, dan berusaha bermanfaat bagi org lain, sangat membantu membedakan yg Ma’ruf dan yg Munkar, memang terkadang saya menemui masalah dlm hidup, namun itulah yg saya anggap ujian prakteknya, bila saya kurng yakin dengan sikap yg akan saya lakukan trhadap masalah yg ada, saya tdk subgkan berdiskusi dengan sesama majelis, Subhanallah mereka membantu saya dengan pemikiran yg realistis, semoga Allah Jalajalalu merahamati kaum muslimin..

  124. Salafi teguh pada Al-Quran dan Hadits. Adanya Kafir dan sesat ada dalam Al-Quran, lalu siapakah yg mengaku muslim tapi mengingkarinya, tidak saya jumpain Salafi mengkafirkan / menyesatkan karena itu hak Allah Jalajalalu, dalam berbicara Salafi mengedepankan santun dan kehatihatian, andaikan ada gampang mengakafir2 kan atau menyesat2 kan org lain, bisa jadi dia orang yg ingin mnyebar fitnah, atau penyusup, atau masih sedikit beljar namun sudah merasa Salafi yg benar, atau yg sudah byk belajar tapi salah dalam pandangannya karena enggan bertanya/ betdiskusi pada yg lebih mngerti sehingga menyimpulkan dengan cara pandangnya sendiri. Allah Ta’ala A’Lam.

  125. Saya saat ini lebih condong mengikuti Salafi karena lebih teguh kepada Al-Quran dan Hadits, namun saya berlindung kepada Allah Jalajalalu agar selalu ingat bahwa Hak Allah Jalajalalu untuk menilai siapa yg istiqomah pada Ahlussunnah Waljama’ah, bisa jadi sebagian yg blajar dari salafi, atau sebagian yg blajar dari muhammadiyah, atau orang golongan2 lain, atau juga yg tidak menggolong2kan dirinya pada suatu golongan. Yg terpenting kita tegakkan Sholat dan kewajiban lainnya, Sholawat, Muliakan orangtua, berakhlah baik, bermanfaat kepada sesama. Dan amal2 lain yang memberatkan timbangan kita dihari Pembalasan/ penghakiman yang seadil-adilnya.

  126. semoga teman2 salafy mendapat hidayah dari Allah.. dan selelu beristighfar mohon ampun… dan semoga anak cucu kita dijauhkan dari konon yang namanya kelompok salafy…. salam ukhuwah

    1. Manhaj salaf itu metode beragam sesuai para generasi salaf (sahabat, pengikut sahabat, dan pengikut pengikut sahabat). Bukan aliran atau kelompok dalam Islam. Manhaj salaf sudah dikenal pada zaman 1400 tahun lalu sepeninggal Rasulullah shalallahu alaihi wasallam. Adapun orang yang beragama sesuai pemahaman generasi salaf (generasi terdahulu) adalah orang-orang yang mengikuti ajaran dan beragama sesuai pemahaman yang benar. Jika ada yang mengklaim generasi diatas diragukan pemahamannya soal agama? Lalu generasi siapa yang diikuti pemahamannya?
      Adapun karena banyak yang menyebut diri mereka ahlussunah wal jamaah maka Syi’ah pun bilang mereka ahlussunah wal jamaah. Ini nama salafi atau salafiyyun hanyalah untuk membedakan diri bagaimana cara orang memilih metode beragama. Karena di akhir zaman para ulama akhir zaman (Khalaf) semua menyebut diri mereka ahlussunah wal jamaah. Mari beragama secara jujur. Siapa yang pemahaman agamanya mendekati Rasulullah shalallahu alaihi wasallam selain generasi emas Islam (sahabat, pengikut sahabat, dan pengikut pengikut sahabat).

  127. penulis ini mengatakan golongan ini menjelek jelekan gol lain tp secara tidak sadar perilakunya juga menjelek jelekan gol yg awal diikuti….ada baiknya kita semua beristighfar

  128. Alangkah baiknx mencari ilmu itu tidak sendiri, tapi dibimbing…
    Alhamdulillah sy sedang mempelajari sunni salafy…
    Semoga istiqomah dijalan Allah..
    Aaamiiin…

  129. Gara gara anggun ini timbullah perdebatan.berapa banyak dosa yang kau timbulkan nggun. Ana juga org sumbar solok malah. Hadeehh. Lu kalo buat artikel dipikir2 dlu. Menimbulkan kekacauan. Marah lu?? Egp.

  130. Bismillahirrohmannirrahiim, Allahumaa shali a’la sayyidinna Muhammad wa a’la alii sayyidinna Muhammad ama ba’du.

    Mengapa harus berdebat ketika mengakui diri sebagai Mukmin ? Bukankah Perintah Allah jelas untuk meninggalkan perdebatan saudara-saudaraku yang Insyaa Allah sama-sama mencari ridha Allah ? *adapun saya comment disini diniatkan untuk menunaikan hak surah Al-Asr ayat (3).
    Kita berbeda dalam syariat, selagi masih satu aqidah itulah adanya saudara seiman, ini sudah dituliskan sejak dahulu sekali.
    Islam Rahmat seluruh alam, ulama menerjemahkan rahmat ialah kasih dan sayang. Sebagaimana akhlaknya rasulullah saw.
    Jangan termakan dengan pengkotak-kotakan golongan, karena hakikatnya kita semua milik Allah swt, Nasrani, budha, Hindu, dsb semuanya Ciptaan Allah, apalagi kita yang jelas-jelas saudara seiman. Jika begini adanya ini tak ubah sama seperti jaman jahiliyah dahulu yang terkotak-kotak pada suku-suku Arab jahil, Rasulullah berkorban diri, harta, dan segalanya untuk mempersatukan umat Islam agar cinta kepada Allah sajalah, bukan pada leluhur-leluhur, atau suku-suku. Kita ISLAM kita Hamba Allah, kita umat Rasulullah. Ajak saudara-saudara kita taat kepada Allah, bukan kepada golongan ! Subhanallah, Allah maha mengetahui, Dia yang kuasa menilai diterima atau tidaknya amal kita, Allah pula lah yang maha tahu mana yang Haq dan yang Bathil. Ingat kita masuk surga atau neraka atas kehendak Allah, atas Ridha Allah, bukan amal kita, karena Allah KHALIK dan yang menciptakan sudah barang tentu Berkuasa penuh atas apa yang Dia ciptakan. Pesan saya untuk diri pribadi dan saudara-saudaraku disini, kita adalah hamba Allah terpilih yang diberikan nikmat hidayah Islam, Iman, dan Ilmu. Maka jangan salah gunakan itu. Pergunakan nikmat-nikmat tadi untuk mengajak umat taat kepada Allah, bukan golongan dsb. sebagai tanda syukur kita kepada Allah. (Doa kifarattul majlis) semoga Allah mengampuni kita semua.

  131. Pasti belajar salafinya di salafi aliran tahdziriyah, emang pusatnya di jogja, jangankan pelaku bid’ah sesama salafi saja di tahdzirkan ini kan malah jadi kacau

  132. Dijaman salafus saleh dahulu mereka tidak pernah mengaku salafi. apalagi Nabi dan para Sahabat. jadi kalau anda mengaku salafi berarti anda berbuat suatu bid’ah dalam Islam. Memecah umat. Cukup katakan saya seorang muslim yang berusaha mengamalkan Islam secara kaffah (sempurna) sesuai dengan Alqur’an dan Sunnah. Wuallohualam…

  133. Alhamdulillah Mas Gunawan telah mengalami pengalaman spiritual, dan akhirnya punya kesimpulan yang lebih baik…Saya juga punya pemahaman yang kurang tentang agama, Namun saya mempelajari sejarah Ulama Kita Terdahulu (KH. ASYARI, KH. AHMAD DAHLAN, SYEKH YUSUF) bagaimana mereka belajar agama berpuluh tahun dan mereka belajar langsung pada ahlinya. Dari segi waktu Ulama ini lebih dahulu mempelajari agama. Saya yakin mereka punya pemahaman yang cukup dan sumber belajar yang valid serta jarak waktu dengan awal islam itu ada dekat, Sehingga semakin meyakinkan saya bahwa mereka ini ULAMA apa yang disampaikan penuh dengan KEBENARAN dari ALLAH, SWT. Namun pada akhirnya kita tak boleh menyalahkan siapa, karena Sesungguhnya Kebenaran datang Allah dan Milik Allah.

  134. Alhamdulillah… al-quran tdk mengenal SUNI maupunSYIAH tdk mengenal SALAFI ataupun yg lainnya..
    Mudh2an di hati kita semua tdk ada yg merasa yg paling benar..

    Maha suci ALLAH dari segala firman NYA

  135. Siapakah Salaf?
    Salaf menurut para ulama adalah sahabat, tabi’in (orang-orang yang mengikuti sahabat) dan tabi’ut tabi’in (orang-orang yang mengikuti tabi’in). Tiga generasi awal inilah yang disebut dengan salafush sholih (orang-orang terdahulu yang sholih). Merekalah tiga generasi utama dan terbaik dari umat ini, sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam,”Sebaik-baik manusia adalah generasiku, kemudian generasi sesudahnya kemudian generasi sesudahnya lagi.” (HR. Ahmad, Ibnu Abi ’Ashim, Bukhari dan Tirmidzi). Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam telah mempersaksikan ’kebaikan’ tiga generasi awal umat ini yang menunjukkan akan keutamaan dan kemuliaan mereka, semangat mereka dalam melakukan kebaikan, luasnya ilmu mereka tentang syari’at Allah, semangat mereka berpegang teguh pada sunnah beliau shallallahu ’alaihi wa sallam. (Lihat Al Wajiz fii Aqidah Salafish Sholih dan Mu’taqod Ahlis Sunnah wal Jama’ah, Dr. Muhammad Kholifah At Tamimi)
    Wajib Bagi Kita Mengikuti Jalan Salafush Sholih
    Setelah kita mengetahui bahwa salaf adalah generasi terbaik umat ini, maka apakah kita wajib mengikuti jalan hidup salaf?
    Allah telah meridhai secara mutlak para salaf dari kaum muhajirin dan anshor serta kepada orang yang mengikuti mereka dengan baik. Allah Ta’ala berfirman yang artinya,”Orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam) dari golongan muhajirin dan anshar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah ridha kepada mereka dan merekapun ridha kepada Allah dan Allah menyediakan bagi mereka surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya selama-lamanya. Mereka kekal di dalamnya. Itulah kemenangan yang besar.” (At-Taubah: 100). Untuk mendapatkan keridhaan yang mutlak ini, tidak ada jalan lain kecuali dengan mengikuti salafush sholih.
    Allah juga memberi ancaman bagi siapa yang mengikuti jalan selain orang mukmin. Allah Ta’ala berfirman yang artinya,”Dan barangsiapa yang menentang Rasul sesudah jelas kebenaran baginya, dan mengikuti jalan yang bukan jalan orang-orang mukmin, Kami biarkan ia leluasa terhadap kesesatan yang telah dikuasainya itu dan Kami masukkan ia ke dalam Jahannam, dan Jahannam itu seburuk-buruk tempat kembali.” (An-Nisa: 115). Yang dimaksudkan dengan orang-orang mukmin ketika ayat ini turun adalah para sahabat (para salaf). Barangsiapa yang menyelisihi jalan mereka akan terancam kesesatan dan jahannam. Oleh karena itu, mengikuti jalan salaf adalah wajib.

  136. Maaf, admin.. Kami kurang setuju dengan kata “ku mau menghormati orangtuaku meskipun dianggap sebagai “kedurhakaan” kepada Tuhan.” sepertinya kurang enak untuk di dengar, mohon untuk diganti atau juga dihapus…. Terima kasih

  137. Mau manhaj apapun. Kita satu, muslim, yang menyembah Alloh ta’ala, rosul kita Muhammad saw. Titik. Alloh harga mati. Dan hanya padaNya kita kembali. Saudaraku, jangan sampai kaum kafir tertawa senang karena perpecahan ini. Kita muslim.

  138. Selama tidak murtad dari iman dan islam, selama kita muslim terlebih bisa mukmin, lalu apa masalahnya….
    Kita sudahi yg saudara saudara yang sangat ana cintai…
    Bersatu karena Alloh.

  139. Agak naif kalau kita menganggap filsafat itu haram, dan yang berfilsafat bisa dianggap sebagai kafir. Kalau kita mau menengok masa emas peradaban Islam, kita akan melihat peradaban itu diwarnai lonjakan ilmu pengetahuan dan serangkaian penemuan. Akan sulit kita mensaksi-matai tumpah-ruah itu tanpa keterlibatan filsafat dan filsuf.

    Jadi, agak mengherankan bagi saya ketika di satu sisi kita membanggakan masa-masa itu tetapi sekaligus mengutuk unsur penting pembangunnya. Yang kita mau itu, apa sih sebenarnya? Nostalgia?

  140. Semua sudah jelas. “Salafy” itu tidak sama dengan salaf. Para salaf kehidupannya jelas menjadi generasi terbaik. menjadi Salaf bukan hanya sebuah pengakuan dan anggapan diri atau kelompok tertentu. Saya pernah belajar bersama “salafy”. Jangan merasa bangga anda yang mengaku Salafy, karena Salafy bukan Salaf. Kelompok Salafy tidak menjamin bahwa anda kelompok yang paling benar. Generasai Salaf yang sudah dijamin masuk Syurga saja tidak pernah ada riwayat menggebar-gerborkan dirinya ahli syurga dan mengganggap paling benar dan merendahkan orang lain

  141. Ceritanya panjang tapi yang komen lebih panjang lagi he..he..he……..Ngomong-ngomong internet yang buat nulis komen yang panjang panjang ini masih numpang atau punya sendiri?

  142. Bismillah. Setiap langkah kita merujuk kepada Al Quran & Hadits serta Ulama Yang Benar sehingga bisa terwujud satu pemikiran, satu lisan & satu langkah yaitu Islam yang Kaffah

  143. itu adalah benar dan sgt hak merujuk kpd alquran hadist yang penting kita tetap percaya & yakin akan adanya allah swt yg wajib disembah dengan panduan alquran hadist serta sunnahnya yang benar2 sesuai syariat islam..tidak ada yg aneh2 .tidak merasa diri sy lah yg paling benar paling baik paling suci dgn manzhab yg sy jalani…lebih penting lg kita jalani ibadah dgn ihklas tulus semata mengharap ridhonya…belum tentu org yg mngatakan manzhab aku yg pali benar dan pasti msk syurga dan meninggal dlm keadaan islam…krn takdir hidup mati sdh allah swt tentukan..afwan atas apa yg sy tuliskan..wallahu a’lam bissawab….

  144. Assalamualaikum Warahmatullahi wabarakatu.

    Apakah artikel diatas sudah benar. Jangan menggabungkan dua wacana berbeda. Hal ini bisa membuat bingung khalayak ramai. Meninggalkan salafy yang secara tegas anda katakan memiliki ketidaksepahaman dengan anda. Mungkin itu benar dan saya juga bukan orang salafy. Tapi apakah sopan menuliskan kata “aku sudah meninggalkan salafi, saya sudah tak gila lagi. Celanaku sudah tak jingkrang lagi”. Apakah iya celana jingkrang ajaran salafy?? Banyak hadist shohih yang mengajarkan celana diatas mata kaki. Dan uraian anda diatas menegaskan bahwa Gila mengenakan celana jingkrang dan seakan akan celana jingkrang adalah hal haram dan aliran sesat jika di nilai dari tulisan anda.

  145. Banyak yg keblinger dan gagal faham dengan istilah salafy namun tidak faham dengan hakekatnya. banyak yang bingung dan tidak bisa membedakan mana yg manhaj salaf (salafy) dan mana yg disebut salafiyyin. mana yg merupakan ajaran mana yg oknum. Padahal para ulama sudah menjelaskan bahwa salafy itulah islam itu sendiri. jadi tidak ada satu orangpun yg berhak memasukkan atau mengeluarkan seseorang dari salafy. Jadi saya yakin, sebenarnya masbro tetaplah seorang salafy.

    Namun terkadang pengakuan saja tdk cukup, akan ada ujian demi ujian yg datang. Lalu apakah kita dibiarkan saja mengaku beriman, tanpa ada ujian dan tantangan? Jangan hanya karena kita tdk bersusah payah dan berkorban dalam menghadapi ujian lalu menyalahkan manhaj yg mulia ini? Apakah yg engkau cari ridho Allah atau ridho manusia?

    Kita kadang kurang bersabar, menjadilkan kenyamanan sebagai standart kebenaran. naudzubillah. Mencari ridho manusia adalah sesuatu yg mustahil, maka seharusnya ridho Allah yg kita raih.

  146. Min, saya cuma ngingetin, itu cerita, atau kisah sesungguhnya
    hati hati tebarin tulisan

    kalau dusta, antum panen dosa jariyah

  147. Menuntut ilmu yang ikhlas, lillahi ta’ala. Terus menuntut ilmu, yang ikhlas lillahi ta’ala. Nanti juga akan menemukan salafi itu yang seperti apa. Walhamdulillah, sy masih terus mengikuti kajian ustadz salafi seperti Askari, Abu Hamzah, Afifuddin as Sidawi, Mukhtar, Luqman Ba’abduh, dan Muhammad as Sewed. Kajian mereka juga soft kpd masyarakat awam. Dan penuh hikmah. Walhamdulillah.

  148. Sebenarnya salafi ini bagus niatnya, tapi kok makin kesini makin ekstrim, saya percaya masih ada yang baik di salafi, tapi doktrinnya itu lo, bikin orang berpikir hitam putih, merasa benar sendiri, makin kesini saya liat makin aneh, sesama salafi saling tahdzir,

    Saya besar dilingkungan Muhammadiyah, sekolah di Al irsyad, sempat coba2 salafi, ikut2 ruqyahnya tarbiyah pks, tp justru saya menemukan esensi di nu, kalian2 yg tiap hari bilang nu bidah dst, serta dgn sebutan2 yang bernada buruk, hati2lah kalian awas kualat, krn mau tak mau, suka tak suka, indonesia diperjuangkan oleh para habaib dan kyai…

    Kalo anda mencari makna agama sesungguhnya, belajar ke nu mas, kalo tidak akan terjebak oleh pemahaman agama ysng bersifat hanya seremonial saja, jadilah islam yang suka mendikte orang lain, lalu me neraka2kan sodaranya, padahal islam itu rahmat, terjebak oleh syariat, padahal gak tau makna dibalik itu aturan dan hukum yang Allah berikan, lalu sok suka menghakimi yang tidak sholat, dst…

    Beragama dan berislam jangan hanya pada tataran aturan saja, tapi juga ke intinya, yaitu kepada tataran nilai, makna, dan substansinya…

    Ahlussunnah sekarang terbagi dua, 1 golongan yang bermanhaj salaf, tekstualis, menolak takwil, taqlid madzhab, dan tasawwuf, sebaliknya, golongan yang berakidah asyariyah, berMadzhab dan bertasawwuf…

    Silahkan anda coba dua2nya lalu pilih yang mana yang menurut anda cocok, jangan mengatakan anda taqlid, taashub, dan hizbi, kalo anda sendiri setiap hari melakukan itu kepada kelompok anda…

  149. saya salafi mas. tapi alhamdulillah sampai sekarang masih terus istiqamah dengan salafi dan In Syaa Allah seterusnya akan begitu. yang saya cari hanya kebenaran bukan pembenaran diri sendiri dengan mengedepankan hawa nafsu meskipun terkadang ketika saya tau itu benar dan sesuai dalil lalu saya harus meninggalkannya dengan penuh sesak didada saya mencoba ikhlas. intinya tuh sami’na wa atho’na.

  150. Assalamualaikum…saudaraku seiman yg dirahmati Allah…..semoga antum semua berada dijln yg diridhoi Allah…disini kita tdk bisa memastikan saya yg benar dan siapa yg salah, semua tdk bisa memastikan itu semua Allahlah yg maha tau mana yg diridoi Allah dan akan mendapat rahmat Allah yaitu syurga….disini saya berpesan jagalah persatuan umat islam jgn terpecah belah dan jangan menyerang haroqoh yg berbeda dari apa yg kita imani, hormati dan jgn menunjuki kearoganan kita itu akan memperburuk persatuan umat islam. Belum tentu apa yg kita anggap benar, benar disisi Allah dan apa yg kita anggap salah ternyata benar di disisi Allah…jgnlah membidAh saudara sesama muslim…Assalamuaikum

  151. Pantes di Timur Tengah saling bunuh..
    Ajarannya mengklaim saling benar sendiri.sesama muslim difitnah thogut,bidah dkk..
    Mereka pikir surga mereka yang punya
    Urusan itu salaf kek sunni kek qt uda sepakat Al Qur’an dan hadits Sahih adalah pegangan…urusan siapa yang paling bener mengenai mazhab itu gag perlu diperdebatkan..yang penting bagaimana islam ini menjadi solusi bagi keselamatan dunia akhirat..to qt masuk surga bukan perkara mazhabmu apa??tapi berapa banyak amalmu/kebaikanmu!!!
    To surat Al Baqarah ayat 62, Al Maidah 69 dsb berbicara mengenai perbedaan agama/pluralisme

  152. Secara umum filsafat itu berpikir lebih dalam, lebih jauh dan lebih hakiki tentang suatu hal.

    Islam sangat mendukung filsafat. Karena dengan filsafat, manusia diajak untuk berpikir (sesuai perintah Allah SWT) dan ujung-ujungnya akan kembali membuktikan kuasa Ilahi.

    Justru yg membenci filsafat hanyalah sekte yg baru lahir yaitu wahabi/salafi. Dengan jargonnya “kembali ke Al Qur’an dan As Sunnah” karena melihat Islam sudah ‘tercemar’.
    Mereka ingin memurnikan Islam

    Jargonnya terkesan indah dan ada benarnya. Namun, disitulah letak kesalahannya. Memahami kedua warisan Rasulullah tersebut secara kontekstual dan kaku. Tanpa berpikir jauh kenapa firman dan sunnah tersebut turun. Lebih parah lagi kalau mereka menafsirkannya seenaknya saja.

    Salaf artinya mengikuti pemikiran atau syariat generasi awal para sahabat. Secara tidak langsung ingin mengatakan bahwa keempat imam besar yg diyakini sebagain besar ummat Islam adalah tidak ada artinya karena sudah tercemar. Paling tidak oleh filsafat dan pemikiran lainnya.

    Namun sesungguhnya mereka hanya ingin menyembunyikan ketidakmampuan mereka dalam menafsirkan Alquran dan Assunah yg terkesan tekstual dan kaku. Karena ketika tafsiran mereka bertemu dengan filsafat maka mereka akan kalah telak. Pemikiran mereka sunggguh pendek. Sebut sumbu pendek.

    Sekte wahabi/salafi metode pengajarannya beda dengan yg ajaran Islam secara umum. Yaitu monolog dan penuh dengan doktrin satu arah. Tidak terbuka dengan diskusi karena menurut mereka akan membuka debat yg katanya perbuatan sia sia. Kalau diperhatikan di setiap tausiah, ketika sesi tanya jawab maka metode mereka biasanya pertanyaan diberikan dalam secarik kertas. Tentu saja untuk menghindari debat. Kenapa menghindari debat? Tentu saja menutupi kelemahan mereka tentang ilmu mereka yg mereka dapat hanya dari doktrin ustad sebelum mereka.

  153. ﷽ , sesungguhnya engkau tidak saja meninggalkan al jamaah salafi namun juga meninggalkan jalannya AhlusSunnah wal Jamaah jalannya orang2 yg kokoh diatas sunnah Nabi ﷺ . Semoga اللهُ ﷻ memberi mu hidayah dan juga kepada ku hingga hari akhir nanti. آمين

  154. Pertanyaan untuk para Salafi:
    1. Apakah kalian yang memakai gamis lebih beriman daripada orang Jogja, hanya karena orang Jogja memakai batik?
    2. Bagaimana cara kalian menutup pabrik minuman keras yang dilegalkan negara? dengan kumpulkan massa lalu paksa tutup atau dengan menutupnya secara legal (seperti ibu Risma menutup Dolly) namun harus menjadi pejabat dan berpolitik.
    3. Mengapa kalian tidak pernah terlibat dalam partisipasi sebagai warga negara? padahal kalian lahir dari rahim secara tidak langsung keamanan kalian dijamin oleh negara.
    4. Apakah dengan mendakwah-kan Islam berarti menerapkan budaya Arab juga?
    5. Apa perbedaan Arabisasi dengan Islamisasi menurut kalian?
    6. Apakah menurut kalian budaya Arab adalah budaya terhebat hanya karena Islam turun di sana?
    7. Menurut kalian, jika Islam didakwakan di Jepang, apakah baju kimono khas budaya Jepang harus diganti dengan gamis?
    8. Sejauh apa kalian mengetahui tentang Pengadilan Agama, Departemen Agama dan Kantor Urusan Agama serta Majelis Ulama Indonesia?
    9. Mengapa kalian identik dengan teroris?
    10. Mengapa kalian disebut “Ultra-Conservative” padahal jika berbicara Muhammadiyah, Muhammadiyah juga “Ultra-Conservative” namun hanya dalam tataran akidah dan hukum. Muhammadiyah juga non-mazhab seperti kalian. Muhammadiyah juga tanpa Qunut seperti kalian. Lantas apa yang membedakan kalian dengan Muhammadiyah? Siapakah yang dirasa lebih mampu membawa perubahan positif kepada Indonesia?
    11. Jika PKI dahulu saja punya GERWANI, apa yang kalian punya untuk memperdayakan kaum perempuan?
    12. Mengapa kalian tidak pernah bersekolah atau menye-kolah-kan anak di lembaga pendidikan berbasis Negeri?
    13. Apabila kalian meng-haram-kan Filsafat, lalu bagaimana bisa muncul Filsafat Islam?
    14. Bagaimana sebuah komputer tercipta tanpa Algoritma (Al Khawarizmi)? Jika kalian mengharamkan Filsafat di mana Al Khawarizmi adalah Filsuf Islam.
    15. Bagaimana Al Biruni (Filsuf Islam) mampu menghitung diameter bumi apabila kalian mengharamkan Filsafat?

  155. Saya baca komen2 disini.. islam itu kan 1 yah.. Tuhannya jg sama.. kenapa sesama islam yg berbeda aliran saling menyerang? Berpendapat boleh, tp klo menyerang apa dianjurkan sama rasul? Agama saya islam jg, tp saya miris liat yg komen saling menjatuhkan.. klo pun ingin berpendapat gunakan bhsa yg baik yg dpt membuat org untuk berpikir bahwa islam itu baik sehingga org2 jadi merasa nyaman dengan penjelasan yg diberikan…

  156. Oke baik. Setelah membaca artikel ini plus its comments… Yup. Saya jadi ngerti ttg salafi.. Makasih loh… Ya.. Makasih telah membuat saya mantap untuk meninggalkan apa yang saya bingungkan. Thankyou all.. Saya ada di jalan yang sama dgn Mas Anggun.

  157. Bismillahirrahmannirrahim
    Maaf kpd semuanya saya mau sdkt bagi cerita pengalaman pribadi yang insya allah benar.
    Saya adalah orang yang baru belajar Islam. Usia 41 thn, saya memiliki seorang abang kandung (plg tua/sulung) dan sy putra ke 5 dari 7 bersaudara.
    Latar belakang keluarga kami dahulunya hny islam kebanyakan (mksdnya umum), suatu hari abang sulung sy mendadak mengajak kami untuk berislam secara kaffah, maksudnya menjalankan islam sesuai dengan syariat Rasulullah shalallahu’alaihi wassalam yang dilanjutkan oleh para sahabat, kemudian setelahnya dan setelahnya (abang saya menyebutkan salah satu hadits) dan mengikuti generasi salafussoleh.
    Ternyata abang sudah belajar lebih dulu dari seorang ustaz di daerah kami yang sekaligus mendirikan pondok pesantren salafy. Saya merasa tertarik dan mencoba belajar kepada ustaz tsb.
    Singkat cerita saya suatu hari silaturrahmi datang ke rumah abang (kebetulan dia tinggal di komplek pondok tsb), setelah shalat isya berjamaah di masjid pondok saya dijamu di rmhnya. Saya mengajukan pertanyaan kepada abang.
    “Bang, haruskah kita bermanhaj salafy” dengan bijak dan wajah dihiasi senyuman abang menjawab : “Tentu dik, karena manhaj itu yang dapat menyelamatkan kita dari azab api neraka. Dimana manhaj itulah yang dijadikan pegangan oleh para ulama (abang sy menyebutkan ulama spt: imam-imam hadits Imam malik, imam syafi’i, imam ahmad dan yang lainnya pokoknya banyak yg disebutkannya).
    Maaf ada kendala…

  158. Abang sy menambahkan : “Sesungguhnya dakwah salafiyah telah mengakar kokoh dalam sejarah. Dia bukanlah dakwah yang baru lahir kemarin, dia ada sejak zaman Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bahkan sejak zaman para nabi sebelumnya. Oleh karena itu, ushul dan kaidah dakwah salafiyah tidak diambil dari akal dan ijtihad serta istihsan (anggapan baik) manusia, akan tetapi diambil dari sumbernya yang suci yaitu al-kitab dan as sunnah. ”
    Dengan perasaan kagum thd abang saya tsb (karena dia hanya tamatan sekolah umum setingkat sma kalo dulu, kok bs menjelaskan demikian fasih). Bahkan dia mengutip perkataan imam syafi’i : “Tinggalkan pendapatku jika menyelisihi hadits”
    Dengan rasa ingin tahu yang lebih tinggi saya berkata : “Dari keterangan abang tadi bahwa kita tidak boleh membuat hukum, melaksanakan sesuatu tanpa ada dalil yg jelas menerangkannya, apa begitu yang saya tangkap.”
    Dengan senyum semakin lebar dia menjawab, “ya benar” bahkan dia menambahkan : “itulah ciri-ciri salafy”
    (Dengan semangat yang makin besar “ini benar-benar ini islam yg saya cari dlm hati sy). “Kalau begitu bang, tunjukkan dengan jelas kepada saya dalil tentang bolehnya kita mengaku “saya salafy”
    Maaf bukan mau buat cerita bersambung… Karena berapa banyak yg hrs di tulis untuk mewakili sebuah peristiwa. Sekali lg maaf…

  159. Kemudian abang sy menjawab : “Itu gini dik, salafi (maaf pakai -i, ada maksudnya) itu hanya penyebutan saya adalah pengikut salaf.” salaf..i, kata -i spt penyebutan bukhari artinya berasal dari bukhara…”
    Dengan sedikit agak kecewa atas jawaban abang saya tadi karena tidak spt bayangan awal sy mendapatkan jawaban dgn logika bukan dengan dalil. Kalo dgn logika bukannya mahir tapi itu kebiasaan sy dahulu yang saya coba mulai tinggalkan. Tapi saya tetap bertanya: bukankah tadi abang yg bilang bahwa orang yg mengaku dirinya salafi lebih mengutamakan dalil ketimbang akal.”
    Seperti tersadar telah diingatkan dia meminta maaf dan berkata : “kalau dalil secara rincinya abang belum banyak dan fasih betul menjelaskannya.” Sebaiknya kita tanya aja langsung pada ustaz A” selaku pimpinan pondok tersebut. Singkatnya kami lsg menuju kerumah beliau yang tdk bgt jauh dari rumah abang.
    Sebelum sampai kerumahnya kami berjumpa dgn salah satu santri yg baru keluar dari masjid menuju asramanya, santri tersebut mengucapkan salam dan bertanya : “Mau kemana bapak berdua”. Setelah membalas salam abang saya lalu menjawab : “Mau menjumpai ustaz A.”
    Kemudian santri tsb berkata : Ustaz sdg keluar kota (ibu kota prov) dalam rangka mengurus paspor untuk keberangkatan salah seorang adik beliau ke sebuah negara di Timur tengah
    Seketika langkah kamipun terhenti..
    Maaf jeda lg…..

  160. Setelah tau tujuan mau kerumah ustaz A tidak terlaksana sy pun mengajak abang lsg plg.
    Tetapi abang malah menahan langkah kaki sy dengan berkata : “Kalo gitu kamu aja lah (menyebutkan nama santri tsb) yang membacakan kitab soalnya bapak ini ada yg mau di tnykan, kamu lah yg menerangkan sekalugus dari kitab itu. Kemudian kami di bw ke maktabah (perpustakaan) yang letaknya di sblh mesjid. Alhamdulillah selain agak senior (lbh dahulu bergabung) dan pengorbanan abang cukup banyak andil dalam pendirian pondok, semua santri cukup menyegani abang sy terlihat dgn sikap santri tadi tidak membantah.
    Kamipun berada dalam maktabah…
    Rehat sejenak…

  161. Hati saya kembali gembira setelah berada di dalam maktabah. Melihat begitu lengkapnya koleksi kitab yang ada, dari kitab-kitab hadits, kitab fiqih, kitab tafsir dan kitab-kitab ulama dahulu hingga terkini (lengkap deh pokoke’) dengan begitu insya allah pertanyaan sy bs terjawab.
    Abang saya langsung memulai pembicaraan kepada inti pertanyaan kepada santri tsb (namanya ihsan).
    “Tolong ihsan tunjukkan kepada bpk ini keterangan bahwa bolehkah kita mengatakan saya salafy”
    Santri itupun mengambil salah satu kitab (asli teks arab) santri itupun mulai membacakannya, sayapun menyimak dan memperhatikan dan membuat catatan kecil karena kebetulan ada pena dan beberapa lembar hvs. Berikut yang saya tangkap dari “makna” karena begitu panjangnya uraian santri tsb.
    Diawali dari : ….
    Maaf di potong lg…

  162. “Dakwah Salafiyah Menyeru Kepada Asal Dan Rukun Yang Paling Mendasar Yaitu Kepada Tauhid Dan Memperingatkan Dari Kesyirikan, Karena Dakwah Salafiyah Adalah Lanjutan Dari Dakwah Para Nabi.”
    “Dakwah Salafiyah Menyeru Kepada Ittiba (Mengikuti) Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam Saja Secara Lahir Dan Batin.”
    “Dakwah Salafiyah Melakukan Tasfiyah (Pemurnian) Terhadap Islam Dari Semua Kebid’ahan, Khurafat, Kerancuan, Pemikiran Sesat Dan Falsafah Yang Tidak Diterangkan Allah.”
    Dakwah Salafiyah Mengajak Kaum Muslimin Mengikuti Contoh Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam Bekerjasama (Ta’awun) Dalam Kebaikan Dan Taqwa, Tidak Mengajak Para Ahli Bid’ah Dan Hizbiy (Orang Partai).
    Alhamdulillah saya terkagum-kagum dari kecakapan santri ini membaca kitab (teks arab asli) padahal usianya msh menginjak usia remaja.
    (Sebenarnya dalil ayat dan hadits banyak di utarakan tapi mungkin gak bs saya cantumkan untuk menyingkat, tapi ada beberapa yg akan sy cantumkan).
    “Maaf dik Ihsan yang saya tangkap dari uraian adik td tidak disebutkan bahwa kita boleh mengatakan saya salafy. Penjelasan adik yg saya terima adalah bahwa salafy yang dimaksud adalah pekerjaannya (sifat/kt kerja) bukan kata benda (objek), artinya kalau boleh saya simpulkan salafy adalah jalan (manhaj) bagi orang yang mengikuti generasi yang tiga (sahabat, tabi’ in dan atbaut tabi’ in) dimana ciri mereka adalah orang yang berpegang kpd Al qur’an dan As sunnah. Tidak ada penyebutan makna saya adalah salafy.”
    Abang saya pun membenarkan, uraian kamu terlalu melebar kalo tentang itu udh pernah saya sampaikan.”
    Lalu santri itu berdiri dan mencari kembali kitab yang lain, kembali ke tempat semula dengan beberapa kitab (ada 2 atau 3 kitab)
    Kalo tentang itu pak saya akan bacakan kitab ini ( kitab karya ulama….)
    Jeda dulu lg ya…

  163. Syaikh Al-Allamah Shalih Fauzan Al-Fauzan beliau ditanya apa itu Salafiyah? Apakah wajib menempuh manhajnya dan berpegang dengannya ?
    Beliau menjawab : “As-Salafiyah adalah menempuh manhaj salaf dari kalangan sahabat, tabi’in dan generasi yang utama dalam sisi aqidah, pemahaman dan akhlaq, dan wajib bagi setiap muslim untuk menempuh manhaj ini”.
    Syaikh Al-Fadhil Ali bin Nashir Al-Faqihi
    “Mereka adalah orang-orang yang mulia dari kalangan ahli ilmu dan yang lainnya membolehkan penggunaan gelar “salafi atau salafiyah atau salafiyin” dan yang dimaksud adalah orang yang menempuh manhaj salaf dan jalan mereka.”
    Demikianlah lebih kurang isi (makna) dari penguraian santri tersebut. Alhamdulillah saya semakin tercerahkan dengan penjelasan tersebut.
    Kalau demikian saya mencoba mengutarakan kesimpulan saya “Siapa saja muslim yang mengikuti Al qur’an dan sunnah Rasullullah Sholallahu ‘alaihi wassalam dalam dia beramal sehari-harinya dan jika tidak ditemukannya dalil yang menerangkan misal ada sebuah perbuatan yang dilakukannya tidak ditemukan dalam Al qur’an maupun Al hadits baru merujuk kepada sunnah sahabat atau dalil-dalil lainnya yang dijelaskan oleh ulama-ulama hadits berarti dia sudah boleh disebut sebagai salafy atau salafiyyun (orangnya), walaupun dia sendiri, bukan begitu bang” tanya saya kepada abang.
    Abang tidak langsung menjawab melainkan sambil agak mengerenyitkan kening begitu juga santri tersebut terlihat agak berubah air wajahnya.
    Setelah beberapa saat abang menjawab “Ya, tapi di zaman sekarang semua mengaku berpegang teguh kepada Qur’an dan sunnah dan mengikuti para sahabat sambil menyebutkan nama-nama (ormas maupun kelompok islam) termasuk salafy saja itu terpecah menjadi 3 kelompok sekarang (abangpun menyebutkan pecahan kelompok tsb berikut sejarah singkatnya) makanya kita harus berhati-hati dalam memilih.” Demikian abang mengakhiri perkataannya.
    Jeda lg yaa..

  164. Perasaan dan sikap saya yang awalnya gembira berangsur menurun, tetapi kemudian saya berkata : “Bang bukankah tadi dalam keterangan yang telah dibacakan dari ulama-ulama tersebut bertujuan untuk memudahkan bukan untuk menyulitkan kita, yang saya terima tadi rasanya sudah terang dan jelas dan tinggal melaksanakan apa lagi yang kurang”
    “Begini pak, (giliran Ihsan santri tersebut membacakan hadits)
    “Dan demi jiwa Muhammad yang berada di tangan-Nya, sungguh akan berpecah-belah ummatku menjadi 73 (tujuh puluh tiga) golongan, hanya satu (golongan) masuk surga dan 72 (tujuh puluh dua) golongan masuk neraka.’ Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam ditanya, ‘Wahai Rasûlullâh, ‘Siapakah mereka (satu golongan yang selamat) itu ?’ Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, ‘al-Jamâ’ah.” maka dari keterangan hadits tersebut bahwa islam itu nantinya terpecah menjadi golongan golongan dan yang selamat itulah al jamaah”, kemudian mengutip perkataan
    Imam Ibnul Qayyim rahimahullah berkata, “Hal ini disebabkan karena jalan menuju Allâh Subhanahu wa Ta’ala hanya satu. Jalan itu adalah ajaran yang telah Allâh Azza wa Jalla wahyukan kepada para rasul -Nya dan Kitab-kitab yang telah diturunkan kepada mereka. Tidak ada seorang pun yang bisa sampai kepada-Nya tanpa melalui jalan tersebut. Sekiranya ummat manusia mencoba seluruh jalan yang ada dan berusaha mengetuk seluruh pintu yang ada, maka seluruh jalan itu tertutup dan seluruh pintu itu terkunci kecuali dari jalan yang satu itu. Jalan itulah yang berhubungan langsung kepada Allâh dan menyampaikan mereka kepada-Nya.”
    Dilanjutkan dengan membacakan ayat “Dan barangsiapa menentang Rasul (Muhammad) setelah jelas kebenaran baginya, dan mengikuti jalan yang bukan jalan orang-orang Mukmin, Kami biarkan dia dalam kesesatan yang telah dilakukannya itu dan akan Kami masukkan dia ke dalam neraka Jahanam, dan itu seburuk-buruk tempat kembali.” [an-Nisâ’/4:115]
    Kemudian membacakan hadits lain :
    “…Sungguh, orang yang masih hidup di antara kalian sepeninggalku, maka ia akan melihat perselisihan yang banyak, karenanya hendaklah kalian berpegang teguh kepada Sunnahku dan Sunnah para Khulafa-ur Rasyidin. Peganglah erat-erat Sunnah tersebut dan gigitlah dengan gigi geraham kalian. Dan jauhilah oleh kalian setiap perkara yang baru (dalam agama), karena sesungguhnya setiap perkara yang baru adalah bid’ah, dan setiap bid’ah adalah sesat.”
    Sekali lagi saya merasa kagum dengan santri ini. Kepandaian hafalan dan ingatannya dalam menyampaikan Al qur’an dan Hadits.
    Saya mencoba memahami ayat dan hadits yang telah dibacakannya berikut perkataan ulama yang telah disampaikan, Alhamdulillah… saya semakin tercerahkan, saya berkata “maaf sepertinya belum ada keterangan yang menyampaikan boleh tidaknya kita mengaku saya salafy, hubungan keterangan pertama dan yang barusan tadi semakin memperkuat bahwa kata Salafy yang di maksud adalah kata kerja maksudnya perbuatan atau pekerjaan orang-orang yang mengikuti jalan (manhaj) orang terdahulu dari generasi setelah Rasulullah Sholallahu ‘alaihi wasalam yakni para sahabat kemudian tabi’in, kemudian tabi’it tabi’in dan generasi berikutnya sesudah generasi itu yang mengikuti mereka dengan baik diantaranya disebut kalangan ulama (ahli fiqih, hadits, syariat dan yg lainnya) termasuk kalangan umum seperti kita orang awam yang menghindari perbuatannya dari perbuatan bid’ah beserta turunannya seperti perbuatan khurafat dan takhayul bukan begitu maksudnya bang”.
    Maaf jeda lagi…

  165. Kali ini abang saya angkat bicara, “Apa yang telah disampaikan oleh Ihsan dari awal tadi itu semuanya pandangan secara umum, akibatnya dik setiap orang bahkan setiap kelompok islam yang juga telah abang sebutkan tadi merasa mereka telah melakukan amal dan perbuatan sholeh dan mengaku-ngaku dia salafy banyak itu… (suara abang agak meninggi) padahal mereka hanya mengaku-ngaku saja.”
    Dengan keterangan tersebut saya jadi penasaran (kenapa bisa berlainan pandangan antara saya dan abang padahal penjelasan yang mereka sampaikan sendiri sudah jelas dasar dan bagaimana kita harus bersikap). Tetapi saya kemudian bertanya :
    “Lalu apakah harus ada tolak ukurnya seseorang baru dikatakan salafy ?”
    “Tentu ada dong, yang pertama dari amal perbuatannya setiap hari seperti dari cara dia berpakaian seperti yang kau tengok abang berpakaian, ini bukan mau abang tapi ini pakaian yang dicontohkan menurut sunnah maka abang memakainya (memakai jubah dan celana di atas mata kaki). Kemudian yang lain, ketika dia shalat dia tidak hanya melakukan sembarangan gerakan shalat kecuali dengan dalil hadits dari yang di ambil sumbernya dari kitab ulama-ulama (seperti sifat shalat Nabi karya syaikh al albani) dan yang lainnya setelah itu kita lihat keistiqomahannya ketika dia mengamalkannya karena boleh jadi dia nanti tidak lama atau setengah-setengah dalam menjalankannya maka orang yang demikian belum dapat dikatakan orang yang mengikuti salaf atau dengan kata lain salafy”.
    Saya menyimak dengan seksama penjelasan abang tadi yang seketika saya bertanya : “Berarti untuk menandai seseorang salafy atau bukan adalah orang yang istiqomah dari cara dia berpakaian, cara dia misalnya berdakwah hanya menyampaikan hadits-hadits yang shohih saja, kemudian dalam cara shalatnya harus sama seperti yang di uraikan oleh syaikh al albani dalam kitabnya, kemudian saya lihat abang beserta sahabat abang yang ada di sini tidak menyekolahkan anak ke sekolah umum melainkan anak-anak mereka dan anak abang hanya langsung di pondokkan di pondok ini tidak di pondok pesantren yang lain, kemudian para wanitanya baik yang gadis, remaja, anak-anak dan para istri jika keluar rumah atau menerima tamu yang bukan mukhrimnya harus menggunakan cadar, (sebenarnya banyak yang saya sampaikan tapi untuk menyingkat) apakah itu maksud abang baru boleh dikatakan dia salafy ?”
    Sekali lg rehat dulu…

  166. Saya tahu arah pembicaraan ini melebar dari pertanyaan awal saya tadi, tapi biarlah dulu untuk sementara maksud abang tidak saya bantah supaya dia tidak tersinggung. Kali ini Ihsan (santri cerdas) tersebut berbicara.
    “Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasalam bersabda :
    “Dijadikan kehinaan dan kerendahan atas orang-orang yang menyelisihi Sunnahku. Dan barang siapa menyerupai suatu kaum, maka ia termasuk golongan mereka.”
    Pertama kali pak, yang harus diluruskan dan diperbaiki adalah ‘aqidah dan manhaj seseorang atau umat Islam dalam meyakini dan melaksanakan agama Islam. Hal ini ditujukan untuk mendapatkan ridha Allâh Azza wa Jalla artinya setelah manhaj diperbaiki lebih dahulu maka mereka baru mendapatkan secara langsung gelar salafy… begitu urutannya”. Saya tersenyum abang mangguk-mangguk. Alhamdulillah kenapa ketika Al qur’an maupun Hadits yang disampaikan melalui lisan santri ini selalu membawa kesejukan dan ketenangan qalbu saya seketika itu juga. Akan tetapi makna sebenarnya dari uraian hadits tersebut dengan kandungan makna yang di sampaikan melalui lisannya sendiri (maksudnya santri tersebut) seperti bertolak belakang termasuk pemahaman yang sama dari abang saya tadi sebenarnya tidak bersesuaian dengan keterangan-keterangan dalil yang mereka keluarkan sendiri semakin rancu.. saya merasa ada sesuatu awal yang ganjil nih tetapi apa ? (maaf saya gak berani mengatakan salah karena saya tidak punya ilmu tentang itu) akan tetapi kerancuan itu kok bisa saya rasakan ya (maaf, tentu kebenaran itu adalah di atas dalil gak boleh main perasaan seperti yang telah saya terima tadi, Saya tahu mereka menganggap saya orang awam dan saya juga menyadari saya ini baru mau belajar ber Islam. “Ya Allah… Ya Rabbi.. hati hamba gelisah mohon petunjuk-Mu” seketika saya berdo’a dalam hati)
    Saya terdiam beberapa saat, sambil menarik nafas dalam-dalam sebanyak 2 kali untuk menenangkan hati, selanjutnya saya berkata : “Bang maaf, saya masih terus mau banyak bertanya sampai jelas nih, masih boleh kan ?”
    Kalau ini mereka berdua mengangguk bersamaan dan abang berkata : “Ayo apa lagi”. ” Apakah seseorang melaksanakan seluruh amal seperti yang abang dan dik Ihsan terangkan tadi berikut istiqomahnya hingga sekarang kita lihat dari pakaiannya sama seperti yang abang kenakan, yang mereka sampaikan saya lihat mereka konsisten dengan dalil Al qur’an menurut pemahaman salafussoleh dan Hadit-hadits yang sohih, contohnya saya menyebutkan nama “salafy ………….” (sengaja tdk saya sebut nama demi kebaikan bersama) berikut “salafy ………….” kalau yang satunya mereka punya media berupa stasiun tv maupun radio sebagai media dakwahnya, nah kan udah sama ni, kenapa abang dan dik ihsan masih menyalahkan mereka lagi. Jadinya saya semakin bingung nih, dari mana saya mulainya mau berislam yang benar”.
    Abang saya menjawab : “Kalo mereka itu menggunakan dalil sebagai “penguat” kemauan atau keinginan mereka bukan mengikuti dalil dulu untuk mengarahkan keinginan dan kemauan kita ya contohnya penyiaran dakwah melalui gambar itu tidak pernah ada dalam contoh Rasulullah dulu maupun di zaman sahabat, hanya ulama mereka yang membolehkan”.
    Wah semakin rumit nih di benak kepala saya, (tapi dari pandangan saya ini bagian turunannya yang lain dari kerancuan yang di timbulkan saya akan terus cermati terus peristiwa, kalimat-demi kalimat yang keluar, akan saya catat di benak saya apa tadi… oh iya pada kalimat “mereka menjadikan dalil sebagai penguat keinginan…” akan saya ingat itu)
    Maaf, jeda lagi ya…

  167. Maaf, saya mau sedikit cerita.
    Pernah suatu hari abang saya beserta anak dan istrinya berkunjung ke rumah orang tua kami (sekitar 3 tahun lewat), akan tetapi jalan yang dilewati bukan jalur yang biasanya melainkan lewat jalan alternatif walaupun sefikit lebih jauh namun bisa lebih santai dijalannya begitu alasasannya, yang saya ketahui putri yang tertuanya memandu mereka dengan aplikasi Google maps atau sejenisnyalah.
    Saya ingat betul itu, namun saya tidak akan membahas itu melainkan saya akan mencari jawaban mengapa kepada orang lain mereka tidak mau menerima alasan (tentang dakwah melalui tv, intetnet dll) tapi kenapa mereka malah menggunakan fasilitas tersebut ? Mengapa jadi halal padahal tadi disebut haram ?
    Ya Allah… kembali hati saya berbisik, Tunjukkan kebenaran yang sesungguhnya kepada hamba…
    Maaf, jeda …

  168. Waktu pembicaraan kami di dalam maktabah tanpa terasa berjalan sangat cepat, saya sempat melirik jam di hp nokia 130 kesayangan saya sudah hampir mendekati tengah malam. Kalau dapat musti ada jawaban tuntas pada malam ini, begitu dalam fikiran saya. Saya membuka kembali pembicaraan yang agak terputus beberapa menit dikarenakan abang menyodorkan kepada kami masing-masing satu gelas air mineral untuk membasahi kerongkongan yang agak kering karena asiknya pembicaraan.
    “Baik bang, insya allah saya menerima dan mengerti segala penjelasan yang telah diuraikan tadi. Hanya pokok masalah utama yang saya pertanyakan itu belum terjawab secara langsung, maksud saya adakah perkataan ulama yang langsung mengatakan boleh “mengatakan saya ini salafy” ? Karena yang abang dan ihsan katakan tadi juga merupakan penafsiran dari perkataan ulama-ulama yang di maksud. Maksudnya gini deh, coba utarakan dalil kita urutkan dari Al qur’an dulu misal dari ayat mana yang menerangkan baru dilanjutkan misal ada hadits yang menjelaskannya baru kemukakan jika ada perkataan ulamanya di ikutkan. (Bersamaan saya selesai mengucapkan kalimat yang terakhir tsb mata saya menangkap ada di salah satu rak buku seperti tafsir ibnu kasir versi berbahasa indonesia, kemudian saya bertanya : “itu seperti tafsir ibnu kasir berbahasa indonesia ya bang ?” Ya betul, jawabnya)
    “Oh iya, yang tadi lanjutkan” sembari mengingatkan.
    “Okelah, ayo ihsan kamu teruskan lagi tapi penjelasan yang tepat dan cepat dan mudah di ingat, perintah abang kepada santri itu.
    Sebentar, jeda dulu lg….

  169. Santri itu memulai dengan membacakan sebuah ayat : “Dan orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk islam) di antara orang-orang muhajirin dan anshar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah ridha kepada mereka dan mereka pun ridha kepada Allah……[Q.S At Taubah 9 : 100] di lanjutkan penjelasan
    “Dari keterangan ayat ini sangat jelas, di pertengahan ayat tersebut menjelaskan bahwa orang yang mengikuti mereka (kaum muhajirin dan anshar) dengan baik akan mendapat ridha Allah, siapa mereka yang akan mendapat ridha Allah yaitu orang yg datang dikemudian hari, maaf pak seperti sekarang kita ini tetapi mereka yang mencontoh generasi ini (kaum muhajirin dan anshar), karena mereka generasi terdahulu (awal) kita hari ini menyebutkannya generasi itu adalah generasi salaf (orang terdahulu).
    Selanjutnya santri tersebut membacakan hadits yang di ambilnya dari salah satu kitab (fathul bari karya imam bukhori)
    “Sebaik-baik ummatku adalah yang orang-orang hidup pada zamanku (generasiku) kemudian orang-orang yang datang setelah mereka kemudian orang-orang yang datang setelah mereka, Kemudian akan datang setelah kalian suatu kaum yang mereka bersaksi padahal tidak diminta bersaksi dan mereka suka berkhiyanat (sehingga) tidak dipercaya, mereka memberi peringatan padahal tidak diminta memberi fatwa dan nampak dari ciri mereka berbadan gemuk-gemuk”.
    Santri tersebut masih melanjutkan, mengambil kutipan di awal hadits. ” “Generasiku (sahabat), kemudian sesudahku (tabi’in), kemudian sesudahku (tabi’ut tabi’in). Jadi kita tinggal mengikuti saja orang-orang yang sudah di jamin rasulullah tadi pak, karena kita mengikuti generasi orang yang terdahulu tadi misal saya Ihsan saya adalah salaf. Saya salaf itu dalam bahasa arabnya SALAFY demikian maksudnya pak” (sambil mengakhiri uraiannya).
    Ups… Tunggu, sepertinya saya mulai menemukan sedikit cahaya, ya.. saya rasa ini dia.. saya yakin… Insya Alllah saya mendapatkan jawabannya…
    Sungguh Maha Besar Engkau dan Maha Terpuji, Allahu Akbar….
    Maaf, rehat sejenak..

  170. Setelah penjelasan santri tersebut abang terlihat manggut-manggut. Tidak ada perkataan yang keluar darinya. Saya mencoba lebih dalam memahami kembali ayat dan hadits yang telah dibacakan dan diuraikan tadi. Berselang 1 atau 2 menit kemudian saya berkata : oh ya bang boleh saya meminjam kitab tafsir ibnu kasir yang saya sebutkan tadi. Abang tidak menjawab melainkan langsung berdiri dan membawakan lengkap kehadapan saya langsung beberapa jilid. Dengan masih mengingat uraian santri tersebut saya langsung mencari jilid tafsir ibnu katsir tersebut pada ayat tadi (Q.S At Taubah 9 : 100). Lalu langsung membaca tafsirannya setelah terlebih dahulu membolak-balik halamannya. Sebelum saya melanjutkan kisah pembicaraan saya, maaf terlebih dahulu saya mencoba menuliskan isi tafsir karya imam ibnu katsir tersebut sebagai tolak ukur dan penjelasan dari makna ayat tersebut yang saya tidak berani menafsirkan sendiri (yang subhanallah……. saya tidak memiliki sedikitpun tentang ilmu tafsir tsb, yang mudah-mudahan kita dapat tambahan ilmu darinya)
    Abu Musa Al-Asy’ari, Sa’id ibnul Musayyab, Muhammad ibnu Sirin, Al-Hasan, dan Qatadah mengatakan bahwa mereka adalah orang-orang yang salat menghadap ke dua arah kiblat bersama-sama Rasulullah Saw.

    Muhammad ibnu Ka’b Al-Qurazi mengatakan bahwa Khalifah Umar ibnul Khattab melewati seorang lelaki yang sedang membaca firman­Nya berikut ini: Orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam) di antara orang-orang Muhajirin dan Ansar. (At-Taubah: 100) Maka Umar memegang tangan lelaki itu dan bertanya, “Siapakah yang mengajarkan ayat ini kepadamu?” Lelaki itu menjawab, “Ubay ibnu Ka’b.” Umar berkata, “Kamu jangan berpisah dariku sebelum aku hadapkan kamu kepadanya.” Setelah Umar menghadapkan lelaki itu kepada Ubay, Umar bertanya, “Apakah engkau telah mengajarkan bacaan ayat ini kepadanya dengan bacaan demikian?” Ubay ibnu Ka’b menjawab, “Ya.” Umar bertanya, “Apakah engkau mendengarnya dari Rasulullah Saw.?” Ubay ibnu Ka’b menjawab, “Ya.” Umar berkata, “Sesungguhnya aku berpendapat sebelumnya bahwa kami (para sahabat) telah menduduki tingkatan yang tinggi yang tidak akan dicapai oleh orang-orang sesudah kita.” Maka Ubay ibnu Ka’b menjawab bahwa yang membenarkan ayat ini”,
    Telah diriwayatkan dari Al-Hasan Al-Basri bahwa ia membaca rafa’ lafaz Al-Ansar karena di- ataf-kan kepada As-Sabiqunal Awwaluna.

    Allah Swt. telah memberitakan bahwa Dia telah rida kepada orang-orang yang terdahulu masuk Islam dari kalangan kaum Muhajirin dan Ansar serta orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik. Maka celakalah bagi orang yang membenci mereka, mencaci mereka, atau membenci dan mencaci sebagian dari mereka. Terlebih lagi terhadap penghulu para sahabat sesudah Rasul Saw. dan yang paling baik serta paling utama di antara mereka, yaitu As-Siddiqul Akbar —khalifah Rasulullah yang pertama— Abu Bakar ibnu Abu Quhafah r.a.

    Lain halnya dengan golongan yang terhina dari kalangan golongan Rafidah (Khawarij), mereka memusuhi sahabat yang paling utama, membenci mereka serta memusuhinya; semoga Allah melindungi kita dari hal tersebut. Hal ini jelas menunjukkan bahwa akal mereka telah terbalik dan kalbu mereka telah tertutup. Maka mana mungkin mereka dinamakan sebagai orang yang beriman kepada Al-Qur’an bila mereka mencaci orang-orang yang telah diridai oleh Allah Swt.?

    Berbeda dengan golongan ahli sunnah, maka mereka rida kepada orang-orang yang diridai oleh Allah, mencaci orang-orang yang dicaci oleh Allah dan Rasul-Nya, memihak kepada orang-orang yang dipihak oleh Allah, dan memusuhi orang-orang yang dimusuhi oleh Allah. Dengan demikian, mereka adalah orang-orang yang mengikuti (Rasul dan sahabat-sahabatnya), bukan orang-orang ahli bid’ah; dan mereka adalah orang-orang yang bertaklid, bukan orang-orang yang memulai. Mereka itulah golongan Allah yang beruntung dan hamba-hamba-Nya yang beriman.
    Maaf saya harus menuliskan agak panjang supaya agak lebih jelas nantinya dan mendapatkan pemahaman yang utuh (lengkap) tidak di penggal atau terpotong-potong.
    Rehat sejenak ya…

  171. Setelah selesai saya menyimak uraian dari santri tersebut dan berikut setelah saya selesai membaca tafsir ibnu katsir Q.S At Taubah 9 : 100 saya dapat tarik kesimpulan, dan saya berkata :
    “Alhamdulillah bang saya sudah semakin jelas dari uraian awal yang semua tadi dan uraiaian yang barusan saja dik Ihsan sampaikan, sepertinya kok lari dari uraian ulama itu sendiri padahal abang dan dik Ihsan yang jelaskan kepada saya tidak boleh menafsirkan sesuatu tanpa keterangan jelas dari para ulama, yang saya sudah yakin dari awal seperti yang juga sudah abang jelaskan bahwa para ulama itu dengan keilmuan yang mereka miliki dan tidak perlu kita ragukan lagi kenapa harus kita tafsirkan lagi. Kita kan tinggal mengikuti saja. Contoh penafsiran dalam Q.S At Taubah : 100 tadi menurut tafsir Imam Ibnu Kasir tidak ada dalam keterangannya yang ada di dalam kitab yang masih saya pegang ini perkataan SALAFY, yang ada penyebutan ahli sunnah (saya membacakan teksnya yang terdapat pada paragraf akhir) “Ahli sunnah adalah mereka ridha kepada orang-orang yang diridhai oleh Allah, mencaci orang-orang yang dicaci oleh Allah dan Rasul-Nya, memihak kepada orang-orang yang dipihak oleh Allah, dan memusuhi orang-orang yang dimusuhi oleh Allah. Dengan demikian, mereka adalah orang-orang yang mengikuti (Rasul dan sahabat-sahabatnya), bukan orang-orang ahli bid’ah; dan mereka adalah orang-orang yang bertaklid, bukan orang-orang yang memulai. Mereka itulah golongan Allah yang beruntung dan hamba-hamba-Nya yang beriman.” kemudian saya berkata : “Maaf saya bulan mau mendebat tetapi kok terdapat keganjilan atau ketidak sesuaian yang dimaksud dalam tafsir dengan yang abang dan Ihsan sampaikan tadi. Kalau ini merupakan pemahaman yang lahir dari penafsiran kok bisa berbeda pemahaman dengan yang barusan aja saya baca, maaf dalam hal ini kalau saya tidak menafsirkan sendiri melainkan saya ikut penafsiran Imam Ibnu Kasir aja langsung, beliau tidak sedikitpun menyebutkan kata Salafy, jadi kan gampang penafsirannya gak rumit kok. Kenapa abang bisa menafsirkan dari ayat ini sebagai dalil untuk membolehkan saya mengaku SALAFY. Sekali lagi maaf bang bukan bermaksud memojokkan abang dan dik Ihsan saya melihat ada pemaksaan dalil dalam hal ini. Ayat tidak menerangkan kepada maksud tersebut tetapi dijadikan hujjah untuk pembenaran perbuatan. Seperti itulah yang saya tangkap keganjilan tersebut,” sambil mengakhiri perkataan saya.
    Hening sesaat pembicaraan…
    (Setelah perkataan saya tersebut, saya sendiri kaget bercampur heran pada diri saya sendiri, kok bisa perkataan tadi meluncur begitu saja dari ucapan saya. Subhanallah… Saya seketika bertasbih mensucikan Allah, “Bimbing lisan dan hati hamba senantiasa ya Allah…” demikian hati saya berbisik)
    Sahabat-sahabat, maaf jeda lagi ya…

  172. Dari keheningan beberapa saat tadi, abang saya kemudian berkata : “Abang paham maksud kamu bahwa dengan perkataan kamu tadi bahwa abang menafsirkan sendiri tanpa penafsiran ulama, begitu maksudnya kan ?”
    “Iya benar bang maksudnya begitu”.
    ” Coba sekarang kamu jelaskan perkataan Syaikh Al bani tentang ketika beliau disoal masalah yang sama, memerintahkan kepada Ihsan. Santri tersebut kemudian memulai berkata :
    nilah dialog yang baik antara Syaikh Albani rahimahullah dengan ustadz Abdul Halim Abu Syuqah pengarang kitab “Tahrirul Mar’ah Fi Ashri Ar-Risalah”.
    Berkata Asy-Syaikh (Albani) : Kalau engkau ditanya apa madzhab kamu, apa yang akan kamu katakan ?
    Dia menjawab : Muslim
    Berkata Asy-Syaikh : Ini tidak cukup !
    Dia berkata : Sungguh Allah Subhanahu wa Ta’ala telah menamakan kita kaum muslimin sejak dahulu, lalu dia membacakan firman Allah Subhanahu wa Ta’ala : Dia (Allah) telah menamai kamu sekalian orang-orang muslim dari dahulu” [Al-Hajj : 78]
    Berkata Asy-Syaikh : Ini adalah jawaban yang benar seandainya kita berada di zaman awal sebelum berkembangnya kelompok-kelompok sesat, dan seandainya kita tanyakan -sekarang- setiap muslim dari kelompok-kelompok yang kita berselisih dengannya secara mendasar dalam aqidah, maka tidak akan berbeda jawabannya dari jawaban ini, semuanya mengatakan baik orang Syi’ah Rafidah, Khawarij, Druze, Nushairiy Al-Alawiy : Saya Muslim, kalau begitu jawaban itu belum cukup untuk saat-saat ini.
    Dia berkata : Kalau begitu saya katakan : Saya muslim yang berada di atas Al-Kitab dan As-Sunnah.
    Berkata Asy-Syaikh : Ini juga tidak cukup.
    Dia berkata : Kenapa ?
    Berkata Asy-Syaikh : Apakah kamu dapatkan seorang dari mereka yang telah kita jadikan contoh mengatakan : Saya muslim dan saya tidak berada di atas Al-Kitab dan As-Sunnah … maka siapakah yang mengatakan : Saya tidak berada di atas Al-Kitab dan As-Sunnah.
    Kemudian Syaikh mulai menjelaskan arti penting tambahan yang kami telah tetapkan yaitu Al-Kitab dan As-Sunnah sesuai dengan pemahaman As-Salaf Ash-Shalih.
    Dia berkata : Kalau begitu saya seorang muslim yang berada di atas Al-Kitab dan As-Sunnah sesuai dengan pemahaman As-Salaf Ash-Shalih.
    Berkata Asy-Syaikh : Jika seorang bertanya kepada kamu tentang madzhab kamu, apakah kamu akan menjawab demikian ?
    Dia berkata : Ya.
    Berkata Asy-Syaikh : Bagaimana pendapat kamu jika kita meringkasnya secara bahasa, karena sebaik-baiknya perkataan adalah yang paling ringkas tetapi mewakili maksudnya, maka kita katakan : Salafiy.”
    Kali ini santri tersebut langsung mengucapkan kalimat dialog tersebut tanpa panduan teks maupun kitab padahal percakapan tersebut dalam bahasa arab. Sekali lagi saya apresiasi kecakapan santri tersebut (“Ya Allah….. semoga Engkau menjadikan ilmu yang dimilikinya bermanfaat kelak bagi umat ini” demikian do’a saya dalam hati.)
    Sebenarnya kalimat dialog tersebut sangat panjang, maaf cuma sebatas itulah yang bisa saya tangkap dan yang saya anggap perlu pembahasan lagi.
    Kemudian saya mendapat pemahaman yang baru lagi dari isi dialog tersebut. Sepertinya semakin jelas bagi saya dari mana titik awal kerancuan ini bermula.
    Kemudian saya berkata : “Maaf dari mana keterangan dialog ini diperoleh bang, saya yakin pastinya ada yang menyampaikan kepada Ihsan atau abang dan bukan perkataan yang mengarang”,
    ” Iya lah, mana mungkin kami mengarang” jawab abang saya.
    “Saya juga yakin ada orang yang menyampaikan kepada orang tersebut pun tidak mungkin mengarang begitu seterusnya, maksudnya Syaikh al bani kan sudah lama wafat (1420 H), kemudian siapa yang mengikuti paham beliau ini”.
    Kali ini Ihsan menjawab : “Pelanjut dari pemahaman beliau yaitu diantaranya Syaikh Abdul Aziz bin Baz, Syaikh Muhammad Shalih al Utsaimin, Shalih bin Fauzan Al Fauzan, Rabi’ bin Hadi Al Madkhali, Ubaid Al Jabiri dan masih banyak ulama salaf lainnya pak”.
    Rehat dulu lagi ya…

  173. Ternyata salafi wahabi itu menyelisihi salafus shalih….ulama salafus shalih tidak ada yang mengingkari tradisi kumpul2 menghadiahkan pahala bacaan qur’an sementara salafi mengingkari nya bahkan melarang dan mengatakan tidak boleh…padahal Imam ahmad sendiri menyampaikan tidak ada yang mengingkari nya atau mengatakan tidak boleh….lantas salafi itu ikut sapa sejatinya ..???

    1. contoh diatas ini contoh komentar kaum syiah dan JIL yang sangat benci dakwah salaf karena menghalangi tujuan mereka untuk menghancurkan islam

  174. Kemudian saya melanjutkan :
    “Maaf dik Ihsan apakah kamu dapat menjamin bahwa apa yang disampaikan kepada kamu dari perkataan syaikh al bani benar seperti bunyi kalimat yang keluar dari lisannya langsung ?”
    Untuk beberapa saat santri tersebut maupun abang terdiam. Kali ini abang berkata : “Memang tidak ada jaminan”,
    Saya melanjutkan kembali : “Kalau ada seseorang mengatakan seolah-olah perkataan itu berasal dari ulama tersebut padahal ulama tersebut tidak pernah mengatakannya, itu apa namanya ?”
    “Kalau itu fitnah namanya” jawab abang.
    Setelah perkataan itu terlihat wajah mereka seperti gusar. Kemudian beberapa saat terdiam, tetapi saya kemudian melanjutkan : “Sekali pun demikian kita tetap berbaik sangka, bahwa kalimat itu memang berasal dari ulama tersebut”, “Iya betul kita tidak boleh su’uzhan kepada orang lain, Ustadz Abdul Halim Abu Syuqah yang abang dengar yang meriwayatkan pertama kali itu adalah ulama yang lurus orangnya”, Abang saya seketika berkata. “Namun bang”, saya melanjutkan “Apakah yang dimaksud dari perkataan syaikh tersebut ketika dikatakan orang sekarang sesuai dengan yang dimaksud oleh syaikh tersebut ketika saat dia mengatakan nya”,
    “Maksud kamu gimana ?” abang bertanya, ” Apakah kamu tidak bersu’uzhan juga namanya” abang melanjutkan.
    Sebelum saya teruskan, maaf kita jeda lagi ya….

  175. Assalammualaikum warrahmatullahi wabarakatuh, cerita saya malah bertolak belakang dengan beliau. Saat itu saya perempuan penggila musik, berteman dengan lelaki, memakai celana jeans dan saat itu saya kuliah biaya sendiri dengan jurusan komputer, karena saya bekerja sambil kuliah. Entahlah saat itu saya fikir ibu ku tidak sayang denganku, karena kelakuanku. Lambat laun, akhirnya aku tersadar, mau sampai kapan begini terus? Kuliah ku asal datang nilai tidak pernah bagus, padahal jurusan ini adalah bidang yg aku senangi.
    Akhirnya, aku memilih pindah jurusan pendidikan agama islam, dengan ilmu yang awam, aku bertekad belajar semua organisasi islam. Aku terus menerus belajar agama, dan akhir nya aku ragu, jalan mana yg seharusnya ku jalani.
    Yg ku ingat adalah Allah berkata “jika ragu dalam masalah agamamu, maka kembalilah ke Al – Qur’an dan Sunnah, Nabi dan rasul dan tabi’in dan tabi’ut
    Aku pun belajar memaknai Al Qur’an. Lalu akhirnya, aku bertemu dengan ayat surah An Nisa : 26 “Allah hendak menerangkan (syariatNya) kepadamu dan menunjukkan jalan jalan (kehidupan) orang sebelum kamu ( para nabi dan orang orang soleh) dan Dia meneriman tobatmu. Allah maha mengatahui, maha bijak sana.
    Maka dari ayat tersebut saya simpulkan, bahwa manhaj salaf yg harus aku ikuti.
    Meski sekali pun aku belajar agama di lingkungan yg berpahaman tarekat,
    Dan meski sekalipun ada bidang matakuliah matefisika yg membahas tentang tarekat, saya tetap memilih untuk permisi. Karena bukan nilai IPK yg saya bawa ke surga nanti.
    Alhamdulillah, entah mengapa aku meraih predikat IPK yg sangat tinggi 3,89
    Padahal, aku sama sekali tak memasuki bidang matakuliah metafisika yg belajar tentang tarekat.
    Bahkan dengan penampilan ku sekarang, jilbab syar’i dan sedikit diam tak seperti dulu, aku merasakan sesuatu yg nyaman dalam hidupku.
    Bahkan ibu ku, ayah ku alhamdulillah sudah mengerjakan solat.

  176. PENUNTUT ILMU KOK MASIH SUKA DEBAT ??

    Realita yang ada, sebagian penuntut ilmu masih ada yang doyan debat. Debat yang dilakukan hanya bermodal otot tanpa ada sedikitpun menyampaikan dalil ilmiah. Debat yang dilakukan bukan untuk membela kebenaran, akan tetapi ia mendebat si fulan, si fulanah, karena ingin menonjolkan diri dan ilmunya.

    Ketahuilah bahwa gemar berdebat merupakan perangai dan akhlak yang buruk. Sudah semestinya seorang penuntut ilmu meninggalkan debat yang tidak bermanfaat.

    Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

    “Saya memberikan jaminan rumah di pinggiran Surga bagi orang yang meninggalkan perdebatan walaupun dia orang yang benar.”

    [HR. Abu Dawud no. 4800]

    Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda,

    “Sesungguhnya orang yang paling dimurkai oleh Allah adalah orang yang selalu mendebat.”

    [HR Bukhari & Muslim]

    Mendebat dalam hadits di atas maksudnya adalah mendebat dengan cara batil atau tanpa ilmu. Sedangkan orang yang berada di pihak benar, sebaiknya dia juga menghindari perdebatan. Karena debat itu akan membangkitkan emosi, mengobarkan kemurkaan, menyebabkan dendam, dan mencela oran lain (Penjelasan Ustadz Abu Isma’il Al-Atsari,

    Syaikh Muhammad bin Shalih al-‘Utsaimin berkata,

    “Secara umum, orang yang suka berdebat (yang tercela) akan menghilangkan keberkahan pada ilmunya. Karena orang yang menjatuhkan diri dalam perdebatan (yang tercela) tujuannya hanya ingin dirinya menang. Itulah sebab, hilangnya berkah ilmu pada dirinya.”

    [Al-Kabair ma’a Syarh Muhammad bin Shalih al-‘Utsaimin], dikutip Merujuk Kitab:
    Ushulus Sunnah karya Imam Ahmad
    Bab: Meninggalkan Debat dan Pertikaian dalam Agama

  177. masa sih salafi begitu om…
    setahu saya kawan-kawan saya yg salaf orangnya santun, tidak mengganggap hukum di negara ini thogut seperti yg di jelaskan om gun. justru mereka mengajak kita untuk selalu mentaati pemimpin dan peraturan hukum…
    perihal bid’ah untuk sesuatu yg tidak di contohkan Rasulullah, saya rasa justru itu prinsip yang baik. meskipun mereka punya prinsip untuk tidak melakukan perbuatan bid’ah, mereka tidak memusuhi orang yg melakukan bid’ah. mereka hanya menasehati, dan tetap berhubungan baik dengan orang lain selain salaf…
    mengenai filsafat, masa iya sih mereka bilang itu ilmu setan… setahu saya bahkan terhadap pembunuh sekalipun andai mereka menasehati, mereka akan menasehati dengan soft..
    apalagi kalo om gun sampai membuat orang tua sedih, saya yakin justru om gun yg akan dinasehati jangan sampai membuat orang tua bersedih. karena prinsip salaf terhadap orang tua, jangankan membuat bersedih, mengatakan ah saja tidak boleh, meskipun orang tua kita non muslim sekalipun..

    yg saya kenal temen temen saya yg salaf beda banget dengan yg om gun uraikan. mungkin yg om gun ikuti bukan salaf kali ?

    semoga Allah selalu menurunkan hidayahnya untuk kita semua…

  178. Bagus lah.. nanti tinggal di pertanggung jawabkan di yaumil akhir. Kita tunggu antum. karena tulisan antum di baca oleh banyak umat.

  179. ini artikel sangat menyentuh sekali ……. dan fenomena ini menjangkiti banyak generasi mudah yang sedang mau hijrah … terima kasih temanku … aku tunggu tulisan-tulisan yang mencerahkan

  180. alhamdulillah, saya juga sudah keluar dari aliran wahabi ini, mengaku salaf tapi memusuhi sesama islam

  181. Subhanallaah. 2019 dan ana nggak sengaja lihat blog ini. Airmata ana bercucuran selagi menjelajahi kolom komentar. Ana sedih melihat bagaimana mudahnya kaum Muslimin di Indonesia dipecah belah. Dibuat saling benci. Kata kasar, hujatan, dan prasangka di mana mana. Ana seorang salafi, dan to be honest airmata ana tak sanggup ana bendung saat kata demi kata ana baca di blog ini. Dimana saudara saudari muslim ana saling menuduh dan menyalahkan..
    Haadanallaah.

  182. ASSALAMU ‘ALAIKUM….
    Apakah anda pernah membaca atau melihat di youtube, seorang mantan ustazd keluar dari Islam, lalu sebagai seorang murtad, ia berkicau kesana-kemari untuk menjelek-jelekkan Islam …….??????
    Kicauannya itu, jika yang membaca atau mendengar adalah orang diluar Islam, maka responnya senang dan meyukainya. Tapi jika yang membaca atau mendengar adalah seorang muslim, maka responnya akan membenci, memaki, melaknat atau mendo’akannya agar mendapat hidayah dari Allah.
    SEKARANG ANDA KELUAR ATAU MENINGGALKAN SALAFI…??????
    Masalahnya sama, jika yang membaca adalah orang diluar salafi, maka responnya akan senang dan menyukainya. Tapi jika yang membaca adalah seorang salaf, maka responnya adalah sedih, prihatin, kasihan, menyayangkan atau mendo’akan agar anda mendapat hidayah dari Allah.
    INI DUNIA, MAU APAPUN YANG ANDA LAKUKAN ITU HAK DAN TANGGUNGJAWAB ANDA SENDIRI KEPADA ALLAH.
    Taukah anda kisah seorang ulama di zaman Abu Bakar Ash-Shiddiq ? Ia diutus utk mendakwahi Musailamatul-Kazzab si nabi Palsu agar kembali kepada ajaran yang benar ? Apa yang terjadi ? Bukannya menyadarkan si nabi palsu, malahan dia menjadi pengikutnya si nabi palsu….
    FAHAMILAH ISLAM BERDASARKAN AL-QUR’AN DAN SUNNAH NABI
    DAN JANGAN FAHAMI ISLAM DENGAN RO’YU (AKAL) DAN NAFSU

    1. Asalamualaikum
      maaf saya berfikir kalau sesama muslim terus terusan saling berselisih justru orang diluar islam akan mentertawakan kita.
      apa salahnya kalau kita muslim bersatu. bersatu membangun negeri ini punya kontribusi dibidang perekonomian dan urusan dunia selain urusan agama. Jika ada ketidak sempurnaan soal agama saling mengingatkan tapi bukan mencela/mengolok olok dan jangan sebaliknya ada yg merasa paling benar. iika sudah disampikan kebenaran itu tapi ada yg tdk mau mengikuti ya biarlah ybs yang menangnggung semua yg dia kerjakan. Maaf saya menggunakan bahasa yg sederhana dan tdk dg dalil, mungkin yang mengerti dalilnya mohon ditambahkan atau dirokreksi tanggapan saya ini.

  183. Ana dulu NU, SETELAH BANYAK Rintangan yg membuat ana gelisah karena menghalalkan tahlilan yg dibid’ah kan imam 4 mazhab, ana pindah ke FPI, FPI sosialnya bagus namun masih mengerjakan tahlilan dan 1 hal yaitu suka sekali mencela pemimpin, memboikot produk karena alasan konflik padahal ini muamalah berbeda dgn perang, ana pindah ke muhammadiyah, muhammadiyah bagus ideologinya mendekati salafussholeh namun ada beberapa kecondongan bahwa mereka lebih memilih menutup dalil demi negara, simplenya adalah Agama ini yg harus menyesuaikan NEGARA bukan negara yang menyesuaikan agama.

    Ana rasa gak cocok dengan perasaan ana, tapi ana tidak membenci muhammadiyah karena mereka masih ahlussunnah yg menganggap Allah berada diatas Arsy.

    Setelah itu ana pindah ke jamaah Salaf, MashaAllah…. inilah jalan yg benar sesuai dengan namanya Salafy, AhlusSunnah yang mengikuti Al Quran Dan Sunnah dengan PEMAHAMAN SalafusSholeh (Rasulullah, Sahabat, Tabi’in, Tabi’ut Tabi’in.). manhaj yang mulia ini menumpas segala Syuhbat dengan LANTANG melalui DALIL Al QURAN, HADIST, lisan / pendapat PARA ULAMA 4 MAZHAB & IJMA.

    antum itu kalah oleh nafsu, liat saja postingan blog antum yg terbaru, ngurusin politik demokrasi mulu. Salafy gak gitu, Salafy Taat pemimpin kecuali maksiatnya, Salafy Anti demokrasi & Taat pada pancasila.

    andai antum teruskan kajiannya mungkin sekarang antum akan tau siapa soekarno yg anti tahlilan tersebut, mungkin antum akan tahu siapa SUNAN GIRI, SUNAN BONANG yang menolak KALIJOGO dalam mencampirkan islam dgn budaya hindu karena khawatir BID’AH.

    MANHAJ SALAF ADALAH JALAN KESELAMATAN. antum itu mahasiswa filsafat, itu belum seberapa, bayangkan Sahabat Nabi yang bernama Adi Bin Hatim radhi Allaahu anhu adalah seorang raja bagi penduduk Nasrani, lebih sesat dibanding kaum filsafat, tapi Adi Bin Hatim dengan beraninya dia mendatangi Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam, lalu ketika Nabi Muhammad melihatnya, di gengamlah tangan Adi bin Hatim lalu dikatakan : kenapa kamu tidak mau memeluk islam? apa karena takit miskin? apakah karena takut ditinggal rakyatmu atau sedikitnya muslim?

    Nabi muhammad berkata lagi : jika takut miskin, Demi Allah! Tidak lama lagi harta akan berlimpah-ruah di kalangan mereka, sehingga susah didapat orang yang mau menerima sedekah.”

    jika karena takut muslim saat ini sedikit, Demi Allah! Tidak lama lagi Anda akan mendengar berita seorang wanita datang dari Qadisiyah mengendarai onta ke Baitullah tanpa takut kepada siapa pun selain kepada Allah (karena telah banyak umat islam).”

    Rasulullah berkata lagi :

    “Atau mungkin juga Anda enggan masuk Islam karena ternyata raja-raja dan para sultan terdiri dari orang yang bukan Islam. Demi Allah! Tidak lama lagi Anda akan mendengar Istana Putih di negeri Babil (Iraq) direbut kaum Muslim dan kekayaan Kisra bin Hurmuz pindah menjadi milik mereka.”

    Adi bertanya dgn kekaguman, “Kekayaan Kisra bin Hurmuz?” Jawab beliau, “Ya kekayaan Kisra bin Hurmuz.” Maka seketika itu juga Adi mengucapkan dua kalimah syahadat di hadapan beliau dan Adi menjadi Muslim.

    ‘Adi bin Hatim dikaruniai Allah usia panjang. ‘Adi bercerita lagi, “Dua perkara yang dikatakan Rasulullah sudah terbukti kebenarannya.

    Tinggal lagi yang ketiga. Namun, itu pasti terjadi. Aku telah menyaksikan seorang wanita berkendaraan onta datang dari Qadisiyah tanpa takut kepada siapa pun, sehingga dia sampai ke Baitullah. Dan aku adalah tentara berkuda yang pertama-tama menyerang masuk ke gudang perbendaharaan Kisra dan merampas harta kekayaannya. Aku bersumpah demi Allah, yang ketiga pasti akan terjadi pula.

    Allah pasti membuktikan setiap perkataan Nabi-Nya yang mulia. Peristiwa ketiga terjadi pada masa pemerintahan Khalifah ‘Umar bin ‘Abdul Aziz. Yakni, ketika kemakmuran merata di kalangan kaum Muslim. Saat itu setiap orang mencari-cari dengan susah payah orang yang berhak menerima zakat. Tetapi, mereka tidak mendapatkan orang yang mau menerima, karena kaum Muslim hidup berkecukupan seluruhnya. Memang benar ucapan Rasulullah dan tepat pula sumpah yang diucapkan ‘Adi bin Hatim. Semoga Allah meridhainya.

    =========

    Sungguh Rugi antum berleas diri dari Manhaj salaf, sungguh Rugi…..

    Sesungguhnya Abul Hasan Al asy’ary mengakhiri fase kehidupannya dengan mengikuti Manhaj salaf dgn mazhab hambali,

    sesungguhnya Abdul Qadir Al jilani Adalah ulama mazhab Hambali yang sangat anti terhadap Khurafat, takhayul, filsafat, dan bahkan beliau membenci Al Asy’airah yg mengatakan Allah tak bertempat, padahal Abdul Qadir Al Jilani mengatakan dgn tegas bahwa Allah yang Maha pengasih, berada diatas Arsy.

    jika antum paham filsafat seharusnya antum tau bahayanya, jika antum belum tau apa itu WIHDATUL WUJUD maka sungguh seharusnya anda meninggalkan pemahaman filsafat.

    jadi ya sudah bisa dipastikan bila antum keluar dari manhaj salaf, pasti kepada kelompok ahlul bid’ah, khawarij yg selalu mengkritik pemerintah, Mu’tazilah yg meninggikan akal dan mengubur dalil, atau al asy’airah maturidiyah yang mengingkari 4 mazhab yg telah berijma bahwa Allah berada diatas Arsy, sementara Al Asy’airah bangga dgn keyakinana Allah berada dimana mana atau tak bertempat.

    Wallahu a’lam

    Allahu yahdik….

  184. Setelah membaca seluruhnya, saya melihat anda keluar dari “salafi” lebih karena emosional, tak satupun anda bisa memberikan keterangan eksplisit salahnya “salafi” itu dimana. Melihat banyak yang komen pro dan kontra itu sudah biasa bagi saya, mungkin ada yang cacian ke dakwah sunnah saya skip saja komennya. Saya tidak bisa memaksa anda kembali ke manhaj salafi, tokh itu keputusan anda dan sudah anda “umumkan” di medsos. Saya mungkin hanya curhat di sini (boleh dong…tulisan anda kan curhat juga), saya menemukan manhaj salaf ini di periode SMA tahun 1994 dan sampai sekarang saya masih teguh untuk berusaha di manhaj ini. Cara saya beragama itu simpel, saya melihat fakta, menganalisanya secara terstruktur dan kemudian mengambil kesimpulan dan diaplikasikan. Faktanya Islam terpecah dalam berbagai model (saya sudah pernah jalani semuanya di masa kampus, kecuali yang benar2 difatwa sesat seperti LDII,syiah dan sejenisnya). Saya galau, bingung harus milih yang mana, hati kecil saya menuntun saya harus memilih salah satu saja, bukan salah dua apalagi tiga….Akhirnya melalui teman kampus saya dibawa ke majelis ilmu salafi, disana dijelaskan bahwa Islam terpecah 73 golongan hanya satu yang selamat, yang selamat itu yang diberikan Rasulullah kisi-kisinya yaitu yang mengikuti pemahamn beliau, pemahaman sahabat/khulafaur rasyidin, tabiin dan tabiut tabiin (anda sebagai mantan, pasti tahu dong hadits ini). Di situ saya tahu bahwa semua boleh ngaku berdasar Al Quran dan As Sunah tetapi mana yang pemahamannya paling dekat dengan pemahaman generasi 3 terbaik itu. Saya abaikan perkataan ustdaz, kyai, ulama manapun tentang firqoh/golongannya sendiri. Saya menilai langsung dari ceramah mereka bukan dari klaim yang mereka buat (dalam metode ilmiah ini penilaian yang objektif berusaha meminimalisir subjektifitas). Setelah lama penilaian hingga akhirnya masa bekerja tahun 2015 saya mantapkan untuk ikut di manhaj salaf ini. Anda dan kalian lainnya yang tidak setuju silahkan saja, hidayah di tangan Allah saya tidak maksa, yang mungkin bisa saya tanyakan sudahkah anda benar2 melakukan penilaian mendalam terhadap “aliran” yang banyak dalam Islam, atau sekedar hanya ikut kata ustadz saja, atau ikut karena klaim saja….Semoga hidayah Allah untuk kita semua. Aamiin…

  185. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjelaskan bahwa beliau adalah “salaf”. Beliau berkata kepada putri beliau yaitu Fathimah:

    اِتَّقِيْ اللهَ وَاصْبِرِي فَإِنَّ نِعْمَ السَّلَفُ أَنَا لَكِ

    “Bertakwalah kamu dan bersabarlah karena sesungguhnya sebaik-baik Salaf bagi kamu adalah aku” (HR. Al-Bukhari dan Muslim).

    Begitu juga Sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam kepada putrinya yang hendak akan meninggal,

    اِلْحَقِيْ بِسَلَفِنَا الصَّالِحِ عُثْمَانَ بْنِ مَظْعُوْنٍ

    “Susul-lah para salaf (pendahulu) kita yang shalih, Utsman bin Mazh’un” (HR ath Thabrani di dalam al Mu’jam al Ausath no. 5736).

    © 2022 muslim.or.id
    Sumber: https://muslim.or.id/36561-salafi-bukan-aliran-tertentu.html

    Jelas,Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam adalah sebaik baiknya Salaf, apakah salah mengikuti Salaf / Pendahulu yang terbaik????

  186. Banyak sekali aliran salaf. Bahkan beberapa pesantren banyak yang menamakan diri salafiyah syafi’iyah.
    Mereka para salafitun terkadang juga berkontradiksi satu sama lain. Itulah kenapa ada banyak komentar yang “protes” atas cerita dan keterangan pemosting.
    Tetapi tentu anda perlu tahu bahwa ada manhaj salaf yang suka mengkafirkan atau menghukumi sesat orang yang tak sepaham, salah satu dari mereka adalah pengikut wahabi.
    Jika ustad² salaf itu selalu mengutip pendapat abdul wahab, ibn taimiyah, albani, dll, nah merekalah salah satu pengikut salaf wahabi yang babyak ditentang oleh muslim Indonesia, asia tenggara dan sebagian besar muslim dunia.
    Sebab mereka suka sekali merasa benar sendiri dan menuding orang lain sesat.
    Mereka menggradasi hukum sunnah nabi sebagai hal yang wajib, sehingga hal² yang tidak ada contoh dari nabi kemudian dicap bid’ah sesat.
    Mereka juga memaknai Alqur’an secara tekstual.
    Allah punya kaki, tangan, wajah dan bertempat. Meskipun mereka menolak untuk mengasumsikan wajah Allah sama seperti wajah manusia. Tetapi dg klaim seperti itu setidaknya mereka telah membentuk atau menubuhkan Tuhan yang sudah jelas dalam firmannya ” Allah tidak sama dengan apapun jua”.

Tinggalkan Balasan ke awan Batalkan balasan